Kamera Panasonic Lumix FZ200 - Kamera Point-and-Shoot Terbaik untuk Video
Kamera Panasonic Lumix FZ200 hadir untuk menggantikan posisi dari kamera Panasonic Lumix FZ150 yang mana FZ150 telah mendapatkan penghargaan Ultra-zoom Camera pada tahun lalu.
Kamera [**Panasonic Lumix FZ200**](http://www.plimbi.com/review/14831/kamera-panasonic-lumix-fz200 "Kamera Panasonic Lumix FZ200 - Kamera Point-and-Shoot Terbaik untuk Video") hadir untuk menggantikan posisi dari kamera Panasonic Lumix FZ150 yang mana FZ150 telah mendapatkan penghargaan Ultra-zoom Camera pada tahun lalu. Seakan ingin mengulangi kesuksesan dari pendahulunya, Panasonic kembali menelurkan seri pembaharu yang mana mengandalkan keunggulannya sebagai kamera Point-and-Shoot terbaik untuk video.
[Panasonic](http://www.plimbi.com/article/11977/kamera-digital-panasonic-lumix-tz25 "Review Kamera Digital Panasonic Lumix TZ25 Pelengkap Gaya Hidup Modern Anda") telah satu membuat perubahan yang signifikan pada modelnya satu ini, yakni aperture lebar yang mencatat angka f/2.8 dengan semua jalannya menuju focal Range. Hampir semua kamera superzoom mengalami kesulitan menjaga kualitas gambarnya ketika dilakukan zooming secara penuh. Namun FZ200 tidak akan hanya memungkinkan lebih cahaya pada focal length yang panjang, tetapi juga memungkinkan untuk memberikan efek yang dalam terhadap gambar yang Anda tangkap.
FZ200 memilih untuk mempertahankan gaya [DSLR](http://www.plimbi.com/article/1877/iphone-slr-mount-jadikan-iphone-menjadi-kamera-dslr "iPhone SLR Mount - Jadikan iPhone Menjadi Kamera DSLR")-nya seperti pendahulunya, dengan satu pengecualian utama, penambahan lensa f/2.8 yang menjaga kualitas pada zooming yang maksimal. Salah satu yang bisa Anda perhitungkan pada saat mengorbankan dana Anda untuk meminang FZ200 adalah lensa terbarunya yang ditanamkan pada kamera ini, yang mana akan menjadi sesuatu yang mengagumkan. Meskipun zoom optik masih tertahan maksimal di 24x, sama seperti FX150, namun *aperture iris* saat ini mampu bertahan pada f/2.8 bahkan pada zooming secara maksimum.
Ini adalah semacam fitur yang sulit meluncur ke pasaran yang mana akan menjadi masalah yang besar. Lebih banyak cahaya yang berarti akan mengurangi *noise* dari hasil tangkapan yang diberi sentuhan *zooming* sebelumnya, dan juga hal ini mencakup masalah ketajaman gambar yang dihasilkan.
Gerakan dari Barrel pun terkesan lambat, tapi tidak lebih lambat dari kompetitor yang lainnya, dan konstruksi dari [kamera](http://www.plimbi.com/article/3810/remote-shutter "Trick Sederhana Mengubah Earphone atau Bluetooth Headset Sebagai Remote Shutter Kamera iPhone Anda") ini terasa kokoh.
FZ200 memiliki *viewfinder* elektronik dengan 1.3 juta titik resolusi. Gambar yang ditampilkan pun kecil, warna tidak maksimal, dan *laggy*. Sebuah roda penyesuaian diopter dapat diakses di sebelah kanan *eye cup*, namun kamera ini tidak dilengkapi dengan sensor tuas mata, sehingga Anda akan perlu menekan tombol EVF / LCD dengan tangan kiri Anda untuk beralih dari LCD.
Monitor utama dari kamera ini memiliki luas sebesar 3 inci dengan dipenuhi tilt-our dan kemampuan berputar, yang mana membuat framing sangat mudah dilakukan dari berbagai macam sudut, terutama untuk pengambilan video. FZ200 mampu mereproduksi warna dan detail yang akurat, dan sudut yang sangat luas, namun munculnya 16:9 panduan zona secara default itu sangat mengganggu.
Lampu flash akan muncul dari puncak tubuh kamera ini dengan menyentuh kontrol mekanik di sebelah lampu ini. Bola lampu pada lampu flash ini sangatlah efektif untuk jarak 44 kaki membuat kamera ini menjadi kamera yang kuat di kelasnya. Mikrofon stereo berada pada permukaan luar lengan flash, yang berarti ketika flash ini digunakan, maka mikrofon ini akan mundur.
Bagian depan dari kamera ini memiliki gaya pegangan yang lebar dengan resesi untuk jari tengah, dan bahan karet yang digunakan hanya untuk mencegahnya tergelincir dari genggaman Anda. Lensa yang besar tidak membuang keseimbangan.
Pada panel belakang, tata letak tombol sangat mengganggu *handling*. Directional pad dan tombol Display pun dinilai terlalu tinggi, seperti memang sengaja diletakkan dalam posisi seperti itu, dan nyatanya posisi tombol ini sangatlah mengganggu pada saat kamera ini sedang berada di dalam genggaman.
Pada panel bagian atas, Anda akan mendapatkan tombol mode yang sangat baik, shutter release, tuas zoom, dan tingkat daya, dan juga sekelompok tombol yang juga sulit dijangkau.
Panasonic tidak membenamkan fitur WiFi, [GPS](http://www.plimbi.com/article/8959/gps-untuk-mobil-navigasi-perangkat "Mengenal Perangkat Navigasi GPS Untuk Mobil"), aplikasi atau hal lainnya ke dalam kameranya. Kamera ini dirancang untuk mengambil gambar cantik dan melakukan hal lain. Dengan demikian kita akan disuguhi dengan fitur seperti burst mode yang sangat baik untuk mendalami kontrol video.
Perbaikan potensial untuk generasi kamera ini selanjutnya sangat diharapkan dapat memperbaiki tata letak tombol yang teratur. Meskipun memiliki lensa yang tergolong sangat baik dan mumpuni, namun tata letak tombol menjadi satu-satunya penghambat untuk kamera ini. Namun setidaknya kamera ini bisa Anda perhitungkan untuk Anda yang memang menggemari [fotografi](http://www.plimbi.com/article/11772/kamera-lomography-fisheye-no-2 "Kamera Lomography Fisheye No. 2, Pengalaman Menyenangkan Fotografi Dengan Film 35mm"). Kamera ini dilepas dengan harga $599 atau setara dengan 5.7 juta. [PY]
About The Author
999
Administrator
Plimbi Editor
Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel