Pada umumnya sebuah game diciptakan oleh sebuah perusahaan developer video game maupun developer game yang bersifat perorangan. Setelah selesai pengerjaannya, giliran publisher atau penerbit yang bertindak memperkenalkan produk game tersebut kepada masyarakat umum. Dan terakhir setelah pengenalan produk dari penerbit, selanjutnya produk akan di masuk ke perusahaan distribusi seperti retail, waralaba maupun toko. Developer game biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian masing-masing seperti pemrograman, desain, seni, pengujian dan lain-lain.
Kabar baiknya, hampir sebagian besar perusahaan developer video game terkenal bekerja sama dengan dan didukung dengan perusahaan publisher untuk pemasaran atau bahkan sampai didukung dalam hal finansial. Namun ada pula developer yang benar-benar melakukan pengerjaan game sendiri tanpa bantuan pemasaran dan finansial dari perusahaan lain. Yang perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa tipe developer game. Penting bagi Anda yang sedang memiliki rencana untuk membangun perusahaan pengembangan game.
Developer first party
Seperti produk barang-barang elektronik, ada developer first party. Ini bukan masalah asli atau palsu, maupun baik atau buruknya kinerja developer. Namun yang dimaksud developer first party adalah pengembang video game yang merupakan bagian dari perusahaan pembuat konsol game. Biasanya developer first party hanya mengembangkan produk game untuk dapat dimainkan pada konsol yang dibuatnya. Pengembang pihak pertama sering kali masih menggunakan nama perusahaan pembuat konsol, sebagai contoh adalah Microsoft Studios (bagian dari Microsoft pembuat konsol Xbox), Nintendo, Retro Studios atau bisa juga nama khusus divisi seperti Sony's Polyphony Digital milik Sony Computer Entertainment (pembuat konsol PlayStation). Berbekal status developer first party tidak selalu menjadikan produk game yang dibuatnya sukses dipasaran atau lebih bagus.
Developer second party
Ada first party tentu ada second party. Ini merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh penggemar game dan media untuk menggambarkan dua jenis studio pengembangan game. Developer second party biasanya merupakan sebuah perusahaan pengembang video game yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh pemegang perusahaan pembuat konsol. Pastinya apa yang dihasilkan oleh developer second party biasanya hanya eksklusif untuk platform konsol tersebut. Developer tipe ini sering mendapat kucuran dana dari pembuat konsol dan mungkin juga memiliki perjanjian penerbitan eksklusif. Beberapa contoh developer second party adalah Insomniac Games yang memiliki produk game untuk PlayStation. Atau bisa juga Game Freak yang selalu menghadirkan produknya khusus bagi Nintendo, terutama game Pokemon. Kemudian yang lain ada AlphaDream, Fuse Games, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Developer third party
Jenis atau tipe developer third party merupakan developer yang paling bebas dalam hal pengembangannya. Biasanya developer ini memiliki banyak judul game dan selain itu juga lebih lintas platform dari pada eksklusif untuk satu platform. Kemungkinan karena untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya dan mempopulerkan produk gamenya. Developer third party kebanyakan memiliki kerja sama dengan pihak penerbit meskipun mereka juga beberapa menerbitkannya sendiri. Pada era konsol dan platform modern justru developer third party lebih mendominasi dan produknya cenderung lebih populer. Sebagai contoh developer third party yang sedang menanjak adalah Electronic Arts, Capcom, Namco Bandai Games, Infinity Ward, Rockstar Games, Activision, Square Enix, Boheima Interactive, dan masih banyak lagi yang lain. Bahkan lebih banyak dibanding tipe developer lain.
Game-game populer seperti Call of Duty, Battlefield, Counter Strike, Duke Nunem, Far Cry, Crysis, Grand Theft Auto, Need for Speed, atau Final Fantasy dibuat oleh developer video game third party.
Developer independent
Namanya juga independent (Indie), tentu ini merupakan developer yang bebas dan tidak memiliki keterikatan dengan perusahaan lain. Ini merupakan developer yang memiliki satu tim, dan untuk mempublikasikan produknya mereka mengandalkan internet, media atau bahkan dari mulut ke mulut. Developer jenis ini umumnya tidak memiliki anggaran pemasaran besar. Lagipula game-game yang dihasilkan tentu masih kalah populer dibandingkan buatan developer tipe lain. Beberapa developer independen yang masih bertahan diantaranya adalah The Behemoth, The Chinesse room, Double Fine Productions, Rovio Entertainment, dan lain-lain.
Kesimpulan
Demikianlah tipe dari developer video game yang dapat Anda ketahui. Jika ada tambahan, sila tuangkan pada kolom komentar di bawah ini. [ALX]