Review Lensa DSLR Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G

24 Aug 2014 20:00 16425 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Saat ini DSLR semi-pro Nikon memiliki lensa kit 18-105mm yang sudah sangat populer. Namun sebelumnya ada salah satu lensa kit legendari Nikon yakni Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G yang awalnya di jual satu paket dengan Nikon D80.

Pertama kali lensa Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G IF-ED diperkenalkan tahun 2006 yang kala itu bertepatan dengan peluncuran DSLR Nikon D80 dari kelas semi-pro. Mungkin Anda bisa menyebutnya sebagai lensa sapu jagat meski mungkin agak lebih pas jika masuk kategori standard zoom tanpa diafragma konstan. Tentu ada beberapa keuntungan menggunakan lensa ini, meski juga ada berbagai kekurangannya. Setidaknya AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan fotografi baik indoor maupun outdoor, terutama karena rentan panjang fokalnya yang begitu panjang.

 

Desain

Sekilas Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G IF-ED hampir mirip dengan lensa baru Nikon 18-105mm. Total dimensinya mencapai 2.9 in. (73.5 mm) x 3.4 in dan memiliki berrat 13.58 oz. (385 g). Tulisan spesifikasi berwarna emas khas Nikon terletak dibagian belakang atas dekat mount. Dengan tulisan DX menunjukan bahwa lensa ini kompatibel dengan kamera DSLR jenis sensor APS-C atau Crop Factor.Terdapat ringan fokus untuk pengoperasian manual dibagian depan tulisan, dan tentu sangat memudahkan. Sedangkan angka fokal yang tertera hanya ada 18, 24, 35, 50, 70, 105 dan 135mm. Sayangnya jarak perpindahan antara 105mm dengan 135mm hanya sedikit dan didesain terlalu dekat. Berikutnya karet pegangan melingkar dengan cukup solid meski dalam jangka waktu lama dan penggunaan sering bisa memungkinkan untuk melar.

Melihat ke bagian samping, patut disayangkan bahwa lensa ini hanya memiliki satu tuas untuk pengaturan AutoFocus AF dan M. Anda tidak akan menemukan tuas lain seperti VR. Berbeda dengan “adiknya” yang sudah memiliki tuas VR. Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G dibangun dengan 15 elemen dan 13 grup, cukup banyak mengingat ini adalah lensa dengan rentan yang begitu panjang.

Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G IF-ED

Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G IF-ED dari Samping

 

Fitur

Fitur pertama yang disebut-sebut sebagai yang terutama adalah AF-S yang menandakan lensa ini memiliki built in motor. AF-S tentu saja membuat AutoFocus lebih halus, cepat, tenang namun tepat. Ditambah lensa ini bisa dipakai pada DSLR Nikon tanpa motor AF di body, kelas entry level dan mid-range. Mungkin inilah yang membuat lensa berusia 8 tahun tersebut masih laku dan harga jualnya tidak terlalu anjlok. Bahkan kode SWM juga tertera, yang merupakan teknologi setara dengan USM milik Canon. Selanjutnya adalah kode G dimana pada Nikon kode ini menandakan sebuah lensa yang menghilangkan fitur ring diafragma. Anda bisa mengatur Aperture langsung dari body kamera.

Jika Anda bertanya ED, itu adalah Extra-low Dispersion glass dimana merupakan komponen optik berkualitas dan mahal. Hampir sebagian besar lensa Nikon modern menggunakan elemen tersebut. Fungsinya adalah untuk mengurangi chromatic aberration sekunder, yang merupakan kesalahan warna pada pinggiran frame berupa warna hijau atau magenta yang mengganggu. Fitur terakhir adalah IF atau Internal Focusing yang membuat lensa tidak akan bergerak ke depan belakang saat mencari fokus. Tentu membuat pengguna tidak terganggu dan tidak merubah jarak fokal pula.

 

Performa

Performa tentu saja ketajaman hasil gambar, bahkan seorang pengamat dunia fotografi Ken Rockwell mengatakan bahwa lensa ini “Very sharp”. Anda memiliki kemudahan untuk melakukan pemotretan wide sampai 18mm maupun Tele sampai 135mm. Sedikit lebih panjang dibandingkan lensa 18-105mm, ya hanya sedikit. Meski penggunaannya AutoFocus namun ternyata Anda bisa melakukan fokus manual override. Tinggal memutar ring meski tuas berada di posisi AF. Yang pasti lensa ini sangat ringan dan kompak. Cocok untuk digunakan pada berbagai kamera DSLR Nikon DX.

Kekurangan ada pada stabilizer VR yang tidak tersedia. Sangat rawan terhadap shake sehingga membuat gambar terganggu ketajaman, terutama pada panjang fokal maksimal. Kekurangan ini tentu bisa minimalisir dengan penggunaan Shutter Speed tinggi. Alhasil sebuah bencana jika Anda mengandalkan tele lensa ini pada kondisi minim cahaya. Kekurangan kedua, lensa tidak memiliki skala fokus dan terlihat distorsi pada fokal 18mm jika memang Anda peduli dengan distorsi. Terlihat pula warna fringing pada sisi ujung yang sangat luas. Dan terakhir adalah lensa ini dirancang dengan bahan plastik yang agak kurang solid dibandingkan magnesium alloy.

 

Kesimpulan dan Harga

Nikon AF-S 18-135mm f/3.5-5.6G IF-ED dibanderol dengan harga sekitar Rp 2 jutaan. Untuk harga second bisa Anda beli sampai Rp 1.7 jutaan. Lensa ini cocok untuk berbagai keperluan, baik foto portrait, landscape, group, candid, dan lain-lain. [ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel