Digital Molecular Matter - Software Physics Engine yang Menghadirkan Efek Paling Realistis

9 Jan 2014 08:00 1601 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Dalam dunia grafis video game, software physics engine menjadi hal yang cukup vital. Bagaimana mungkin Anda dapat melihat efek-efek menakjubkan tanpa adanya game engine tersebut. Salah satu physics game yang cukup populer digunakan adalah Digital Molecular Matter. Cukup banyak developer yang memanfaatkannya.

Dalam dunia grafis video game, software physics engine menjadi hal yang cukup vital. Bagaimana mungkin Anda dapat melihat efek-efek menakjubkan tanpa adanya game engine tersebut. Salah satu physics game yang cukup populer digunakan adalah Digital Molecular Matter. Cukup banyak developer yang memanfaatkannya.

Bagi Anda mungkin Digital Molecular Matter masih asing ditelinga, namun percayalah bahwa mungkin ada beberapa game yang Anda gemari dirancang dengan software ini. Digital Molecular Matter lebih sering disebut DMM, merupakan sebuah mesin atau engine Physiscs middleware proprietary yang dikembangkan oleh Pixelux. Perangkat lunak ini sering dimanfaatkan untuk menghasilkan efek kerusakan maupun deformasi efek realistis. Biasanya DMM bukan menjadi engine utama dalam penggarapan sebuah video game, namun penggunaannya cukup penting terutama untuk menampilkan efek-efek realistis berbasis fisika. Itulah mengapa DMM tidak pernah disebutkan sebagai game engine pada review judul video game.

Perangkat lunak ini juga tersedia secara lintas platform, dan pengguna dapat memakainya untuk merancang video game PC Microsoft Windows, Mac OS, Linux, Unix,  PlayStation 3 dan tentunya Xbox 360. Namun DMM bukan hanya melulu untuk video game, karena beberapa serial movie memanfaatkan perangkat lunak ini untuk menampilkan efek manipulasi yang berkesan realistis.

DMM sendiri dikembangkan pertama kali untuk pembuatan film dan permainan efek video game oleh Pixelux Entertainment selama 6,5 tahun mulai tahun 2004. Untuk periode tahun 2005 sampai 2008 hanya tersedia eksklusif untuk LucasArts dan selanjutnya untuk pengembangan lainnya.

  • Fitur Digital Molecular Matter

Tersedia Digital Molecular Matter versi offline dimana pada versi ini mampu mendukung pembuatan simulasi dengan resolusi tinggi. Biasanya digunakan untuk efek khusus pada film. Sedangkan untuk versi lainnya yakni versi real-time secara khusus hanya didesain untuk perancangan program komputer, video game dan simulasi lainnya guna mencoba mensimulasikan fisik selayaknya sistem dunia nyata. Tidak seperti engine simulasi realtime tradisional lain yang cenderung didasarkan pada kinematika rigid body, penggunaan FEA (Finite element method) memungkinkan DMM untuk mensimulasikan satu set besar sifat fisik. P

engembang dapat menetapkan sifat fisik kepadae objek tertentu ( atau bagian dari suatu benda ) yang memungkinkan objek untuk memiliki sifat maupun gerakan seperti di dunia nyata, sebagai contoh adalah es, benda balok dan lain-lain. Selain sifat-sifat benda atau bagian dari benda, dapat diubah pada saat runtime sehingga memungkinkan menghadirkan efek menarik tambahan.

Struktur benda dalam grafis mampu dimodelkan dengan DMM, dan memungkinkan dapat dipatahkan dan ditekuk. Benda yang terbuat dari kaca, baja, batu dan jelly semua sangat mungkin untuk dibuat dan mensimulasikan secara real-time dengan Digital Molecular Matter ini.

Ya, itulah mengapa Digital Molecular Matter secara khusus lebih dianggap sebagai Physics Engine. Tidak lain dan tidak bukan karena software komputer ini  menyediakan simulasi perkiraan sistem fisik tertentu, seperti dinamika rigid body (termasuk deteksi tabrakan), dinamika soft body dan dinamika fluida yang penggunaannya masuk dalam lingkup domain grafis. Selebihnya DMM tidak menyediakan template-template perancangan video game seperti Frosbite, Rockstar Advanced, CryEngine,  IW Engine, Game-Maker dan video game engine lainnya.

  • Penggunaan Video Game

Hingga saat ini ada beberapa video game yang sukses dirancang efek khususnya oleh Digital Molecular Matter ini, diantranya adalah Star Wars: The Forced Unleashed versi 1. Saat itu pihak pengembang LucasArts mengkombinasikan Digital Molecular Matter dengan beberapa engine seperti Havok, dan Euphoria.

Sedangkan pada Wars: The Forced Unleashed versi 2, engine game yang digunakan masih sama hanya saja untuk penggarapan konsol Wii LucasArts memanfaatkan Internal Engine. Video game lain yang menggunakan DMM adalah Quantum Break, sebuah Third person shooter garapan Remedy Entertainment untuk Xbox One. DMM menjadi game engine Quantum Break bersama Northlight Engine.

  • Penggunaan Film

Ada beberapa film yang berbagai efek-efeknya menggunakan DMM, diantaranya adalah Avatar (2009) pada efek pohon dan helikopter, Sucker Punch (2011) pada efek batu, patung-patung, tiang, scene temple, X -Men : First Class  ( 2011) pada efek penghancuran kapal, Jack the Giant Slayer ( 2013 ) penghancuran kastil, Skyfall  ( 2012 )  kecelakaan helikopter, Mission: Impossible 4  (2010) penghancuran kaca di ruang server dan berbagai film-film lainnya seperti Olympus has Fallen, Harry Potter and the Deathly Hallows serta masih banyak lagi yang lain.

Bagi Anda yang berminat membuat video game atau film dengan efek grafis menggunakan DMM, bisa mengajukan pembelian khusus melalui situs resmi Pixelux Entertainment. [ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel