Masih ingatkah Anda dengan kisah “Journey to the West” yang ditulis oleh Wu Cheng’en? Kisah ini begitu melegenda dengan tokoh utama sang Biksu Tong dan muridnya Sun Wukong atau Sun Go Kong. Nah, sebuah seri game Enslaved: Odyssey to the West diciptakan dengan mengadopsi kisah ini. Seperti apa ulasan game kera sakti ini?
Enslaved: Odyssey to the West merupakan sebuah game yang mengusung genre Action Adventure dan berunsur Platformer. Game kera sakti ini digarap oleh developer Ninja Theory dan diterbitkan oleh salah satu perusahaan publisher terkenal asal Jepang, Namco Bandai Games. Ninja Theory mengungkapkan bahwa mereka merancang Odyssey to the West menggunakan Engine Unreal Engine versi 3.
Seri ini sebenarnya bukanlah game terbaru, karena sudah hadir sejak bulan Oktober 2010 untuk konsol PlayStation 3 dan Xbox 360. Namun setelah berselang 3 tahun, Namco Bandai Games kembali merilis ulang Enslaved: Odyssey to the West Premium Edition untuk PlayStation 3 dan platform PC Microsoft Windows. Game ini dihadirkan bukan dengan sembarangan, bahkan desainer yang ditunjuk adalah Bruce Straley yang cukup berpengalaman. Sebelumnya ia sempat ikut dalam proyek penggarapan beberapa game terkenal seperti Crash Team Racing, The Last of Us, Generation Lost, dan lain-lain. Sedangkan komposer pengisi musik sepanjang permainan adalah Nitin Sawhey, seorang musisi Jazz asal Inggris.
Plot Cerita
Enslaved: Odyssey to the West diatur pada 150 tahun di masa depan dimana perang global telah dimulai dan melibatkan berbagai bangsa. Cukup unik, padahal kisah Journey to the West diatur pada masa lalu. Perang sangat merusak bumi dan populasi manusia berkurang secara signifikan. Pada akhirnya, banyak robot yang mulai menguasai bumi. Mereka disebut “Mechs” dan cukup sulit dikendalikan karena program dalam mesin mereka dirancang untuk terus-terusan mencari musuh dan menghancurkannya. Permainan dirancang secara terbuka dengan 3 karakter utama didalamnya yakni, Monkey (Monyet) ( Andy Serkis ) yang berasal dari sebuah sel penahanan kapal budak. Selain Monkey ada pula seorang wanita yang bergabung dalam perjalanannya yakni Lindsey Shaw. Ia berasal dari kapal budak pula yang sama dengan si Monkey dan ikut melarikan diri. Pada saat Monkey dan Shaw melarikan diri, mereka mengalami kecelakaan hingga tak sadarkan diri. Setelah siuman ia menemukan telah menemukan ikat kepala budak magis pada kepalanya, yang memaksa dia untuk mengikuti perintahnya. Sama seperti Sun Go Kong yang mempunyai ikat kepala yang diberikan oleh biksu Tong.
Karena ikat kepalanya itulah, Monkey terpaksa harus terlibat dalam peperangan melawan “Mechs”. Pertarungan terhitung dimulai ketika ia kembali ke desanya dan melihat banyak “Mechs” yang mendominasi. Beruntunglah Monkey kembali bertemu dengan Pigsy (Richard Ridings), seorang pria gempal dan wajahnya mirip babi. Ia menyatakan ingin terlibat dalam misi Monkey, dan ternyata Pigsy banyak mengetahui tentang informasi tentang Mechs. Ia menjelaskan bahwa basis mech terdekat berada di perumahan dengan gudang senjata besar dan sangat kuat yang disebut Leviathan. Petualangan dimulai dan ketiga pahlawan, Monkey, Shaw dan Pigsy harus bertempur melawan robot-robot yang mengamuk dan tak terkendali.
Gameplay
Meskipun ada 3 karakter utama yang tersedia, namun pemain dalam hal ini mengambil peran sang Monkey. Perspektif dihadirkan dengan first person shooter, dan pemain dapat menggunakan berbagai pergerakan untuk bertempur dan gaya Platforming untuk keterampilan guna mengatasi hambatan. Dalam pertempuran sang Monkey bisa memanfaatkan skill yang bernama “Staff” dan berfungsi baik untuk pertarungan jarak dekat maupun pertempuran proyektil jarak jauh.
Staff memiliki dua bentuk amunisi panjang dalam bentuk silinder listrik, untuk yang pertama berbentuk Silinder oranye yang digunakan untuk menghadirkan ledakan yang merusakan. Sedangikan Silinder kedua berwarna biru yang digunakan untuk musuh yang jumlahnya banyak. Selain itu, Monkey bisa juga tinggal diam dan menggunakan kemampuan Staff guna melancarkan serangan listrik ketika musuh mulai mendekat.
Grafis
Enslaved: Odyssey to the West dihadirkan dalam grafis menawan 3D khas Unreal Engine 3. Bahkan terlihat lebih seperti game-game RPG Fantasy karena lingkungan yang ada pada alam terbuka. Namun bisa dibilang juga nampak seperti FPS modern dengan lingkungan lain yang memperlihatkan perkotaan modern. Detail lingkungan menjadi cukup menarik, ditambah karakter robot yang cukup variatif. Meski demikian, karakter utama tidak cukup mirip dengan karakter pada berbagai serial film yang mengkisahkan Journey to the West.
Media Distribusi dan Harga
Saat ini sudah hadir Enslaved: Odyssey to the West Premium Edition untuk PC Microsoft Windows, dan tersedia pada situs STEAM dengan harga hanya 19.99. Perbedaannya adalah tambahan konten “Pigsy’s Perfect 10” tambahan kustomisasi Ninja Monkey, Monkey klasik serta beberapa perubahan lain. Anda bisa unduh game ini di sini. [ALX]