Nokia meluncurkan seri Asha layaknya seri Galaxy pada Samsung. Dengan label Asha namun memiliki beberapa tipe berbeda, merupakan cara pemasaran dari Nokia untuk produk produk terbaru mereka. Nokia sendiri meluncurkan dua tipe hp Nokia Asha terbaru yang cukup laris yang beberapa bulan yang lalu dirili serta banyak dilirik di pasaran, yaitu Asha 308 dan Asha 309. Kali ini Paseban akan memberikan ulasan untuk kedua tipe tersebut.
Desain
Meneruskan rangkaian seri Asha sebelumnya, Asha 308 ini hadir bersama Nokia Asha 309. Desain, ukuran, spesifikasi, fitur dan antarmukanya mirip dengan seri Nokia Asha sebelumnya. Dibandingkan Asha 305 yang juga memiliki dual SIM, Asha 308 juga berlayar 3 inci, 56 ribu warna, dan 240 x 400 pixel. Spek lain sedikit ditinggalkan, seperti memori menjadi dua kali lipat besarnaya (memori internal, ROM, RAM). Bluetooth dan USB ditingkatkan versinya agar menjadi lebih cepat.
Namun banyak juga spesifikasi yang tidak diubah, seperti GPRS/EDGE, kamera tetap 2MP tanpa flash , dan baterai 1110 mAh. Desain Asha 308 ini cukup segar dan berbed. Bahan casingnya tidak tekesan murahan. Ada tombol volume, tombol pengunci layar, port microUSB, portcharger, jack audio 3.5mm. Di belakang, ada kamera tanpa lampu kilat dan dibawahnya ditempatkan lubng speaker mono. Di kiri, ada slot microSD maksimum hingga 32 GB, ada slot simcard ke-2. Nokia Asha 308 ini berjenis dual SIM GSM yang bisa dilepas pasang tanpa harus mematikan ponsel. Adapun slot simcard ke-1 (nomor utama) ada di bawah baterai. Slot ke -2 hanya bisa difungsikan jika slot simcard ke-1 sudah terisi.
Sedangkan untuk seri Asha 309, di bawah layar terdapat tombol fisik jawab dan tolak panggilan. Selebihnya hanya papan kaca yang dioptimalkan sebagai lahan eksekusi virtual. Melirik bagian tepi, pada bagian atas berjajar port charger, microUSB, dan audio 3.5mm. Berpindah ke tepi kanan sudah nagkring tombol pengunci layar dan volume. Di posisi berlawanan, tersedia slot Micro SD hotswap yang bisa dipasang/copot dengan mudah tetap harus membongkar casing belakang. Di punggung, kamera dengan lensa 2MP sudah tersemat. Dibawahnya terlihat garis speaker bodi tempat memuntahkan suara. Pengalaman melakukan aktivitas dengan Asha 309 terbilang mengayikkan. Dimensinya yang pas, dengan 109.9 x 54 x13.2 mm membuat Asha 309 nyaman digenggam saat bertelpon atau pun SMS. Yang membuatnya sedikit minus ada di lapisan glossy yang kerap meninggalkan bekas sidik jari.
Multimedia
Kesannya imut, namun sebenarnya layar Asha 308 ini cukup lega yaitu 3.0 inci. Layar bisa terkunci otomatis atau lewat tombol pengunci. Dengan resolusi layar rendah, 240 x 400 pixel, 56 ribu warna, tampilannya kurang tajam. Untungnya pilihan huruf dan desain ikon terbilang pas. Di menu utama, ada ikon Nokia Store, Maps (peta), Nokia Life, Facebook, game EA, files, dan Counters. Asha 308 tak memiliki sistem operasi, namun aplikasi dan game JAVA bisa ditambahkan langsung. Berbeda dengan seri Asha 305 sebelumnya, di Asha 308 ini layarnya sudah berteknologi kapasitif. Respon layar terhadap sentuhan jari terasa gesit, lancar dan akurat. Tampilan pemutar musiknya menarik dan moderen, namun memang file lagunya mesti punya gambar latar yang bagus. Menunya standar yaitu Playlist dan shuffle/repeat. Ada lima pilihan equaliser (normal, pop, rock,jazz, classical) untuk menikmati musik. Speaker mononya bersuara keras dan jernih, dengan kombinasi nada treble dan tengah yang pas. Lewat headset bawaan, suara lebih jernih dengan efek stereo yang kuat. Nada bass juga sudah muncul. Saat dipakai headset yang lebih berkualitas, suara bass terdengar lebih bulat dan bertenaga sehingga enak dinikmati. Radio FM terbilang sensitif menangkap siaran radio dan mampu menangkap berbagai siaran stasiun radio. Siaran radio bisa direkam untuk dinikmati kemudian.
Untuk urusan mendendangkan lagu Nokia Asha 309 bisa diandalkan. Semburan suara terdengar apik dengan kombinasi mid dan treble yang berimbang. Yang minim hanya suara bass. Tidak terlalu dominan berdentum sehingga terasa ada yang kurang. Pengaturan fitur musik terlihat sederhana. Equalizer hanya terdapat lima genre. Yakni pop, rock, jazz, classical, dan normal. Dengan kelimanya Anda bisa mendapatkan beragam variasi musik yang bisa di optimalkan sesuai dengan lagu yang diputar. Pindah ke kamera, hasil fotonya cukup menjanjikan. Meski tanpa lampu kilat, memotret di dalam ruang dengan siraman cahaya lampu neon tetap menghasilkan gambar yang cukup baik. Warna tetap terlihat matang dengan tingkat ketajaman ala 2MP. Sementara luar ruang dengan cahaya cukup, hasil foto lebih tajam.
Fitur Lainnya
Kinerja Asha 308 ini lumayan baik. RAM yang ditingkatkan membuatnya lebih baik dibanding Asha 305. aplikasi hanya bisa dibuka satu persatu, tak bisa multitasking. Browser bawaannya cukup bagus dan lengkap dengan koneksi 2.5G (EDGE), browsing internet terasa lancar dengan tampilan yang enak dinikmati. Memang kita tak bisa sekaligus, tapi rasanya sudah mencukupi untuk sekedar update berita. Nokia mengklaim membekali Asha 205 ini dengan bonus game-game dari EA yang keren itu. Syangnya saat dicoba, tak benar-benar geratis, tapi hanya Trial selama 5 menit saja. Selebihnya harus dibeli lewt potong pulsa seharga Rp 5500. Gambar layar sentuh tersebut bisa berjalan baik tanpa ada gejala hang.
Sama dengan generasi Asha pendahulunya yakni 305, 306, dan 311, Asha 309 memiliki akses hiburan gratis. Sebanyak 40 games gratis dari EA bisa langsung diunduh. Diantaranya Need for Speed, FIFA 12, Monopoly, Bejeweled dan lainnya. Tinggal masuk saja ke menu EA Games dan manfaatkan fasilitas layanan WiFi. Dan Anda pun bisa mengunduh game full verson secara cuma-cuma. Tidak hanya itu, bila kurang Anda bisa mengoptimalkan perangkat 309 Anda dengan mengunduh beragam aplikasi sesuai kebutuhan. [IRW]