Satu lagi seri game Survival Horror yang tidak begitu populer seperti Resident Evil atau Dead Island, namun akhirnya menyedot perhatian banyak pihak, yakni State of Decay. Beberapa saat yang lalu game ini menjadi bahan perbincangan utama karena konten-konten kekerasan serta konten penyalahgunaan narkoba didalamnya. Justru hal inilah yang membuat para gamer penasaran untuk memainkan State of Decay. Simak review game Survival Horror ini selengkapnya.
Introduction
State of Decay merupakan game bergenre Survival Horror dengan area open world yang dirilis pada tanggal 5 Juni 2013 lalu. Beberapa unsur juga ditambahkan dalam game ini selain Survival Horror, diantaranya adalah stealth serta action adventure. Undead Labs menjadi pengembang State of Decay dengan penerbitnya adalah Microsoft Studios sehingga game ini khusus diperuntukan bagi pengguna konsol Xbox 360.
Namun kabarnya Microsoft Studios juga berencana untuk menerbitkan State of Decay bagi platform PC Microsoft Windows meski hal itu belum ada kejelasan lanjut. Dengan penggunaan engine CryEngine versi 3, State of Decay mampu memberikan pengalaman baru dalam petualangan membunuhi banyak zombie. Hanya saja, Anda hanya dapat memainkan game ini dalam mode single player saja. Selain itu media distribusi tidak tersedia dalam bentuk disk, melainkan download melalui Xbox Live Arcade Marketplace.
Plot cerita
Ada satu karakter utama bernama Marcus, ia adalah seorang biasa yang bekerja sebagai penjaga toko serta memiliki hobi mendaki gunung dan kadang-kadang ia berolahraga. Sekembalinya Marcus pergi dari memancing ke sebuah tempat yang jauh dari perkotaan, tidak disangka peradaban manusia telah berubah menjadi peradaban zombie.
Entah apa yang terjadi sehingga wabah zombie semakin menjadi-jadi dan manusia bermutasi, berubah wujud, serta menjadi ganas. Marcus segera bergegas menemui rekannya bernama Ed Jones untuk pergi ke stasiun dan bertemu dengan Thomas Ritter dengan satu kelompok kecil yang masih selamat. Mereka mencari daerah yang aman serta membekali diri dengan berbagai senjata yang ada. Zombie menyerang, memburu dan merekam dengan ganas, akhirnya mau tidak mau sekelompok manusia ini harus membunuh para zombie apapun caranya. Bahkan dalam sebuah pertarungan sadis tersebut,
Thomas Ritter terkena gigitan zombie dan ia mengalami sekarat. Usaha untuk mengobati Thomas harus dilakukan, sampai mereka menemukan dokter meski itu cukup mustahil sebelum ia bermutasi menjadi zombie.
Gameplay
Dalam gameplay State of Decay, Anda sebagai pemain harus benar-benar mempertahankan hidup dari segala mara bahaya. Sepanjang tempat akan ada banyak zombie yang menyerang. Namun tetap ada beberapa area yang masih steril seperti menara, bengkel tertutup, rumah terpencil dan lain-lain. Manfaatkanlah itu sebagai tempat berlindung, beristirahat, merakit senjata serta membuat bahan peledak.
Sedangkan untuk bahan pangan, obat-obatan, amunisi, dan akomodasi lain untuk kelangsungan hidup, pemain bisa mendapatkanya dengan cara pergi ke supermarket dan lokasi -okasi lain. Selain itu, Pemain juga dapat melakukan barter akomodasi yang diperlukan saat bertemu dengan kelompok manusia lain yang masih selamat. Ingat pula mengenai sumber air bersih yang juga harus dijaga.
Seperti yang dijelaskan diatas, pemain single player akan ditemani dengan rekan-rekannya, yakni The non player characters atau NPC. Para NPC akan diberi tugas masing-masing seperti mengumpulkan item yang berguna maupun memandu jalan. Yang menakjubkan, dalam game ini terdapat sebanyak 99 jenis senjata yang berbeda dan antara 30 sampai 40 senjata untuk penembakan jarak dekat dapat ditemukan di banyak lokasi permainan. Sayangnya, meski banyak tersedia item senjata, suara pelurunya justru dapat memancing perhatian para zombie. Semakin bagus kualitas senjata, maka semakin keras suara yang ditimbulkan. Tidak lupa juga adanya senjata melee untuk membantu saat situasi genting.
Nuansa sadis dan brutal sangat terasa. Pemain dapat membunuh zombie dengan berbagai cara, diantaranya dengan memukul kepalanya hingga pecah menggunakan tongkat golf, pemukul bola, menambrakan serta menyeretnya dengan mobil sampai membakar dengan bensin. Darah bercucuran deras keluar, ditambah kecatatan zombie yang ditampilkan semakin berkesan bahwa ini adalah game dewasa.
Grafis
Dengan tampilan 3D, detail lingkungan yang cukup bagus serta damage yang luar biasa, membuat State of Decay banyak mendapat respon positif. Pemain dapat memanfaatkan berbagai alat disekitar untuk digunakan membunuh zombie. Jalan cerita berlangsung pada pagi, siang, sore dan malam hari. Inilah yang membuatnya menjadi game real time yang dinamis dan menarik. Bahkan untuk masalah grafis dan sound ini, State of Decay masih lebih baik dibandingkan dengan seri Left for Dead. Metacritic memberi skor cukup lumayan bagi game ini, mecapai 78/100.
Media Distribusi Download dan Harga
Media distribusi hanya bisa Anda dapatkan pada situs Marketplace Xbox melalui fasilitas Xbox Live Arcade dengan harga USD 19.99. Berikut linknya
Kontroversi
Pasca perilisannya, State of Decay banyak menuai kontroversi, kecaman dan rating buruk. Hal tersebut terjadi lantaran dalam game ini menampilkan penggunaan obat-obatan terlarang dari karakter untuk keperluan penyembuhan. Sampai-sampai Badan Klasifikasi Australia menolak memberikan klasifikasi kepada game ini meskipun sudah dikategorikan sebagai game 18+. Dengan pelarangan tersebut kabarnya Undead Labs akan mencoba mengganti nama-nama obat tersebut sebagai vitamin. [ALX]