Intip Spesifikasi Kamera Leica M-E (Typ 220) - Kamera Mahal dengan Kontrol Manual

10 Oct 2013 19:00 3039 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Produsen kamera digital kenamaan dari Jerman, Leica, memperkenalkan kamera Leica terbarunya dengan nama nama M-E (Typ 220) yang dibanderol dengan harga $5,450 atau sekitar Rp56 jutaan, bukanlah jenis kamera budget.

Produsen kamera digital kenamaan dari Jerman, Leica, memperkenalkan kamera Leica terbarunya dengan nama nama M-E (Typ 220) yang dibanderol dengan harga $5,450 atau sekitar Rp56 jutaan, bukanlah jenis kamera budget.

Kamea Leica M-E (Typ 220) ini membungkus sensor sebesar 18-megapiksel full-frame CCD image yang digunakan dalam M9-P, selain beberapa perbedaan kecil, ini adalah kamera yang sama. Jika Anda mempertimbangkan harga namun menginginkan kamera Leica, maka Anda bisa membeli M9 atau M8 di pasar, sedangkan M-E adalah pilihan yang lain, dan layak meskipun tidak membawa fitur dan teknologi terbaru di pasaran. Jika itu yang diharapkan, maka Anda bisa memilih tipe lain yakni M (Typ 240) dengan banderol harga $1,500 atau sekitar Rp15 jutaan, tapi kamera ini mampu membuat Anda tekresan.

Desain dan Fitur

Jika Anda pernah menggenggam M-9 atau M-9P, Anda sudah memegangn saudara kembar dari M-E. Secara internal itu adalah kamera yang sama. Kamera Leica ini mengadopsi desain kamera dari tahun 1950an. Kamera ini sederhana dan elegan, ada jendela bidik optik besar di sudut, dial up kecepatan rana, dan tombol spattering dibagian belakang. Aperture dan focus dikendalikan melalui lensa. Tombol power memiliki tiga pengaturan, yang kesemuanya berhubungan dengan mode drive. Anda dapat mengaturnya hanya untuk drive, atau self-timer shooting. Tipe M-E menggunakan tombol yang sama seperti saudara mahalnya yang lain.

M-E sendiri memiliki dimensi 3.1 x 5.5 x 1.7 inci dan memiliki berat sebesar 589 gram. Tubuhnya menggunakan sasis magnesium yang sama dengan M9 dan M Monochrom, dan pelat atas terbuat dari kuningan. M-E hanya tersedia dengan warna finishing cat abu-abu antrasit. Kamera ini tidak membawa warna khas dari Monochrom, namun membawa warna krom dengan hitam pekat yang membuat kamera ini memiliki tampilan yang cantik, tetapi tidak bisa meampilkan kuningan yang datang mempesona yang tercipta berkat umurnya.

Perbedaan fisik antara ME dan M9-P sangatlah terbatas. Leica mengeliminasi port USB dari tubuh kamera ini. Anda harus menggunakan memory card reader untuk menransfer foto Anda. Switch ini, terletak di bagian depan M9-P, yang memungkinkan Anda untuk mengubah framelines secara manual yang ditunjukkan di finder dalam rangka untuk melihat seperti apa hasil tangkapan jika dilihat dengan lensa lain. M9-P melindungi LCD belakang dengan kaca berlapis safir dan M-E tidak menawarkan hal ini. Jadi ketika Anda ingin melindungi layar Anda dari macam goresan, maka Anda harus membeli pelindung yang berarti Anda harus merogoh kocek Anda.

Karena Anda tidak melihat gambar melalui lensa, framing dilakukan dengan cara dikira-kira dan ditAndai dengan garis terang yang bisa Anda lihat di dalam finder. Ada tiga pasang garis yang berubah berdasarkan pada lensa apa yang terpasang: 28mm dan 90mm, 35mm dan 135mm, dan 50mm dan 75mm.  Sepasang frameline diterangi dengan frosted window yang berada di depan kamera. Anda harus naik ke M (Typ 240), atau memburu edisi terbatas M9 Titanium di pasar. Mereka adalah sebuah inovasi terbaru, tetapi jelas terlihat saat pengambilan gambar dalam kondisi yang sangat redup, jika ada sangat sedikit cahaya ambient, framelines ME akan menjadi sedikit silit untuk melihat.

M-E hanya memiliki beberapa kontrol. Ada shutter release, tombol power, dan speed dial shutter di atas, dan sebuah frame dibagian belakang yang berkaitan dengan pemutaran gambar dan pengaturan menu. Tombol belakang tunggal yang secara langsung mengubah pengaturan pemotretan adalah kontrol ISO, meskipun ada kemungkinan untuk mengatur kemudi belakang untuk mengatur kompensasi exposure.

Performa

M-E mampu mengambil gambar hanya dengan waktu 0.7 detik dan bisa menembak dalam mode bursts dalam penundaan 0,6 detik antara tembakan dalam mode drive kontinyu. Hampir tidak ada shutter lag, yang dikarenakan Anda menggunakan kemampuan Anda alami untuk menggunakan kamera dengan kontrol manual. Continuous shooting terbatas pada 7 tembakan klip; jika Anda mengambil gambar dengan format raw+JPG Anda harus menunggu hingga 38 detik untuk semua file dituliskan di dalam kartu memori, tetapi Anda akan mampu menembak foto lain setelah buffering. Leica M (Typ 240) sedikit lebih cepat yang dapat menembak 3,4 frame per detik, dan bisa menjaga kecepatan selama 11 tembakan dalam mode JPG dengan waktu pemulihan lebih pendek.

Kesimpulan

M-E adalah pilihan yang solid untuk setiap penggemar yang menginginkan kinerja manual pada kamera digital. Kualitas gambar yang hebat ketika dipasangkan dengan lensa yang baik, dan untuk beberapa fotografer tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman untuk fokus manual.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel