Raisa Andriana Tertarik Bawakan Lagu Religi dengan Gaya Pop - R&B

30 Jul 2013 17:30 827 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Raisa Andriana (born June 6, 1990), professionally known by her mononym Raisa, is an Indonesian singer. Before becoming a soloist, she is a former vocalist of Indonesian band, Andante. Raisa released her first album on 2011 by Solid Records and Universal Music Indonesia. The album is produced by Asta Andoko, Ramadhan Handy and Adrian Ario Seto.[1]

Raisa Andriana (born June 6, 1990), professionally known by her mononym Raisa, is an Indonesian singer. Before becoming a soloist, she is a former vocalist of Indonesian band, Andante. Raisa released her first album on 2011 by Solid Records and Universal Music Indonesia. The album is produced by Asta Andoko, Ramadhan Handy and Adrian Ario Seto.[1]

Raisa Andriana (lahir di Jakarta, 6 Juni 1990; umur 23 tahun; lebih dikenal sebagai Raisa) adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia mulai dikenal setelah membawakan lagu berjudul Serba Salah. Sebelum bernyanyi solo, Raisa merupakan vokalis band bentukan Kevin Aprilio bernama Andante.

Album pertama Raisa yang diberi judul namanya sendiri diproduksi dan dirilis pada tahun 2011 oleh Solid Records dan Universal Music Indonesia. Produser album tersebut adalah 3 musisi muda dari band Indonesia, yaitu Asta Andoko (RAN), Ramadhan Handy (Soulvibe), dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe), didukung oleh Nanda Oka dan Asta Andoko yang berlaku sebagai Executive Producer untuk Solid Records.

Raisa tertarik bikin lagu religius. Tetapi, ia tak bisa merealisasikannya di tahun ini. Ia sibuk persiapkan album keduanya yang bakal rilis sekitar September atau Oktober mendatang.

Lagipula, ia punya pertimbangan lainnya. Untuk membuat lirik lagu yang religius ada pakem dalam penyampaian lirik sebagai pesan. Ia takut melakukan kesalahan sehingga menimbulkan reaksi negatif dari pendengarnya.

"Aku harus serius menggarapnya. Soalnya kan ini sensitif banget. Kalau ada salah bisa menimbulkan yang enggak bagus," ucapnya, ditemui di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta.

Menurutnya, orang akan melihat lirik yang menjadi pesan utama dalam lagu religius. Musik hanyalah sebagai pengantar untuk menyampaikannya. "Lagu religi itu kan tentang message-nya, bukan musiknya," ucapnya.

Meski demikian, wanita kelahiran Jakarta, 6 Juni 1990 itu, tak akan menghilangkan karakter bermusiknya tatkala membuat lagu semacam itu. Ia tetap dengan gayanya sendiri, yang nge-pop dalam balutan jazz minimalis.

"Aku pengin banget bikin dengan gaya aku sendiri," tandasnya.

Popularitas ternyata bukan menjadi tujuan Raisa dalam menekuni dunia tarik suara. Ia hanya ingin berkarya lewat suara dan lagu yang diciptakannya, masuk dapur rekaman, dan banyak orang senang mendengarkannya.

"Aku enggak benar-benar masuk dunia ini buat popularitas. Aku masuk musik pengin bikin karya untuk semua orang. Step by step saja untuk karir. Dan, aku bersyukur semuanya bisa step by step saja," ucapnya, saat ditemui di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta.

Ia kemudian menyebut bernyanyi adalah tujuannya. Popularitas datang dengan sendirinya seiring karyanya dirilis ke publik. Otomatis, pecinta musik akan melihatnya. Sejauh ini, ia cukup puas dengan pencapaiannya.

"Ada rasa puas. Puas dalam artian sudah luar biasa banget. Album pertama aku penjualannya sangat baik. Alhamdulillah tercapai nyanyinya, nyanyi keliling ke mana-mana," ucapnya.

Di sisi lain, Raisa kurang puas. Sejak mengawali karirnya di dunia tarik suara, wanita kelahiran Jakarta, 6 Juni 1990 itu, baru merilis satu album bertitel namanya sendiri di tahun 2011. Ia kurang produktif dalam berkarya.

"Enggak puasnya baru satu album, jam terbang aku juga masih sedikit," tandasnya.

Myanmar’s president took another step in the country’s reform movement, making a statement on the status of political prisoners while on a visit to London. Thein Sein’s promise is the highlight of the latest edition of “Asean Today.”

Also in the program is a report on Thailand’s trendy car show, saving the reefs in Cambodia and Indonesian rising star singer Raisa Andriana.

Dalton Tanonaka of Indonesia’s Metro TV co-hosts this month’s program from Jakarta with Cam Nhung of Vietnam TV in Hanoi. Nonggol Darapati of the ASEAN Secretariat has viewer feedback from around the region.

This is the 21st episode in the informative and entertaining series, and can be viewed on YouTube (http://youtu.be/ihi_c0DqDE4) as well as through Asean broadcasters including Singapore’s Channel NewsAsia and Indonesia’s Metro TV.

“Asean Today” is a joint production of the Asean Secretariat and Metro TV, with transportation support from AirAsia. Some material is provided by broadcasters in member countries. Check local listings for broadcast times. For more information, contact Tanonaka at dalton@metrotvnews.com. (www.asean.org)

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel