
Pakar-pakar teknologi telah memprediksi beberapa dekade lalu kalau “PC akan mati”. Dilihat dari perkembangan saat ini, kemungkinana itu ada. PC yang bersaing dengan tablet dan smartphone. Anda bisa lihat, orang-orang lebih dominan membeli tablet daripada laptop. Ini membuat produsen-produsen PC seperti HP, Dell atau yang lain terus berinovasi agar PC tetap hidup. Inovasi mereka yang akhirnya memberi kita keuntungan. Mereka menawarkan produk-produk yang menawan dari segi desain dan performa agar bisa menyaingi tablet dan samartphone, seperti Lenovo IdeaPad Yoga S11 ini.
Ini bukan produk pertama Yoga Lenovo. Tahun sebelumnya ada Lenovo IdeaPad Yoga yang berukuran 13 inci. Kali ini pada Yoga 11S, ukuran dikurangi menjadi 11,6 inci. Ini semakin kecil tetapi masih suport untuk keyboard QWERTY. Bagaimana spesifikasi detailnya? Mari kita lihat.
Desain
Fleksibelitas pada engsel antara layar dan body merupakan tugas yang berat tetapi, di Yoga S11 fleksibelitas perangkat ini sangat halus dan mudah di gunakan. Anda dengan mudah menggunakan laptop ini termaasuk untuk mengetik karena keyboardnya full QWERTY walau bodynya kecil. Memang tombol-tombolnya kecil tetapi tidak terlalu kecil untuk mendapatkan kenyamanan saat mengetik.
Yoga 11S benar-benar sangat fleksibel. Jika Anda ingin menjadikannya sebagai tablet Windows 8 tinggal lipat saja keyboardnya ke belakang dan keyboard akan dinonaktifkan. Pada mode ini, Anda sebenarnya menggunakan tablet 11 inci.
Dalam mode berdiri, Anda bisa mengatur keyboard 300 dari layar dan meletakkannya di atas meja. Ini sangat berguna misalnya untuk presentasi, membaca resep makanan, menonton film dan lain sebagainya. Kita juga bisa temui ini di tablet dengan menggunakan pelindung tablet.
Spesifikasi dan Perfoma
Pada Yoga 11S terdapat port HDMI dan SD card reader. Kemudian juga ada port USB 2.0. Entah alasan apa Levono lebih memilih USB 2.0 daripada 3.0. Padahal laptop-laptop saat ini mayoritas menggunakan USB 3.0 untuk kecepatan transfer data. Beratnya akan membuat senang orang-orang yang mobilitasnya tinggi, hanya 1,4Kg. Tidak akan terlalu membebani Anda ketika dia di masukkan ke ransel. Pada keyboard satu yang disayangkan, tidak ada backlight. Ini berarti kita akan kesulitan mengetik di gelap.
Displaynya tajam dan cerah seperti yang bisa kita lihat pada produk Lenovo lainnya ThinkPad X1 Carbon Touch dan Lenovo ThinkPad X1 Carbon. Dengan resolusi 1366 X 768 memang bukan HD. Tetapi pada layar berukuran 11 inci, resolusi seperti itu akan tampak seperti HD.
Walau eksteriornya sepertinya biasa-biasa saja tetapi pada dapurnya ada hardware yang kuat. Ultrabook ini menggunakan prosesor dual-core i5 3339Y dengan cloack 1,5GHz, penyimpanan 256GB SSD, RAM 8GB dan di grafik, S11 menggunakan chipset Intel HD Graphics 400 32Bit. Ini mirip dengan notebook dari Apple dan Sony yang sudah menggunakan prosesor Haswell.Walau Haswell sebenarnya tidak mempengaruhi kecepatan dari suatu perangkat tetapi prosesor jenis ini bekerja dengan konsumsi energi yang kecil sehingga laptop bisa bertahan lebih lama dengan baterai Ketahanan baterai ini juga yang ditawarkan oleh Yoga S11 walau tidak sebaik Haswell. Pada mode Balanced dia dapat bertahan 3 jam 49 menit, pada mode Productivity dapat bertahan 5 jam 40 menit dan pada mode Entertainment bertahan 2 jam 53 menit. Ini semua tanpa aktifitas, hanya mengubah modenya saja.
Kesimpulan dan harga
Lenovo telah menciptakan ultrabook yang memiliki ketahanan baterai yang bagus. Desainnya yang kecil juga sangat menjadikannya ultrabook dengan portabilitas yang tinggi. Namun, Lenovo perlu mengupgrade prosesornya ke seri intel yang terbaru agar bisa memaksimalkan kinerja ultrabook ini. Beberapa pendapat mengatakan kemampuan Yoga S11 untuk melipat bukanlah daya tarik yang besar, sama seperti produk-produk sebelumnya. Lenovo ingin menciptakan produk hybrid, tetapi desainnya masih belum bisa memenuhi kategori tablet. Layar sentuhnya dan keyboard bila disatukan masih lebih tebal dari pada tablet yang paling tebal sekalipun.
Ultrabook ini dibandrol dengan harga US$999,99. Harga ini tentunya bukan harga yang murah. Mungkin orang-orang akan lebih memilih laptop sungguhan atau malah tablet daripada membeli hybrid seperti ini. Tetapi satu yang membuat ultrabook ini menarik adalah ukuran dan bobotnya. Untuk Anda yang mobilitasnya tinggi, ini bisa menjadi pilihan asal harganya cocok di kantong Anda.