Call of Juarez: The Cartel - Konflik Bandar Narkoba Dengan FBI

27 Jun 2013 22:30 2059 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Tidak harus menjadi anggotanya, cukup mainkan game Call of Juarez: The Cartel pada konsol game Anda di rumah.

Menonton acara berita internasional, pastinya Anda sering mendengar tentang pertikaian antar geng narkoba atau baku tembak geng narkoba melawan aparat. Geng narkoba memang ada banyak sekali di negara benua Amerika, baik itu Meksiko, Kolombia, Amerika Serikat dan Brazil. Anda ingin masuk dalam pertikaian antar geng narkoba? Tidak harus menjadi anggotanya, cukup mainkan game Call of Juarez: The Cartel pada konsol game Anda di rumah.

Call of Juarez: The Cartel merupakan salah satu jajaran game yang cukup kontroversial beberapa tahun yang lalu. Game ini digarap oleh Techland menggunakan mesin game Chrome Engine 5 dan diterbitkan salah satu perusahaan, distributor dan developer terkenal, Ubisoft. Seri The Cartel merupakan sekuel dari game original yang sudah ada sejak tahun 2006 untuk Windows dan Xbox 360. Game ini sendiri dirilis pada bulan Juli dan Oktober 2011 untuk konsol game PlayStation 3 dan Xbox 360, sedangkan perilisan untuk platform Microsoft Windows dilakukan pada bulan September 2011.

Ubisoft sendiri memperkenalkan game ini sebagai game bergenre First Person Shooter dan dapat dimainkan dengan mode Single Player serta Multiplayer. Game ini akan menghadirkan gameplay unik di mana Anda sebagai pemain akan berperan seperti cowboy yang menghabisi para kelompok kartel narkoba.

Plot cerita game ini berawal dari kasus peledakan bom yang menghancurkan kantor badan penanggulangan narkoba Amerika “Drug Enfocerment Administration”. Asisten Deputi Direktur Shane Dickson enlists Ben McCall, bersama dengan agen FBI bernama Kimberly Evans serta agen DEA Eddie Guerra ditugaskan untuk menyelidiki siapa sebenarnya pelaku peledakan kantor DEA. Sejak awal Amerika Serikat sudah mencurigai akan pihak tertentu dari Meksiko yang melakukan hal tersebut, disinilah justru ketegangan hubungan antara Amerika dan Meksiko terjadi dan berpotensi pada perang terbuka. Namun kedua belah pihak menyatakan akan menyelesaikan kasus ini secara damai dan akan menindaklanjuti investigasi secara rahasia. Akhirnya investigasi yang panjang, rumit dan membutuhkan waktu lama, mereka menemukan bahwa Jesus Mendoza seorang anak dari bos kartel narkoba Juan Mendoza terlibat di dalamnya.

Ada banyak tantangan yang akan dihadapi oleh ketiga penyidik, mereka harus membunuh siapa saja yang menyerang dan anak buah bos kartel. Dalam gameplay game ini, Anda sebelumnya diminta untuk memilih salah satu dari ketiga karakter yang tersedia yakni Kimberly Evans, Eddie Guerra, dan Benjamin McCall. Meskipun berbeda karakter, namun agaknya perjalanan dan misi game tetap saja sama. Dalam misi ini, tugas Anda sebagai pemain sebenarnya cukup sederhana yakni menembak mati siapapun yang menembaki Anda serta mencegah diri agar tidak tertembak terlalu parah.

Selain baku tembak, pertarungan dekat menggunakan tangan kosong juga bisa dilakukan. Perjalanan akan semakin seru karena karakter dapat menggunakan fasilitas mobil dan melakukan pertempuran dari dalamnya. Mobil lawan akan meledak jika Anda tepat menembak pengemudinya. Mungkin seperti pada film-film Box Office tentang pertempuran gangster Amerika. Sayangnya, yang sering menjadi kritikan atas game ini karena game ini tak ubahnya hanya merupakan game First Person Shooter dengan metode “straight to the point”, di mana Anda hanya diminta untuk bergerak dari satu titik ke titik lain dan mempertahankan nyawa selama perjalanan itu.

Dilihat dari tampilan grafisnya, sebenarnya Call of Juarez: The Cartel tidak terlalu buruk. Beberapa kali terlihat ada efek kill-cam dari peluru karakter menembus kaca mobil musuh. Selain itu, ada elemen sinematik yang hadir pada bagian plot sebelum game dimulai, di mana mengisahkan tentang konflik aparat penegak hukum melawan narkoba seperti dalam film.

Techland dalam hal menerapkan sistem permainan dianggap cukup inovatif. Salah satunya karena sistem levelling yang dihadirkan, sistem ini hampir sering ditemui pada game bergenre Role Playing Game di mana karakter bisa mendapatkan experience point (pengalaman) dari setiap side-mission yang dibereskan. Semakin banyak mendapatkan experience point, maka semakin kuat karakter Anda serta akan ada banyak senjata yang didapatkan.

Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki tidak membuat game ini mendapat skor banyak. Tercatat, GameRanking hanya memberi nilai 50.33% (PC), 47.52% (Xbox 360) dan 45.94% (PS3), tentu ini bukan nilai yang tinggi. Kesalahannya kemungkinan ada pada sistem chek point yang terlalu panjang, desain karakter yang biasa serta Side Mission yang kurang menantang. Pengunduhan untuk platform PC dapat Anda dapatkan pada situs resmi Ubisoft dengan biaya EUR 29.99 di sini. Untuk PS3 dihargai USD 13.85 dan Xbox 360 USD 14.50 di situs Amazon.com.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel