Para hacker Anonymous dan peretas lainnya berjanji untuk mendukung demonstran di Turki dengan menyerang "setiap jaringan Internet dan aset komunikasi dari pemerintah Turki." Sekarang mereka telah bergabung dengan kelompok hacker terkenal lainnya untuk memperbesar langkah perjuangan mereka. Pemerintah setempat juga membenarkan aksi ini kepada media.
Pada hari Rabu, kedua kelompok baik hacker Anonymous dan kelompok peretas lainnya mengkalim kemenangan atas peretasan pertama mereka. Kelompok peretas yang tergabung dari berbagai kelompok peretas dunia berhasil melakukan peretasan dua jaringan pemerintahan yang berbeda, dan mendapatkan akses data yang berkaitan dengan segala informasi para pejabat Turki.
Melalui serangan "phishing, Anonymous berhasil mendapatkan data mengenai akun account email, password dan nomor telepon dari Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan para stafnya. Menurut pemberitaan yang di lansir oleh hacktivist pers, Anonymous melakukan peretasan pada basbakanlik.gov.tr ​​website resmi pemerintah.
Para hacker hanya memutuskan untuk menerbitkan daftar nama pengguna dari akun-akun yang menjadi perdebatan, dan tidak meretas password atau informasi penting lainnya yang tidak mempunyai sangkut dengan hal ini.
Keputusan yang mungkin tidak biasa ini di ambil Anonymous karena "Anonymous menghormati privasi orang," dan "tidak percaya dalam penggunaan kekuasaan penuh dalam menghadapi kelompok yang lemah."
Salsh satu pejabat Turki yang diretas akun dan data-data lauinnya mengatakan kepada Reuters bahwa akun yang terpengaruh dan diretas telah terputus dari jaringan. [NRZ]