1

Sekitar 80% Jurnal Internasional Sudah Berbasis E-Jurnal

21 Jun 2012 11:15 2650 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Trend perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menggeser pola penerbitan jurnal dari yang manual menjadi elektronik. Selain mudah diakses, jurnal elektronik (e-journal) menjadi gerbang peneliti untuk meningkatkan kualitas jurnal lokal menuju internasional. Saat ini lebih dari 80% jurnal internasional berbasis *e-journal*.

Trend perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menggeser pola penerbitan jurnal dari yang manual menjadi elektronik. Selain mudah diakses, jurnal elektronik (e-journal) menjadi gerbang peneliti untuk meningkatkan kualitas jurnal lokal menuju internasional. Saat ini lebih dari 80% jurnal internasional berbasis e-journal.

Seperti diketahui, jurnal ilmiah merupakan sarana bagi peneliti untuk mempublikasikan hasil-hasil karya mereka. Salah satu kebijakan Kementerian Riset dan Teknologi mendorong para peneliti untuk mempublikasikan sejumlah hasil penelitian kemudian dimasukkan ke dalam jurnal ilmiah.

"Saat ini terdapat 4.800 jurnal Ilmiah di Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang masih aktif dan memperoleh ISSN (International Standard Serial Number). Sedangkan yang sudah online kurang dari 300 jurnal tetapi belum e-journal,” ujar Freddy Permana Zen, Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, Kementerian Ristek. Menurut Freddy, e-journal adalah publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN. Melalui e-journal, beberapa proses penerbitan seperti pengumuman, permintaan naskah, pengiriman naskah, review, pemberitahuan hasil review, pengiriman perbaikan naskah, pengeditan dan layout, pencetakan, serta distribusi dilakukan secara online.

"Sehingga semua dapat dilakukan secara cepat, proses penerbitan bagi pengelola lebih cepat, biaya penerbitan dan pengelolaan murah, distribusi cepat dan murah. Bagi penulis, penantian keputusan penerimaan tulisan dan diseminasi tulisan cepat. Selain itu, lebih banyak orang yang membaca tulisan mereka,” jelas Freddy, peraih gelar Doctor of Science (D.Sc.) pada Universitas Hiroshima, Jepang.

Masih menurut Freddy, untuk membuat e-journal diperlukan perangkat lunak berupa Open Journal Systems (OJS). OJS adalah sebuah sistem manajemen konten berbasis web yang khusus dibuat untuk menangani keseluruhan proses manajemen publikasi ilmiah. OJS dibangun Public Knowledge Project dari Simon Fraser University dan berlisensi General Public License (GNU).

Dan, lanjutnya, untuk mempermudah pengoperasian OJS, maka pada tahun 2011, Kementerian Ristek bekerjasama dengan PDII-LIPI telah membuat OJS versi Indonesia dengan mengganti bahasa default OJS dari Bahasa Inggris menjadi Bahasa Indonesia dan mengadopsi hampir seluruh fitur dan proses kerja OJS yang disesuaikan dengan kondisi manajemen penerbitan jurnal di Indonesia.

Freddy yang juga pernah memperoleh gelar Habibie Award dari The Habibie Center dalam bidang fundamental science ini berharap dengan dibuatnya OJS versi Indonesia atau Buku Panduan Pengguna Sistem Aplikasi E-Journal Menggunakan OJS, maka akan dapat membantu kinerja para pengelola jurnal, penerbit, editor, reviewer dan penulis di Indonesia dalam manajemen publikasi ilmiah dan penerbitan dalam bentuk online.

Fitur OJS antara lain :

  • Dapat diinstal dan dikontrol secara lokal

  • Editor dapat mengatur kebutuhan, bagian-bagian, proses review

  • Pendaftaran dan pengelolaan seluruh konten secara online

  • Modul berlangganan dengan opsi untuk open access pada edisi sebelumnya

  • Pengindeksan lengkap dari konten sistem menyeluruh

  • Tersedia tool untuk membaca konten, berdasarkan pilihan

  • Pemberitahuan melalui email dan fitur komentar untuk pembaca

  • Dukungan online lengkap dan berfokus pada konteks.

[*dju]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel