Misi dari Google Cultural Institute adalah helps preserve and promote culture online. Setelah sebelumnya sukses membuat Google Art Project, baru-baru ini Google meluncurkan World Wonders Project. Jika sebelumnya Anda sudah pernah menjelajahi dunia melalui 10 time lapse video YouTube, World Wonders yang merupakan Google Project Terbaru ini tidak kalah menarik. World Wonders Project ini memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah yang selama ini hanya bisa Anda baca atau lihat di internet.
Google mempunyai misi untuk mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses secara universal dan berguna. Dengan Google Project yang satu ini, mereka ingin membuat situs warisan dunia yang tersedia untuk semua orang dan secara digital menjaga situs-situs tersebut untuk generasi mendatang. Pihak Google percaya dengan adanya World Wonders Project dapat sangat berguna untuk mahasiswa, sarjana, dan guru untuk terlibat dalam suatu cara pembelajaran yang inovatif dan interaktif.
Dulu di jaman ketika melakukan perjalanan jauh masih sangat mahal, Anda tentu sering berimajinasi tentang bagaimana keadaan di daerah yang amat jauh, dengan menutup mata sekedar membayangkan seperti apa penampakan Piramida di Mesir atau Menara Eiffel di Paris. Tapi keadaan sekarang tentu sudah jauh berbeda. Apakah Anda ingin pergi ke Stonehenge? Atau mungkin Versailles? Tentu banyak dari Anda akan berharap untuk mengunjungi tempat tersebut dengan pesawat. Untunglah sekarang sudah ada World Wonders Project yang akan membawa Anda ke tempat-tempat tersebut hanya dengan klik mouse Anda.
Di dunia ini terdapat banyak sekali situs peninggalan DNA museum-museum. Ada banyak buku yang menjelaskan situs-situs atau tempat-tempat tersebut. Sayangnya, informasi tersebut masih terpisah-pisah dan sulit untuk diakses oleh publik. Inilah salah satu latar belakang pengembangan World Wonders. Untuk merealisasikan hal ini, Google bekerja sama dengan beberapa lembaga yang terkait dengan situs-situs bersejarah seperti UNESCO. World Wonders ini dikembangkan di bawah Google Cultural Institute yang di masa lalu telah di hadirkan di internet layaknya permata di gulungan laut mati dan arsip dari Nelson Mandela.
World Wonders Project ini memungkinkan pelajar ataupun pengguna lain di seluruh dunia untuk menggali 132 situs-situs kebudayaan bersejarah di 18 negara, mulai dari Stonehenge sampai bidang arkeologi Pompeii dan kuil-kuil kuno di Kyoto. Tidak hanya itu saja, Google Project yang baru ini juga dilengkapi dengan tempat-tempat alami seperti bukit berpasir di Teluk Hiu Australia atau kubah batu karang Yosemite National Park di California.
Dari home page World Wonders, Anda dapat memilih virtual tour berdasarkan lokasi atau tema. Saat pertama di website ini Anda akan terpesona di dalamnya. Anda dapat berjalan di sekitar menggunakan teknologi Street View. Karena automobile tidak memungkinkan beberapa situs di World Wonders, Google harus menggunakan kamera di sebuah trycles untuk membuat street view dari tempat tersebut. Sebagai tambahan saat mengambil level bawah dalam sebuah situs, Anda dapat menampilkan informasi tentang situs tersebut dengan sebuah klik saja. Pada beberapa situs, Anda bahkan melihatnya dalam model 3D, melihat video dan juga foto tentang situs tersebut, beberapa dari foto dan video diperoleh dari Getty Images dan Ourplace.
Sejumlah panduan pendidikan untuk sekitar setengah lusin dari situs-situs di project ini juga ditawarkan untuk siswa di World Wonders. Proyek ini menyajikan cara baru dalam belajar sejarah dan geografi. Tak salah jika Google menyarankan agar teknologi dapat digunakan sebagai tambahan materi mengajar oleh para guru. Paket pendidikan tertentu juga tersedia dan dapat didownload untuk penggunaan di kelas.
Yang menarik dari proyek World Wonders ini adalah Google mempersilahkan siapapun untuk berkontribusi menambahkan konten gambar yang sesuai dengan situs yang dikunjungi. Anda hanya perlu mengunggah foto melalui Panoramio kemudian diberikan label sesuai dengan lokasi. Foto tersebut nantinya juga muncul di Google Maps, maka di galeri foto pada situs yang sesuai ada kemungkinan juga akan muncul. Sayangnya, untuk wilayah Indonesia sendiri belum ada situs-situs bersejarah yang ditampilkan. Untuk kawasan Asia, mayoritas dari Jepang. Klik di sini untuk mengunjunginya Google Project tersebut. [RF]
