Saat ini desain mainstream yang sedang popular dan digunakan banyak perancang smartphone di dunia gadget adalah desain futuristik dengan sistem layar sentuh, atau bahasa dagangnya touchscreen. Jika Anda pergi ke toko atau pusat perbelanjaan barang elektronik, Anda mungkin akan sampai bosan melihat berbagai gadget dengan sistem layar sentuh ini, mulai dari Apple dengan iPhone dan iPad, Samsung yang meluncurkan seri S4 yang memecahkan rekor kemarin, Nokia dengan seri Lumia terbarunya, hingga Blackberry dengan flagship terbarunya Z10. Tidak ada yang sadar bahwa touch screen rusak di gadget akan menjadi satu masalah yang cukup menyebalkan.
Sebenarnya, kenapa banyak smartphone canggih hadir dengan sistem touchscreen? Padahal, jika disimak lebih lanjut, sistem ini memiliki risiko lebih besar untuk touch screen rusak dan perlu perawatan lebih. Jawabannya bermacam-macam, mulai yang melihat dari segi efisiensi hingga desain eksterior semata. Perlahan-lahan, layar sentuh mulai menggeser keberadaan keyboard konvensional dan diprediksi akan sepenuhnya berganti sistem dalam 5 tahun ke depan. Tidak mengherankan jika melihat perkembangan berbagai desain gadget yang menganut prinsip kerja layar sentuh ini.
Touchscreen rusak tidak selalu ditandai dengan adanya crack atau dent pada layar sentuh gadget Anda. Goresan yang berlebihan pun dapat menjadi indikasi rusaknya layar sentuh. Berbagai alasan lain yang akan dikupas nanti mungkin terkesan sepele, namun harus diperhatikan karena dapat mengurangi sensitivitas dari touchscreen, atau bahkan membuatnya mati total. Tentu Anda sekalian tidak mau hal ini dialami oleh smartphone kesayangan, bukan?
Oleh karena penggunaan touchscreen yang semakin meluas inilah, sekiranya Anda pengguna smartphone maupun gadget lain berlayar sentuh mengetahui alasan mengapa touchscreen rusak dengan cepat untuk melindungi gadget kesayangan Anda, karena mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Frase terkenal itu juga berlaku dalam dunia elektronik, mengingat biaya reparasi touchscreen cukup besar. Simaklah ulasan berikut ini mengenai berbagai alasan yang bisa menyebabkan rusaknya touchscreen.
Goresan Pada Layar
Banyak pengguna yang pada awal membeli smartphone langsung membeli seperangkat antigores untuk layarnya. Hal ini juga perlu dilakukan oleh para pengguna smartphone berlayar sentuh. Tidak usah takut dengan berkurangnya sensitivitas karena layar terhalangi oleh screen protector, sudah ada antigores yang sekarang touchscreen-friendly dan tidak mengganggu kinerja layar sentuh.
Goresan pada layar akan menurunkan sensitivitas, apalagi bila goresan halus memenuhi layar sentuh. Jangan sampai lupa mengganti antigores bila yang dibeli sebelumnya mulai menunjukkan tanda-tanda akan lepas. Kebiasaan buruk dari para pengguna adalah tidak mengganti antigores bila sudah terkelupas dan menyebabkan layarnya telanjang. Terdengar sepele, namun antigores mampu mengurangi risiko touchscreen rusak.
Layar Sentuh Retak atau Pecah
Kasus ini jauh lebih parah daripada kasus goresan halus pada layar sentuh. Dengan adanya retak atau pecahnya layar, sudah bisa dipastikan 100% touchscreen rusak dan butuh diganti. Kasus ini terjadi biasanya karena akumulasi goresan halus yang menyebabkan durabilitas layar jauh berkurang, sehingga sedikit sentuhan dari jari pun dapat menyebabkan keretakan. Alasan klasik lain adalah kecerobohan pengguna dengan cara memasukkan smartphone berlayar sentuh ke dalam kantong celana yang terlalu kecil atau ketat.
Hal ini menyebabkan tertekannya layar karena kompresi di dalam celana. Cara mencegah hal ini adalah dengan membeli tempat khusus untuk smartphone Anda. Hal terakhir yang menjadi alasan utama pecah atau retaknya layar adalah jatuhnya smartphone dari genggaman. Langkah pencegahan untuk alasan ini hanyalah dengan cara berhati-hati dalam penggunaan smartphone.
Membersihkan Layar Dengan Tidak Tepat
Alasan berikutnya ini sebenarnya dirangkum dari dua kasus. Pertama, penggunaan smartphone layar sentuh saat tangan sedang kotor. Hal ini akan menimbulkan bercak pada layar sentuh, yang nantinya riskan goresan. Bercak kotor dari tangan juga akan membuat Anda gatal untuk mengelap dengan baju atau kain lain, yang pada ujungnya juga menyebabkan goresan. Hal ini sangat salah dan akan menyebabkan touchscreen rusak. Untuk mengelap layar sentuh, diperlukan kain berbahan microfiber. Dengan bahan khusus ini, Anda dapat membersihkan layar dari debu maupun kotoran tanpa khawatir menyebabkan goresan.
Penggunaan yang Kasar
Layar touchscreen diatur sensitivitasnya oleh perancang ponsel untuk tanggap dan peka walaupun hanya menggunakan tap atau sentuhan dari ujung jari. Sayangnya, banyak pengguna yang masih menggunakan layar sentuh dengan cara yang kasar, seperti menekan sekuat tenaga, menggunakan kuku, dan yang terparah menggunakan benda berujung lancip seperti pensil sebagai pengganti stylus. Tentu saja, penggunaan yang tidak layak ini akan membuat touchscreen rusak dengan cepat.
Meletakkan Smartphone Sembarangan
Tidak jarang pengguna tidak menyadari bahayanya medan magnet pada smartphone berlayar sentuh. Medan magnet ini terdapat di sekitar televise, radio, komputer, dan masih banyak barang elektronik lainnya. Kesalahan yang sering dilakukan adalah meletakkan smartphone berlayar sentuh di dekat barang elektronik tersebut. Hal ini menyebabkan medan magnet membuat touchscreen rusak. Sebisa mungkin letakkan smartphone Anda jauh dari barang elektronik lain.
Masih banyak berbagai alasan lain yang tidak dapat dirangkum seluruhnya di dalam kupasan ini. Alasan di atas adalah alasan terbanyak yang menjadi penyebab touchscreen rusak dewasa ini. Adapun sebenarnya hal yang dapat dilakukan pengguna untuk mencegah touchscreen rusak datang dari diri sendiri. Kesadaran bahwa layar sentuh sangat sensitif dan perlu perawatan ekstra harus dimiliki pengguna. Selain itu, penggunaan yang semestinya dan masuk akal pun menjadi kunci awetnya touchscreen pada gadget. [MER]