1

Waspadai! Saat Anak Mulai Kecanduan Konten Dewasa

13 Jun 2012 09:45 2606 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Pengguna internet di Amerika Serikat, Rusia dan sebagian negara Eropa, khususnya anak-anak ternyata gemar mem-*browsing* situs-situs dengan **konten -dewasa-™**. Ya, konten terlarang masih menjadi konsumsi tertinggi bagi para user/pengakses internet di dunia. Namun, sepertinya para orang tua masih merasa internet aman bagi anak mereka.

Pengguna internet di Amerika Serikat, Rusia dan sebagian negara Eropa, khususnya anak-anak ternyata gemar mem-browsing situs-situs dengan konten ‘dewasa’. Ya, konten terlarang masih menjadi konsumsi tertinggi bagi para user/pengakses internet di dunia. Namun, sepertinya para orang tua masih merasa internet aman bagi anak mereka.

Hal ini terungkap dalam Survei Harris Interaktif yang digelar terhadap 9.000 orang tua pengguna internet pada Februari - Maret 2012. Menurut hasil survey yang diterima redaksi Paseban dari Kaspersky Lab menyebutkan, beberapa orang tua pernah menangkap basah anak mereka menjelajah konten terlarang (9%) atau mengirim informasi pribadi ke orang tak dikenal, atau yang hanya dikenal secara online (4%).

Namun dari survey tersebut diketahui, bahwa secara garis besar orang tua tidak mengambil tindakan lebih untuk menolong anak mereka mendapatkan yang terbaik dari internet dan tidak hanya sekadar mengakses situs-situs terlarang yang bisa membahayakan mereka. "Hanya 5% orang tua yang melindungi anak mereka agar tidak mengakses situs-situs dengan konten ‘dewasa’,” demikian penjelasan hasil survey tersebut.

Sementara untuk alat komunikasi canggih sehingga mereka mengakses konten dewasa sebagian besar, yakni berasal dari laptop atau smartphone terbaru. Di saat yang sama, 35% handphone dan 62% smartphone digunakan untuk mengakses Internet. Saat ini laptop atau smartphone terbaru bukan hanya milik para mahasiswa, anak sekolah pun, bahkan di tingkat SD, kini memiliki gadget komunikasi dan perangkat canggih lain.

Sepertinya semakin banyak orang yang takut anak mereka mendapatkan bahaya dari orang-orang yang mereka temui di chat room atau sosial media dimana 10% responden menyatakan hal ini dan menjadi kekhawatiran terbesar kedua bagi orang tua. Ini berarti masalah serupa cukup menjadi perhatian dimana 53% orang tua pengguna internet menyatakan virtual abuse (pelecehan virtual) sebagai masalah yang serius.

Untungnya, bagi orang tua yang merasa perlu melakukan sesuatu ada software yang sudah tersedia untuk melindungi anak mereka tanpa harus repot mengawasi mereka setiap kali online. Dunia software memiliki berbagai program yang secara otomatis mengawasi siapa yang menggunakan komputer atau internet dan bagaimana mereka menggunakannya.

Fungsi pengawasan ini tersedia dalam bentuk software tersendiri atau sebagai bagian dari paket keamanan yang lebih besar, misalnya modul Parental Control yang ada di Kaspersky Internet Security 2012. Modul ini bisa mengatur akses anak-anak ke berbagai situs dan aplikasi, serta mengawasi komunikasi yang mereka lakukan di media sosial. Terpenting yang perlu dilakukan oleh orang tua hanyalah membuat akun untuk anak mereka di komputer rumah dan membuat pengaturan awal dari modul tersebut.

Selain pada komputer, orang tua juga perlu melindungi perangkat mobile anak-anak mereka seperti smartphone, laptop dan lain-lain. Berdasarkan survei yang sama dari Harris Interactive, hampir setengah dari responden menggunakan tablet (46%) dan smartphone (47%) untuk berkomunikasi di media sosial.

Untuk melindungi perangkat bergerak seperti ini, diperlukan solusi mobile tersendiri. Kaspersky Parental Control for Android bisa memblokir akses ke situs-situs yang berisi konten berbahaya bagi anak-anak dan mengatur agar situs tersebut tidak akan bisa diluncurkan atau dibuka. Laporan lengkap hasil survei Harris Interactive bisa dilihat dan diunduh di sini. [*dju]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel