1

Cara Menghindari Kebocoran Data pada Akun LinkedIn Anda

8 Jun 2012 10:52 2641 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Bagi pemilik akun situs jejaring sosial LinkedIn hendaknya berhati-hati, karena para hacker telah berhasil membobol situs LinkedIn. Para *hacker* berhasil mendapatkan user name pemilik akun, dengan berbagai cara seperti menyesuaikan *password* tersebut dengan alamat *email* pemilik akun.
Bagi pemilik akun situs jejaring sosial [**LinkedIn**](http://www.plimbi.com/news/9256/cara-menghindari-kebocoran-data-pada-akun-linkedin-anda "Cara Menghindari Kebocoran Data pada Akun LinkedIn Anda") hendaknya berhati-hati, karena para hacker telah berhasil membobol situs LinkedIn. Para *hacker* berhasil mendapatkan user name pemilik akun, dengan berbagai cara seperti menyesuaikan *password* tersebut dengan alamat *email* pemilik akun. Pembobolan [*password*](http://www.plimbi.com/review/3087/world-unlock-code-calculator "World Unlock Code Calculator v4.4 - Aplikasi Unlock Password Gratis di Ponsel ") pemilik akun tentu akan merugikan baik penggunanya yakni sebanyak 160 juta yang tersebar di 200 negara maupun pihak LinkedIn sendiri. Mashable , web yang khusus mengamati dinamika situs jejaring sosial melaporkan terdapat lebih dari 6.5 juta *password* akun jejaring sosial yang muncul disebuah forum maya berbahasa Rusia dalam format SHA-1 (hashed). Sebab, di LinkedIn, publik cenderung memasukkan data yang benar tentang diri mereka terutama yang terkait dengan rekam jejak profesi mereka. Jadi sangat berbeda dengan situasinya dengan data yang kita masukkan di situs [jejaring sosial](http://www.plimbi.com/news/7235/dampak-situs-jejaring-sosial "Isu Parenting Mengenai Dampak Situs Jejaring Sosial") lainnya, di mana informasi yang diunggah umumnya bersifat casual information atau bahkan rekayasa belaka, sehingga siapapun bisa tampil menjadi apapun yang ia inginkan. Bagi pemilik akun LinkedIn, bisa melakukan langkah pencegahan dengan memberikan perhatian lebih serius terhadap *password* yang digunakan baik pada akun LinkedIn maupun situs jejaring sosial dan membership dimana Anda adalah salah satu anggotanya. Bagi Linkedin diharapkan dapat meningkatkan upaya proaktifnya untuk menjamin keamanan dan melindungi data pemilik akun. Dalam siaran persnya kepada Paseban, Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT. Prosperita-ESET Indonesia menyampaikan beberapa saran bagi pengguna LinkedIn di Indonesia agar terhindar dari pembobolan situs. Pertama, bagi pengguna LinkedIn di [Indonesia](http://www.plimbi.com/news/7380/samsung-galaxy-di-indonesia "Deretan Handphone Android Samsung Galaxy di Indonesia") dianjurkan untuk segera mengganti *password*, perlu dibedakan *password* untuk masing-masing akun jejaring sosial yang dimiliki, dengan demikian, ketika pembobolan situs terjadi, akun kita tetap aman. Kedua, bagi pengguna LinkedIn disarankan untuk TIDAK MENGKLIK link yang ada di *email* yang meminta Anda merubah maupun meminta verifikasi data dan informasi yang ada di akun Anda baik di LinkedIn.com maupun di situs keanggotaan lainnya dimana Anda ikut sebagai member. Selain itu akan jauh lebih aman jika Anda mengetikkan website yang Anda tuju langsung di web *browser*. Terakhir, yang bisa dilakukan untuk mencegah agar tidak ikut menjadi korban, dengan mensetting ulang dan membatasi peluang akses oleh pihak lain ke informasi penting yang anda miliki. Dengan cara ini Anda bisa mencegah adanya kebocoran data pada akun Anda. Gambar di bawah ini adalah *screenshoot* dari update yang diperoleh pada pukul 13:36, Juni 6, 2012: Ada beberapa orang yang menerima [*email*](http://www.plimbi.com/article/892/gistcom-solusi-kekacauan-pesan-email "Gist.com: Solusi Kekacauan Pesan Email"), dan meminta konfirmasi tentang alamat *email*. Analisa Lab ESET menyatakan *email* tersebut adalah Scam. Perhatikan link pertama pada *email* –"Click here"– satu klik pada link tersebut akan memunculkan web page lain -bukan LinkedIn- yang berisi penawaran produk obat-obatan, atau produk lain. E-mail serupa banyak beredar dan tampil seperti dikirim oleh lembaga yang legal dan bonafide seperti bank, vendor software, dan seperti yang tampil pada gambar di bawah ini, seakan dikirim oleh pihak LinkedIn. Langkah tersebut dilakukan untuk membuat publik percaya dan melakukan seperti apa yang diinginkan oleh pelaku kejahatan *cybercrime*. ![screenshoot](news/large/66ee375791a5764755ff0adecd31fe171146f09440ae1a0987b4e897e9276437.jpg "screenshoot") [*dju]
Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel