Persaingan antar vendor ponsel pintar memang sepertinya tidak pernah reda, masing masing vendor dari ponsel pintar berusaha merebut perhatian dari para penggiat ponsel pintar ini. Dari beragam promo yang dibuat menarik agar mampu mengalihkan perhatian para pengguna ponsel pintar untuk berpindah ke lain hati. Memang jika kita lihat, pasar ponsel pintar di tanah air cukup menjajikan untuk ladang penjualan ponsel pintar. Beragam ponsel dari vendor kenamaan telah meramaikan pasar ponsel pintar di tanah air.
Saat ini yang sedang menjadi tren dan menjadi primadona pada pasar smartphone di Indonesia adalah ponsel Android. Setelah BlackBerry memuaskan dahaga para penggiat smartphone di tanah air, kini giliran Android yang mengisi posisi tersebut. Lalu bagaimana dengan salah satu handset yang dulunya pernah bertengger memimpin penjualan ponsel pintar di tanah air? Nokia dulunya pernah berjaya pada pasar penjualan ponsel di tanah air, semenjak kemunculan Android dan iOS bahkan RIM, Nokia seakan tidak menunjukkan perlawanannya. Namun setelah sekian lama terdiam, Nokia muncul kembali dengan sistem operasi terbarunya bernama Windows Phone. Namun kemunculan Windows Phone tidak cukup menarik khalayak ramai seperti pada kemunculan RIM dan iOS. Dan untuk menggiatkan penjualannya, pabrikan ponsel asal Finlandia itu harus memotong harga baru Nokia Windows Phone-nya di pasar smartphone.
Tidak hanya harga baru Nokia ditanah air juga yang dipangkas, bahkan harga baru Nokia juga mengalami penyusutan dalam pasar ponsel pintar di Eropa. Guna menyaingi Android, Nokia terpaksa harus memangkas harga baru Nokia Windows Phonenya dan harga baru Nokia yang memiliki tipe lain. Seperti halnya harga baru Nokia Lumia yang mengusung sistem operasi Windows Phone harus terpakasa menurunkan harganya sejauh Rp 150.000,00. Karena memang penjualan untuk Windows Phone sedikit melemah. Sedangkan untuk Android sendiri, pada pasar smartphone tanah air juga mengikuti hal yang sama untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pada pasar ponsel pintar di indonesia, memangkas harganya dari kisaran harga Rp 25.000,00 hingga Rp 50.000,00 seperti ponsel HTC, Sony Ericsson, LG dan Samsung berusaha menjawab tantangan dari Nokia Lumia dan Symbian Anna
Pemotongan harga baru Nokia untuk versi smartphone-nya berimbas pada ponsel Nokia yang tidak mengusung sistem operasi ponsel pintar. Harga baruNokia yang tidak mengusung teknologi ponsel pintar, seperti seri Asha dari Nokia pun harus disusutkan harganya hingga menyentuh angka Rp 200.000,00. Untuk menyiasati itu, ponsel Android lokal pun ikut memangkas harganya agar ponsel pintar Android bisa dijangkau oleh semua kalangan. Harga ponsel lokal Android mengalami penurunan hingga Rp 50.000,00. Semacam merk lokal seperti Nexian menurunkan harga hingga Rp 50.000,00, sementara untuk Huawei, memilih untuk mempertahakan harganya.
Langkah memotong harga baru Nokia merupakan langkah untuk mendapatkan kembali citra Nokia yang sempat berjaya pada beberapa waktu lalu sebelum kemunculan iOS iPhone dan Android. Namun dengan memotong harga baru Nokia apakah bisa mengembalikan citra Nokia seperti pada masa jayanya? Kita lihat saja perkembangan dari persaingan pasar ponsel pintar tersebut. [PY]