Hiraukan Peluang, Berikut Sejumlah Tokoh Dunia Yang Gagal Jadi Miliarder
tokoh dunia berikut ini mempunyai kisah unik karena tidak mengambil peluang besar di depan mata untuk jadi milyarder, siapa saja? Ini dia!
Keputusan memang harus dipikirkan secara matang-matang agar tak menyesal di kemudian hari. Kata-kata ini pantas disematkan kepada para [**tokoh dunia**](http://www.plimbi.com/article/67192/tokoh-dunia "Hiraukan Peluang, Berikut Sejumlah Tokoh Dunia Yang Gagal Jadi Miliarder") yang salah dalam mengambil keputusan lantaran mereka menolak peluang yang membuatnya gagal menjadi seorang miliarder teknologi. Salah satu contoh kecilnya yakni yang terjadi pada 10 tahun silam dimana kebanyakan orang memandang sebelah mata jejaring sosial Facebook yang digagas oleh Mark Zuckerberg. Jangankan untuk menginvestasikan dana, sekedar membantu proyek Facebook yang saat itu masih belum dikenal oleh kalangan masyarakat pun enggan. Namun, mereka pantas menyesalinya saat ini. Pasalnya, Facebook kini menjadi situs terkemuka di dunia dan bernilai fantastis. Untuk lebih lengkapnya, berikut ulasan kisah dari para tokoh dunia yang telah membuang peluang dan gagal menjadi miliarder teknologi, sebagaimana yang dikutip Business Insider.
**Nolan Bushnell Tolak Apple**
Nolan Bushnell merupakan seorang pendiri Atari. Atari sendiri merupakan mesin game legendaris yang kini popularitasnya telah terkubur di pasaran. Selain sebagai seorang Founder Atari, ternyata Bushnell juga tercatat sebagai salah satu bos pertama dari Steve Jobs (pendiri Apple). Dulu, Bushnell dikabarkan sempat menolak untuk mengucurkan investasi dana sebesar USD 50.000 kepada Apple yang kala itu baru dirintis. Apple yang pernah ditolaknya, kini telah bernilai lebih dari USD 400 miliar. Andai saja **tokoh dunia** ini tak menolaknya, kemungkinan Bushnell telah memiliki sepertiga saham produsen iPad dan iPhone terkemuka itu.
**Ronald Wayne Wajib Sesali Jual Saham Apple**
Ronald Wayne sebelumnya merupakan salah satu pemilik Apple dengan jumlah saham sebesar 10%. Namun pada saat Apple baru berumur dua minggu berjalan, Wayne justru mengambil keputusan yang dapat dikatakan sangat fatal yakni menjual keseluruhan saham Apple yang dimilikinya. Wayne mendapatkan dana segar senilai USD 1.500 dari hasil penjualan saham 10% miliknya. Dana sebesar itu jelas tak bernilai jika dibandingkan dengan penghasilan Apple saat ini. Andai dapat lebih bersabar dan tak menjual sahamnya, tentu Ia akan menjadi salah satu tokoh dunia yang sukses menjadi miliarder teknologi.
**CEO Hewlett-Packard, John Young Tolak Tawaran Steve Wozniak Lima Kali**
Pada tahun 1970-an sebelum mendirikan Apple, Steve Wozniak sempat bekerja di salah satu perusahaan ternama yakni Hewlett-Packard (HP). Kala itu, Ia bekerja sebagai desainer engineering kalkulator. Dibalik waktu senggangnya, Woz mencoba untuk mengaplikasikan ide kreatifnya dengan menciptakan PC sebagai cikal bakal Apple 1. Dilain sisi, Ia juga sempat meminta kepada mantan CEO HP yakni John Young untuk memproduksi PC hasil desainnya. Woz mengaku telah menawarkan sebanyak lima kali kepada Young dan hasilnya nihil. Penolakan saat itu jelas patut disesali oleh Young lantaran kini Apple telah merajai bangsa pasar dan menghasilkan setidaknya ratusan miliar dolar.
**Joe Green Enggan Bantu Mark Zuckerberg**
Joe Green adalah mantan teman sekamar saat kuliah dari penggagas jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg. Keduanya kebetulan sama-sama menimba ilmu di Harvard University. Facebook sendiri pada awalnya bernama Facemash dan kebanyakan orang masih memandang sebelah mata terhadap jejaring sosial tersebut. Saat itu, Joe menolak untuk membantu Zuckerberg saat tahap awal merintis Facebook. Tawaran Zuckerberg didengar oleh ayah Joe, dan tidak menyetujui anaknya bekerja sama dengan Zuck. Jika saja Joe menerima tawaran Zuck, mutlak Ia akan memiliki 5% saham Facebook. Hingga kini, penghasilan Facebook telah mencapai USD 3 miliar.
**Battery Ventures Gagal Kucurkan Dana ke Facebook**
Penolakan terhadap Facebook dia awal-awal rintisannya ternyata tak hanya sekali terjadi. Penolakan itu juga terjadi dari kalangan investor, salah satunya Battery Ventures. Battery Ventures merupakan sebuah venture capital yang berbasis di kota Boston, Amerika Serikat. Tahun 2004 silam, Battery Ventures sebenarnya telah dalam tahap negosiasi dengan Mark Zuckerberg yang baru saja merintis Facebook. Namun, Battery Ventures akhirnya gagal mengucurkan dana ke Facebook lantaran dinilai tak memiliki masa depan yang cerah. Salah satu partner Battery Ventures yang juga ikut serta dalam proses negosiasi yakni Scott Tobin juga menilai Facebook bak ikan besar yang tak akan dapat berenang jauh. Penilaian mereka terhadap Facebook ternyata salah besar. Pasalnya, Facebook kini telah sukses menjadi jejaring sosial terkemuka di dunia dengan total satu miliar pengguna sekaligus. Battery Ventures menjadi salah satu dari sejumlah tokoh dunia yang menyesal atas keputusannya.
**CEO Yahoo, Jerry Yang Pernah Tolak Tawaran Fantastis dari Microsoft**
Pada tahun 2009 silam, CEO Yahoo yakni Jerry Yang menolak tawaran akuisisi senilai USD 44,6 miliar dari Microsoft. Kala itu, popularitas Yahoo memang tengah naik daun dengan pendapatan saham USD 31 per lembar. Keputusan Jerry menolak tawaran fantastis itu membuat para investor lain kecewa. Drama inilah yang membuat Jerry akhirnya memutuskan untuk melepas jabatannya sebagai CEO di Yahoo. Kini, Yahoo sendiri di bawah kendali Marissa Mayer sebagai CEO pengganti Jerry. Harga saham Yahoo kini menyusut dari USD 31 menjadi USD 23 per lembar dan popularitasnya tertinggal jauh dari Google.
**Viddy Breet O’Brien Tolak Tawaran dari Twitter**
Viddy Breet O’Brien merupakan seorang ahli instagram for video dengan 30 juta pengguna. Ia juga menjabat sebagai CEO Twitter. Twitter dikabarkan pernah menawar startup miliknya senilai USD 100 juta. Namun, tawaran dari Twitter ternyata ditolak oleh Viddy. Ironisnya, penolakan itu justru membuat hidup Viddy semakin tak tentu arah. Popularitasnya semakin merosot tajam dan Ia harus kehilangan posisinya sebagai CEO.[BAM]
About The Author
999
Administrator
Plimbi Editor
Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel