Sony akhirnya meluncurkan ponsel dengan mengusung merek sendiri, Xperia S. Ponsel sony terbaru ini digambarkan sebagai "strategi empat layar" oleh CEO Perusahaan Raksasa Elektonik Jepang, Howard Stringer.
Perusahaan ini mengeluarkan siaran pers, tepat di depan Consumer Electronics Show di Las Vegas pekan lalu, menyatakan bahwa Xperia S akan menjadi ponsel pertama dari seri baru Xperia NXT dari "next-generation smartphones" milik mereka. Perangkat ini awalnya akan didukung oleh Android 2.3, atau Gingerbread, pada debut global mereka di kuartal pertama tahun ini, dan kemudian akan ditingkatkan menjadi Android 4.0, yang juga dikenal sebagai Ice Cream Sandwich, ketika menginjak kuartal kedua.
Peluncuran ponsel sony terbaru ini juga menandai hasil pengumuman Stringer pada bulan Oktober 2011 saat ia mengatakan konsumen bisa mengharapkan integrasi yang lebih kuat antara ponsel Sony dan perangkat utama lain dalam "strategi empat layar"-nya. Hal ini terungkap setelah Sony mengatakan akan membeli saham Ericsson dalam usaha patungan mereka sebesar US $ 1470000000.
Sebetulnya pembelian saham Ericsson ini masih menunggu persetujuan regulasi, sehingga pengenalan ponsel sony terbaru Xperia S ke konsumen merupakan langkah yang berani, tetapi juga sangat diperlukan, menurut Nick Dillon, Analis perangkat dan platform di Ovum.
Memasuki 2012, analis mencatat bahwa akan semakin penting untuk vendor elektronik tingkat atas untuk menawarkan portofolio lengkap pada konsumen, tidak hanya perangkat, tetapi juga layanan yang berjalan di dalamnya.
"Peluncuran smartphone merek sendiri menandai awal dari era baru untuk Sony, karena posisi dirinya akan bersaing dengan pemain multiscreen lain dalam persaingan pasar elektronik dan kondisi konsumen yang semakin kompetitif," kata Dillon.
Dillon mengatakan Sony telah bekerja lebih maju dengan mencoba untuk menarik pelanggan dari para pesaing. "Sony kini menghadapi tantangan merajut komponen sembari menciptakan pelanggan, menarik terintegrasi pada daerah di mana ia belum unggul," katanya. [ND]