Laporan Terbaru: Pola Konsumen di Dunia Menggunakan Mobile Phone
Rutinitas seorang pekerja yang terbiasa bekerja dari pagi hingga sore atau malam membuat mereka tak memiliki banyak waktu untuk sekedar meredakan tekanan pekerjaan yang begitu besar. Dateline kantor, pekerjaan yang menumpuk, dan sejumlah urusan pribadi yang belum terselesaikan tak pelak menambah beban harian. Tentunya pelarian yang tepat adalah mencari berbagai bentuk hiburan. Sederhananya, sebuah smartphone saat ini telah mampu memberikan unsur hiburan yang ampuh meredakan tekanan akan rutinitas kerja yang membosankan.
Hampir setiap orang menggunakan mobile phone mereka secara berbeda. Beberapa prang menggunakannya untuk berbelajan online, membeli tiket pesawat, memainkan game, dan juga berkomunikasi. Sementara sebagian lagi memanfaatkan smartphone untuk menerima panggilan telepon, pesan singkat, dan mengakses berbagai informasi melalui kemampuan perangkat menjangkau jaringa internet. Maka setiap perubahan teknologi maka terjadi pula perubahan pola konsumsi dari setiap produk. Jika dikelompokkan berdasarkan usia mulai 7 hingga 70 tahun, 33% dari keseluruhan kelompok umur telah memiliki setidaknya sebuah perangkat smarphone. Terdapat pula tiga aktifitas favorit para pengguna smartphone: berkomunikasi melalui pesan teks, memotret gambar, dan juga mengunduh beragam aplikasi.
Tak dapat dipungkiri bahwa mobile phone telah dapat ditemukan di berbagai penjuru dunia. Namun setiap wilayah memiliki kriteria penggunaannya tersendiri, tergantung dimana para pengguna perangakt tersebut tinggal. Dalam laporan terbaru Nielsen berjudul "The Mobile Consumer: A Global Snapshot," memperlihatkan perilaku para konsumen berdasarkan penggunaan mobile phone di 10 negara berbeda, termasuk di Amerika Serikat, India, China, Australia, Inggris, dan juga Korea Selatan. Dalam hasil penelitiannya tersebut, Nielsen menyimpulkan bahwa pola penggunaan perangkat sangat dipengaruhi secara signifikan oleh pasar dan demografi pengguna.
Sebagai contoh, lebih dari 60% konsumen perangkat mobile di pasar-pasar yang tengah berkembang seperti Korea Selatan, Australia dan Inggris lebih memilih menggunakan perangkat smartphone dibandingkan feature phone. Sementara di sisi lain, negara-negara seperti India, Turkey dan Rusi lebih akrab menggunakan perangkat feature phone. Sedangkan ponsel multimedia yang memiliki kapabilitas yang lebih daripada feature phone tetapi tidak lebih bagus dari smartphone, setidaknya cukup populer di antara beberapa pengguna di negara-negara yang telah disebutkan. Ada sekitar 10% lebih pengguna yang menggunakan multimedia phone hampir di setiap negara, dan Brazil menyumbang sekitar 21% pengguna perangkat tersebut.
Studi Nielsen pun menyimpulkan bahwa tipe-tipe aplikasi yang digunakan pada smartphone memiliki perbedaan di setiap negara, walaupun secara umum mereka tetap lebih banyak memainkan game dan aplikasi jejaring sosial. Sementara itu penduduk Amerika Serikat banyak menggunakan aplikasi peta dan menggunakan smarphone untuk melakukan browsing jejaring sosial. Berbeda dengan Amerika Serikat, penduduk negara China lebih menyukai aplikasi-aplikasi game dan mengakses informasi mengenai cuaca dan berita melalui aplikasi mobile. Hasil studi pun mengatakan bahwa game, jejaring sosial, film, berita, peta atau navigasi, cuaca, produktifitas, serta online shopping menjadi kriteria paling banyak yang digunakan oleh ke-10 negara tersebut.
Data lain pun menyebutkan bahwa rata-rata setiap pengguna mobile phone setidaknya memiliki sekitar 12 aplikasi di dalam perangkatnya. 25% mengunduh aplikasi berbayar, dan sisanya lebih sering mencari aplikasi-aplikasi yang dapat diunduh secara gratis. 76% pengguna memiliki aplikasi cuaca, 56% aplikasi YouTube, 69% aplikasi jejaring sosial, 61% aplikasi GPS, 52% aplikasi game. Apakah hasil studi tersebut mencerminkan penggunaan perangkat mobile yang Anda gunakan? [MS]
About The Author
999
Administrator
Plimbi Editor
Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel