Perjalanan Motorola berawal dari pembelian bisnis baterai eliminator di Chicago, Illionis, oleh dua bersaudara Paul V. Galvin dan Joseph E. Galvin. Pada September 1928 mereka menamai perusahaan tersebut Galvin Manufacturing Corporation. Produk pertama mereka adalah pengembangan baterai eliminator, perangkat untuk penerima radio yang memungkinkan mereka untuk menjalankan aliran listrik rumah tangga, menghilangkan kebutuhan untuk baterai mahal namun ironisnya hal ini mengorbankan mobilitas.
Nama Motorola itu sendiri diberikan ke stereo mobil pertama Galvin. 'Motor' ditujukan untuk mobil dan 'ola' untuk suara (dari Victrola). Dari tahun 1936 dan seterusnya, produksi Galvin mendominasi lini manufaktur radio untuk mobil dan gagang telepon, pada tahun 1940, tepat sebelum Perang Dunia Kedua perusahaan sudah mulai membuat produk terbaik yang dikenal sebagai walkie-talkie kemudian pada tahun 1947 mereka berhasil menghasilkan televisi pertama mereka dan merubah nama perusahaan dari Galvin Manufacturing Corporation menjadi "Motorola" dan kemudian fokus melanjutkan pembuatan media komunikasi diantaranya ponsel Motorola.
Pada tahun 1967, Motorola melakukan ekspansi ke negara-negara luar seperti Australia, Kanada, Perancis, Hong Kong, Israel, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Puerto Rico, Korea Selatan, Taiwan, Inggris dan Jerman Barat. Pada tahun 1969, Motorola mulai memasok Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) dengan peralatan radio sehingga astronot dapat berkomunikasi dengan pusat bumi mereka. Manusia pertama di bulan, Neil Armstrong berkomunikasi dari bulan dengan bumi dengan menggunakan Radio Motorola.
Pada tahun 1973, Motorola membuat demo ponsel Motorola pertama di dunia selular bernama DynaTAC yang menggunakan teknologi radio dan dirilis pada tahun 1984. Motorola mulai menggabungkan kedua komputer dan teknologi radio untuk membuat jaringan selular pertama yang dioperasikan DynaTAC. Motorola kemudian mulai membuat handset mobile yang lebih kecil dan lebih kecil. Pada tahun 1996 Motorola merilis StarTAC yang hanya seberat 88 gram.
Pada tahun 2000, Motorola dan General Instrument Corporation bergabung untuk meningkatkan layanan mereka. Di tahun 2001 Motorola memperkenalkan ponsel Motorola V60, yang mana merupakan ponsel logam pertama di dunia yang tersedia pada jaringan selular GSM, TDMA dan CDMA. Pada tahun 2002 Motorola merilis sebuah chip GPS yang dapat diinstal ke dalam perangkat elektronik konsumen untuk mengaktifkan posisi lokasi. Motorola juga merilis 3G yang mana ditransmisikan melalui jaringan CDMA.
Motorola akhirnya merilis Cross-Technology PoC yang memungkinkan pelanggan untuk memiliki konektivitas "push-to-talk" pada seluruh dan di antara GPRS, CDMA2000 1X, dan jaringan WiFi. Selain itu Motorola merilis Ojo Personal Video Phone. Ojo menjanjikan konektivitas broadband dan telepon video yang tidak terputus yang umumnya dikenal dengan telepon video.
Tapi tahun 1998, Motorola kehilangan tanah dalam pasar handset seluler dan Nokia melampauinya sebagai pembuat handset mobile terbesar di dunia. Perusahaan bisa dibilang kehilangan arah sampai tahun 2004, namun setelahnya ia membuat percikan besar dengan diperkenalkannya handset clamshell Razr. Keberhasilan mengejutkan dari handset ini mendorong perusahaan untuk agresif memotong harga (dan margin) untuk menangkap pangsa pasar namun sempat gagal untuk mengembangkan perangkat penerus yang layak. Hingga akhirnya muncul Droid X dan Droid 2 dengan OS Android, mengembalikan Motorola pada jalur persaingan di tahun 2011 ini. [ND]