Surabaya, 17 Oktober 2011 - Indosat menyatakan kesiapannya untuk melakukan uji coba jaringan Long Term Evolution (LTE) yang diimplementasikan di frekuensi 1800 MHz sebagai alternatif solusi implementasi LTE. Kesiapan ini ditunjukkan melalui ujicoba LTE pertama kali melalui re-farming frekuensi 1800 MHz bersama dengan Nokia Siemens Networks yang berlangsung di Surabaya dan Bali, disaksikan oleh Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Muhammad Budi Setiawan.
Long Term Evolution atau yang lebih dikenal dengan LTE adalah evolusi atau pengembangan generasi terbaru dari jaringan teknologi telekomunikasi bergerak (mobile) sebelumnya seperti 2G GSM, 3G WCDMA, 3.5G HSPA+, dan 3.75G DC-HSPA+ yang telah dikenal selama ini. Dengan menggunakan spektrum frekuensi 1800Mhz yang dimiliki Indosat, kecepatannya dapat mencapai 100Mbps.
"LTE telah membawa era baru dalam layanan telekomunikasi di Indonesia. Sebagai bagian dari komitmen Indosat sebagai perusahaan yang memperhatikan inovasi teknologi, uji coba dengan re-farming ini sekaligus menunjukkan bahwa LTE bisa dijalankan dengan memanfaatkan frekuensi yang telah dimiliki Indosat, sekaligus memberikan efisiensi penggunaan spektrum serta efisiensi energi. Diharapkan hal ini akan semakin mempercepat implementasi LTE di Indonesia, untuk menjawab pertumbuhan penggunaan layanan data, aplikasi dan multimedia di masa depan,"demikian disampaikan Fadzri Sentosa, Director and Chief Wholesale & Infrastructure Officer Indosat saat acara ujicoba LTE.
"Penggunaan mobile broadband tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, oleh karena itu menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pelanggan," tambah Richard Kitts, Head of Sub Region Indonesia Nokia Siemens Networks. "Dengan LTE, operator seperti Indosat akan dapat menawarkan peningkatan throughput hingga 100 Mbps dengan latency 10 milidetik. Lebih penting lagi, operator akan mampu mengurangi biaya per bit hingga 50%".
Uji coba LTE yang dilakukan ini sekaligus menjadikan Indosat sebagai operator pertama di Indonesia bersama Nokia Siemens Networks yang melakukan uji coba LTE dengan melakukan re-farming frekuensi 1800 MHz atau penggunaan kembali spektrum yang telah dimiliki Indosat dengan teknologi yang lebih efisien. Uji coba LTE ini sendiri dilakukan di berbagai aplikasi inovatif seperti di bidang medis dimana seorang pasien di Bali bisa langsung berkonsultasi secara real time dengan dokter yang sedang berada di Surabaya.
Uji coba aplikasi juga ditunjukkan melalui kegiatan edukasi dimana seorang dosen yang berada di Surabaya memberikan mata kuliah kepada para mahasiswanya yang berada di Bali menggunakan video conference, di mana dengan kecepatan yang lebih tinggi memberikan kualitas video conference yang optimal. Disamping itu juga ditunjukkan 3D video streaming serta CCTV camera surveillance.
Setelah selesainya masa ujicoba, Indosat akan melaporkan hasilnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga hasil uji coba ini akan bermanfaat bagi pengetahuan di bidang manajemen frekuensi dan pengembangan broadband, aplikasi dan multimedia di masa datang. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini Indosat juga telah menyediakan "Innovation Lab" di kampus Institut Teknologi Bandung untuk memberi kesempatan berinovasi bagi putra-putra bangsa untuk mengembangkan teknologi dan konten.