Banyak pihak memuja Steve Jobs dengan keberhasilan yang ia capai dengan Apple. Dengan kepergian Steve Jobs, banyak orang yang mempertanyakan "apakah ada orang lain yang bisa menggantikan Steve Jobs?"Â
Dalam hal karakter, kepribadian, dan nilai-nilai lain, seorang Steve Jobs tidak akan pernah tergantikan. Tetapi dalam meraih kesuksesan dalam bidang teknologi, hal ini masih mungkin karena Steve Jobs telah mewariskan sesuatu ilmu pada dunia. Apa warisan ilmu yang bisa kita pelajari dari mendiang Steve Jobs?
Para Ahli Tidak Selalu Ahli
Para ahli journalists, analysts, consultants, bankers, dan guru" "tidak bisa melakukan"Â, oleh karena itu mereka "memberi saran."Â Mereka bisa memberi tahu apa yang salah dengan suatu produk, tetapi mereka tidak bisa menciptakannya. Mereka bisa memberi tahu bagaimana cara menjual, tetapi mereka sendiri tidak bisa menjualnya. Mereka bisa memberi tahu bagaimana menciptakan suatu tim yang hebat, tetapi tim yang mereka pegang hanyalah seorang sekertaris.
Contoh, para ahli mengatakan kepada Apple bahwa dua kelemahan terbesar Macintosh pada pertengahan 1980 adalah kurangnya driver untuk daisy-wheel printer dan Lotus 1-2-3. Dan para ahli merekomendasikan Compaq. Melihat dari perkembangan selanjutnya siapa yang lebih sukses, "dengarkan apa kata ahli, tetapi jangan selalu memperhatikan apa yang mereka katakan."Â
Konsumen Tidak Bisa Memberi Tahu Apa Yang Mereka Butuhkan
"Apple market research"Â adalah "oxymoron"Â (hal yang bersifat kontradiksi). Fokus dari tim Apple adalah "otak bagian kanan Steve berkomunikasi dengan otak bagian kiri."Â
Apabila Anda menanyakan apa yang konsumen inginkan, mereka akan menjawab, "Better, faster, and cheaper" hanya itu, dan akan selalu seperti itu, tidak ada perubahan yang revolusioner. Mereka bisa mendeskripsikan keinginan mereka berdasarkan pada apa yang sudah mereka gunakan. "Pembuluh darah"Â dari sebuah tech startups adalah menciptakan produk yang ingin Anda gunakan, itulah yang Steve lakukan.
Selangkah Lebih Maju
Kemenangan besar terjadi ketika Anda melampaui "kesamaan."Â
Saat perusahaan-perusahaan terkenal produsen daisy-wheel printer memperkenalkan font baru dengan ukuran yang lebih bervariasi, Apple memperkenalkan teknologi yang lebih maju: LaserWriter
Tantangan Terbesar Melahirkan Karya Terbesar
Karyawan Apple hidup dalam ketakutan bahwa Steve akan mengatakan bahwa mereka atau pekerjaan mereka adalah omong kosong, di depan umum. Rasa takut ini adalah tantangan besar. Bersaing dengan IBM dan kemudian Microsoft adalah tantangan besar. Mengubah dunia adalah tantangan besar. Seluruh karyawan Apple, dari dulu hingga sekarang, melakukan pekerjaan terbaik mereka karena mereka harus melakukan yang terbaik untuk memenuhi tantangan besar.
Signifikansi Desain
Steve sering membuat orang pusing dengan tuntutan desain yang dimintanya. Steve menilai warna hitam belum cukup hitam, sementara manusia umum lain akan berpikir bahwa hitam adalah hitam. Steve seorang yang perfeksionis, dan dia benar, beberapa orang peduli tentang desain, dan banyak orang setidaknya merasakannya.
Berani Mengubah Pikiran Adalah Tanda Kecerdasan
Ketika Apple pertama kali merilis iPhone, tidak ada yang namanya aplikasi. Awalnya Steve menilai aplikasi adalah hal yang buruk karena Anda tidak tahu apa yang bisa ia lakukan pada ponsel Anda. Baru enam bulan kemudian Steve berubah pikiran dan memutuskan untuk menyematkan Safari sebagai aplikasi pertama yang ada pada iPhone generasi pertama. Dimulai dari Safari, kini produk iPhone menyediakan berbagai macam aplikasi untuk berbagai macam kebutuhan, "there's an app for that"Â.
"Nilai"Â Berbeda Dengan "Harga"Â
Celakalah Anda apabila Anda memutuskan segala hal berdasarkan pada "harga."Â Bahkan lebih celaka lagi apabila Anda bersaing semata-mata karena "harga."Â "Harga"Â memang patut diperhatikan, tetapi bukanlah sebagai acuan utama. Yang pantas dilihat sebagai acuan utama adalah "nilai."Â Nilai akan sebuah upaya terbaik, menggunakan peralatan terbaik, untuk menciptakan produk terbaik. Apple sangat kompeten untuk menyampaikan hal yang "idealis"Â seperti itu karena perusahaan ini sendiri bisa menjadi contoh dari hal tersebut. Tidak ada orang yang membeli produk Apple karena harganya murah, tetapi karena "nilai"Â dari produk Apple.
a Players Mempekerjakan a+ Players
Steve mempercayai "a players hire a players."Â Yang dimaksud dari hal ini adalah pimpinan mempekerjakan seseorang yang berkualitas seperti dirinya, atau bahkan seseorang yang lebih darinya, "a+ players"Â.
Kemungkinan terbesar karena alasan psikologis yaitu untuk membuat seseorang merasa superior, umumnya yang terjadi sekarang adalah a players mempekerjakan b players, b players akan mempekerjakan c players, c players akan mempekerjakan d players, dan siklus akan berjalan terus seperti itu. Dan selanjutnya yang terjadi pada organisasi Anda adalah kumpulan orang-orang incompetent.
Ceo Sesungguhnya Memberikan Demo
Steve Jobs bisa melakukan demo iPod, iPad, iPhone, dan Mac dua hingga tiga kali setahun disaksikan oleh jutaan orang, mengapa banyak CEO yang menghubungi Vice President of Engineering mereka untuk melakukan demo produk?
Mungkinkah hal itu untuk menunjukkan kerjasama tim? Atau mungkin hal itu karena CEO tersebut tidak mengerti tentang apa yang perusahaannya ciptakan, atau setidaknya tidak mengerti cukup baik untuk bisa menjelaskannya sendiri?
Ceo Sesungguhnya Merilis Produk
Disamping sifat perfeksionis Steve Jobs, yang pada konteks ini bisa menjadi kekurangan, Steve masih bisa merilis produk ke pasar. Contoh hal ini bisa dilihat pada produk iPhone. iPhone bukanlah produk yang sempurna, seperti masalah antena yang dimiliki iPhone, namun produk ini selalu sangat baik untuk dilepas ke pasar.
Sifat perfeksionis umumnya membuat orang berkutat pada eksperimen dan eksperimen untuk mencapai sempurna tanpa hasil nyata. Tetapi Steve bukanlah orang seperti itu, Dia berhasil merilis produk terbaik.
Warisan Ilmu Paling Berharga
Tidak mudah untuk melawan arus, menentang para ahli, dan mengutamakan keunikan ditengah khalayak yang memegang "common"Â, tidak semua orang akan percaya. Tetapi seperti yang telah dilakukan tokoh-tokoh besar dalam sejarah, titik tolak untuk "merubah dunia"Â adalah "merubah pemikiran"Âorang. Inilah ilmu terbaik yang diwariskan Steve Jobs kepada dunia.
May he rest in peace knowing how much he changed the world. RY