Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat bersama jajaran Subsektor 21-01 dan Subsektor 21-02, berkunjung ke Kampung Pintu Air Desa Rancaekek Kulon, sekitar Bendungan Cisayana, Kabupaten Bandung, Selasa (29/1/2019) siang jelang sore.
Saat datang, tampak belasan anak-anak sedang ramai bermain dan berenang di badan sungai yang dalamnya sekitar 30 hingga 40 centimeter, diselingi canda tawa diantara mereka tanpa malu-malu.
Kunjungan itu, untuk melihat secara langsung aktifitas warga di bagian aliran Sungai Cikeruh yang merupakan salahsatu anak Sungai Citarum tersebut. Setelah sebelumnya melaksanakan sidak dan pengecekan IPAL dua pabrik di wilayah Rancaekek.
Kolonel Yusep terkesan dengan kondisi sungai yang sudah terlihat bersih, meskipun berada di pemukiman yang cukup padat, padahal sekitar 4 bulan sebelumnya masih terkontaminasi dengan sampah dan juga limbah industri.
Dansektor 21 sempat berkomunikasi sejenak dengan warga dan anak-anak yang sedang berenang. Tidak lama kemudian suasana kegembiraan pun pecah saat Dansektor 21 memberikan uang yang dilempar ke dalam sungai dan diperebutkan oleh anak-anak.
Keceriaan semakin bertambah kala ada anggota satgas yang menceburkan diri ke sungai, diikuti oleh remaja dan pemuda setempat yang sebelumnya hanya ikut menonton di tepian sungai.
Seusai itu, Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat tampak memberikan arahan kepada Dansubsektor 21-02/Cileunyi Serma Agus Gustomi sambil berjalan untuk melanjutkan tugas lainnya.
"Kita lihat, sungai sudah bisa dipakai aktifitas lagi oleh masyarakat, terutama anak-anak. Itu sangat menyenangkan," ungkapnya kepada wartawan.
Dikemukakan, sekitar tiga bulan sebelumnya kondisi sungai sangat kotor dengan air berwarna hitam. Perbedaan tampak drastis dibanding dengan situasi sekarang.
"Nah, kalau kita tanya pada masyarakat, dulu sekitar 3 bulan yang lalu kondisi sungai ini sering hitam, ada limbah pabrik disini, termasuk sampah. Sekarang sudah bersih," tambahnya.
Dijelaskan Dansektor, TNI berbuat untuk rakyat, mereka (anak-anak) disini kapan saja bisa belajar berenang, jika ke kota dan ke kolam renang tentunya selain harus menyiapkan ongkos, juga jauh jaraknya
“Tapi jika ada di depan rumah mereka langsung bisa belajar berenang, itu lebih bagus. Sama seperti kita waktu kecil dulu," ucap Dansektor21.
Ditambahkan Dansektor, meski masih ada kekurangan, kedepan pihanya akan menarik sisa lumpur yang ada didasar sungai, sehingga sungai bisa dimanfaatkan dengan lebih baik  maksimal oleh masyarakat.
Sementara itu, Deni (32), warga asli Kampung Pintu Air menyebutkan, sungai sudah sering bermasalah terutama limbah warna hitam, air sungai jadi berbau jika tidak hujan dua atau tiga hari.
"Alhamdulillah, setelah ada satgas TNI, ada hasil yang kita juga bisa saksikan, anak-anak sudah pada berani berenang. Jadi, sungai ini selain dipakai untuk berenang oleh anak-anak, juga dipakai warga untuk mencuci," tutupnya.