Melihat situasi politik saat ini menjelang Pemilu Presiden khususnya, Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) mengajak masyarakat menunggu penjelasan dari para Capres, tentang visi dan misi mereka dalam membangun Jawa Barat (Jabar) kedepan, dengarkan visi misi mereka. Sementara diyakini tahun 2026 nanti pemimpin bangsa ini berasal dari orang sunda.
“Fraksi Jabar nanti akan sepakat bagaimana membentuk para anggota DPR, DPRD, DPD yang berasal dari orang Sunda yang memiliki komitmen membangun Jabar kedepan, jangan sampai sudah jadi pendapatan malah disetorkan ke daerah lain,†kata Ketua Gerpis Andri Kantaprawira usai acara syukuran milangkala atau ulangtahun Gerpis I di Cafe Rumah Eyang Martha Jalanl Van Deventer Kota Bandung, Kamis (27/12/2018).
Kemudian Gerpis berharap sejumlah proyek pembangunan di Jabar dikerjakan dan diisi oleh orang Sunda. “Proyek seperti kereta api cepat harus diisi oleh orang sunda, sehingga masyarakat lokal Jabar harus memiliki sikap dalam mengambil bagian pada pembangunan,†ujarnya.
Dijelaskan, pada Konferensi Meja Bundar (KMB) memiliki peran penting dalam mengakui adanya orang Sunda, sehingga ada istilah west java provence 1926, sampai tahun 1950 bahkan Jakarta merupakan bagian dari Sunda.
Seperti halnya Jabar saat ini yang memiliki penduduk sekitar 33 juta, namun belum sepenuhnya dapat mengurusi proyek yang ada di Jabar, hasilnya kerapkali dikirim ke Propinsi DKI.
Sementara itu salah seorang pembicara Tjetje Hidayat Padmadinata menjelaskan, orang Sunda adalah masyarakat moralis, bukan politis, sehingga kerapkali disakiti dan menjadi korban.Â
“Coba sesekali orang Sunda itu bisa marah, jangan hanya “seuri, seuseurian, nyeungseurikeun baturâ€, tersenyum dan tertawa, ataupun mentertawakan oranglain, dengan begitu orang sunda bisa tegas untuk selanjutnya dapat memimpin bangsa ke depan, †tegas Tjetje Hidayat Padmadinata.
Senada dengan itu, tokoh Sunda lainnya Iwan R. Sulanjana menilai, politik menjelang Pemilu saat ini, terutama untuk orang Sunda dan Jabar pada umumnya sudah melihat adanya orang yang merasa paling benar dan menyalahkan yang lainnya, itu bahaya.
Iwan menambahkan, jika orang Sunda sudah memiliki pilihan untuk Presiden, maka kuatkan sikap dan tegas untuk memilih orang tersebut, tanpa harus menjelekan yang lainnya, sehingga perpolitikan tidak hanya saling menjatuhkan.
Terkait kesadaran berpolitik orang Sunda, Iwan menilai sudah meningkat, terlihat dari banyaknya orang Sunda yang mencalonkan diri di DPR, DPD, DPRD, sehingga diharapkan berdampak terhadap berkembangnya pembangunan di Jabar.
Pada acara tersebut hadir Tjetje Hidayat Padmadinata, Irwan Muchtar, Vega K.Bratakusumah, Hadi Wirahadikusumah, Agung Ilham Setiadi , Danni Sugiri, Iwan Ridwan Sulanjana dan sejumlah tokoh Sunda lainnya.
Acara diisi dengan diskusi yang cukup hangat, bahkan sejumlah peserta menginginkan adanya pertemuan rutin diantara tokoh sunda, seniman, budayawan, LSM, Ormas dan para politikus untuk urun rembuk memajukan Jabar kedepan.
Â