Yusna Maulana, petani bawang di Kabupaten Brebes, berterimakasih atas program beasiswa Bidikmisi yang diluncurkan pada era kepemimpinan SBY. Berkat beasiswa itu, anak Yusna bisa lanjut kuliah di jurusan teknik elektro Universitas Jenderal Sudirman. Alhamdulilah, pada 18 September 2018 lalu, anak Yusna sudah diwisuda.
“Ini semua berkat Pak SBY. Alhamdulillah, Bapak,†kata Yusna dalam acara Meet The People (MET) antara SBY dengan masyarakat Brebes di Hotel Grand Dian, Brebes, Selasa (30/10/2018).
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Sayangnya tidak semua orang tua seberuntung Yusna. Dalam giat bertajuk “Giliran Rakyat Bicara†itu Yusna juga membeber bahwa transisi pemerintahan ternyata berimbas pada kuantitas penerima Bidikmisi. Menurut pengakuan Yusna pada era pemerintahan hari ini kuota bidik misi dan beasiswa dipersempit sehingga jumlah penerimanya semakin sedikit.
“Sementara waktu Pak SBY jadi presiden kuaota bidik misi dan beasiswa itu di mana-mana, menyebar. Jadi anak-anak kita yang baru lulus SMA bisa kuliah,†beber Yusna.
Menanggapi Yusna, SBY kemudian berkisah awal mula program Bidikmisi tersebut. Pada suatu hari, SBY bicara empat mata dengan Muhammad Nuh, ketika itu menteri pendidikan. Nuh menjelaskan bahwa anggaran beasiswa untuk perguruan tinggi Rp 800 milyar.
SBY menilai dana ini terbilang sedikit. Khususnya untuk menfasilitasi anak-anak Indoensia yang prestasi, tetapi berasal dari keluarga tidak mampu. Alhasil, dana beasiswa itu kemudian naik sekitar Rp 1,5 triliun. Â Hampir 100 persen.
“Alhasil 150 ribu lulusan SMA atau sederajat, dari kalangan tidak mampu akhirnya bisa kita jadikan sarjana,†kata SBY.
Dari perjalanan bertemu masyarakat, SBY mengetahui bahwa dana beasiswa perguruan tinggi memang dikurangi. Mengapa dikurangi? Karena anggaran pemerintah banyak tersedot untuk pembangunan infrastruktur.
SBY paham bahwa setiap presiden memiliki kebijakan sendiri. Tidak salah. Tetapi dia berharap agar porsi beasiswa untuk anak-anak berprestasi, utamanya dari kalangan tidak mampu tetap diperhatikan. Jika tidak bisa sebesar era kepemimpinannya, paling tidak sama.
Karena itu SBY menitipkan masalah ini kepada Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, serta anggota DPR Komisi X Rinto Subekti yang kebetulan hadir dalam giat tersebut.
“Tidak perlu tunggu selesai pemilu tahu depan. Segerakan. Nanti hasilnya tolong sampaikan kepada kader-kader kita di Brebes juga kepada Pak Yusna,†tegas SBY.