Dalam lawatannya ke Jawa Tengah, Presiden RI ke-6 Pak SBY singah di Desa Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Kedatangan Pak SBY untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Kebetulan, saya diajak ikut. Katanya untuk mewakili kalangan milenial. Nanti saya juga diperbolehkan untuk menyampaikan aspirasi kepada Pak SBY.
Sayang seribu sayang, yang mau ketemu Pak SBY buanyak sekali. Ribuan orang. Iring-iringan Pak SBY sampai tertahan di depan Tirtonirmolo Water Park Galuh. Ratusan warga, bahkan ibu-ibu, menyambut Pak SBY di pinggir jalan.
Di Omah Eyang Resto bahkan lebih ramai lagi. Orang-orang sudah merubung sejak dari pelataran resto. Di sini kami makan bersama. Salutnya, menu makan siang kami sama. Baik saya, petani, maupun Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sama-sama makan dengan menu dari nasi kotak.
Saya semakin respek dengan Pak SBY waktu membawa acaranya bongkar rahasia. Rupanya, mulanya pertemuan ini mau digelar di ruang VIP resto. Tetapi karena masyarakat yang hadir membludak, Pak SBY memutuskan agar pertemuan digelar di ruang terbuka saja. Alhasil, masyarakat dan Pak SBY sama-sama “menikmati†teriknya matahari Klaten yang ampun-ampunan. Maklum sedang musim kemarau.
Respek yang ketiga, saya haturkan kembali untuk Pak SBY. Dari awal acara, Pak SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini bilang bahwa dia tidak mau bicara. Dia datang ke Klaten justru ingin mendengar aspirasi masyarakat. Istilahnya Pak SBY “Giliran Rakyat Bicara. Dengarkan!â€
Alhasil, hari itu banyak sekali perwakilan masyarakat yang bicara. Ada petani yang mengeluhkan perihal pupuk subsidi yang sulit didapat sebab prosesnya yang rumit. Komunitas difabel yang mengharapkan perhatian pemerintah sebagaimana era kepemimpinan SBY. Ada pelaku UMKM yang bicara Rumah Digital Marketing. Lalu ada pula penggiat seni budaya, guru honorer, generasi milenial, dan komunitas lainnya.
Selama rakyat bicara, saya perhatikan Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sibuk mencatat. Iya, sampai-sampai Pak SBY tahu siapa-siapa yang bertanya, dari komunitas mana, dan apa masalah yang disampaikan. Semua aspirasi itu ditanggapi Pak SBY dengan santun, bernas, dan penuh canda.
“Saya SBY meskipun sudah pangsiun, tetap ingin berbuat untuk rakyat,†tegas Pak SBY meski dengan bahasa yang santai. Kami semua tertawa, dan bertepuk tangan.
Pak SBY berjanji akan mengupayakan aspirasi masyarakat tersebut. Pak SBY bahkan terang-terangan mengintruksi semua kader Partai Demokrat yang hadir di acara itu untuk memperjuangkan semua aspirasi masyarakat. Baik yang sekarang menjabat sebagai wakil rakyat, maupun yang jadi caleg di Pileg 2019.
Intinya, saya merasa beruntung bisa hadir dan bertemu langsung dengan Pak SBY. Beliau pemimpin sejati. Meskipun sudah tidak lagi menjabat Presiden RI, tetapi terus berjuang untuk rakyat. Kalau saya punya sepuluh jempol, pasti kesepuluhnya akan saya acungkan untuk keikhlasan pengabdian Pak SBY.