PABARU SUNDA 1955 CAKA SUNDA di Istana Kepresidenan Yayasan PANGDAYA DIBWANA . Di depan Para Sultan dan Raja .Â
Â
Â
Â
Â
Bandung -Â
Radite Pon, 15 Kresnapaksa Asuji 1954 Çaka Sunda /minggu 20 agustus 2018 sebagai awal dari Rangkaian Acara Peringatan dan Perayaan Pabaru Sunda 1955 Çaka Sunda (Hurang Tembey) , BESTDAYA ( Bengkel Studi Budaya ) melaksanakan Syukuran di Gedung Bentol dan di gedung air panas Istana Kepresidenan Cipanas di Jl. Raya Cipanas No. 105 Cipanas, Cianjur - Jawa Barat. Dan di hadiri oleh raja raja NusantaraÂ
Â
Miranda H Wihardja Menjelaskan kepada media di gedung Air panas “ Pabaru Sunda adalah pergantian tahun dalam kalender Kala Sunda yang selalu dilakukan sebuah perayaan bagi masyarakat sunda tentunya untuk memperlihatkan rasa syukur kepada sang pencipta terhadap waktu yang telah dilalui, waktu yang sedang dijalani juga waktu yang akan datang.†JelasnyaÂ
Â
Lebih lanjut IbuMira menjelas kan “ Ketika sekelompok masyarakat yang menghuni suatu wilayah mampu menciptakan system yang menata dan menandai waktu maka hal ini berarti bahwa didalam kelompok masyarakat sebelumnya sudah ada serangkaian aktivitas atau kegiatan yang membutuhkan penandaan waktu. Secara tak langsung kita bisa menyimpulkan bahwa kelompok masyarakat ini sudah sampai pada sebuah puncak peradaban pemahaman akan perlunya membagi dan menandai waktu untuk berkegiatan,Uraian mengenai kalender yang dituangkan adanya sistem penanggalan dalam sebuah masyarakat, menunjukkan bukti untuk mengukur derajat peradabannya, sedangkan ketelitian dalam sistem penanggalan tersebut memperlihatkan ukuran ketinggian daya pikir atau intelektual suatu masyarakatâ€. Penemuan kembali/refinding Kala Sunda oleh Bah Ali (Ali Sastramidjaja) sangat berpengaruh terhadap penanggalan sejarah atau pun rekonstruksi sejarah. Ciri khas dari Pabaru Sunda ini adalah panganan khasnya yaitu ketan hitam dan ketan putih,Ketan Putih berarti ilmu yang dimiliki manusia. Ketan Hitam berarti ilmu yang belum diketahui manusia.
Â
Terdapat 12 jenis makanan yang diperkenalkan, yaitu : 5 makanan berdasarkan hari pasar;Â 7 makanan berdasarkan hari yang tujuh; 12 bulan maknanya, maka menjadi Paraketan (Merekatkan setiap insan manusia yang mau memahami Sistem Penanggalan Kalender Sunda).
Â
Peringatan dan Perayaan Pabaru Sunda ini dilandasi oleh adanya urgensi untuk menyebarkan kembali Sistem Penanggalan Kalender Sunda yang telah hilang selama 500 tahun. Selain itu, adanya kebutuhan juga untuk memanfaatkan kembali Sistem Penanggalan Kalender Sunda oleh masyarakat yang mencakup seluruh aspek-aspek kehidupan manusia. Semoga Peringatan dan Perayaan Pabaru Sunda Tahun 1955 Çaka Sunda (Hurang Tembey) menjadi ajang pelestarian dan pengembangan kearifan budaya lokal yang Cerdas Berbudaya†pungkas MiraÂ
Â
Di sisi lain seluruh Sultan Dan Raja diwakili oleh Sekjen Silatnas Raja dan Sultan Se-Nusantara II Raja Samo-samo VI mengucapkan “ Selamat Pabaru Sunda 1955 Caka Sunda terima Kasih Bestdaya “ tutur nya. (Wahyu) ( Di kutip Dari media online 60menit.comÂ