Pertumbuhan ekonomi ke depan tergantung pada consumer-nya yang sekarang ini dikuasai oleh generasi milenial  berdasarkan data Bappenas, pada 2015 jumlah millenial di Indonesia mencapai 84 juta orang. Jumlah ini sama dengan 33 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 255 juta. Sementara jika melihat dari usia produktif yang ditentukan oleh pemerintah yakni 16-64 tahun.
Hal inilah yang menjadi fokus perhatian Raden Ajeng Medina Wiranatakusumah, wanita yang kini aktif di DPP Partai Golkar. Medina mengatakan, Generasi milenial tumbuh karena beberapa faktor.
“Generasi ini tumbuh dengan adanya kemajuan informasi, teknologi serta kebebasan untuk memilih. Hal ini terjadi karena besarnya peluang yang ada dan perubahan sifat orang tua yang lebih supportif dibanding orang tua di generasi sebelumnya,“ kata Medina kepada awak media di Bandung, Senin (13/7/2018).
Menurutnya, generasi milenial bukan tanpa tantangan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Para pemimpin dan calon wakil rakyat diharapkan dapat mengakomodir sejumlah permasalahan bagi generasi milenial Indonesia.
“Sebentar lagi kontestasi Pilpres (Pemilihan Presiden , red) dan Pileg (Pemilihan anggota legislatif, red), para calon pemimpin dan wakil rakyat harus benar – benar memahami, hadirnya generasi milenial bukan tanpa tantangan bagi bangsa dan diri mereka sendiri. Hal ini justru menjadi batu ujian suksesnya merealisasi ide dan kesempatan besar saat ini. Dipahami bahwa keberadaan generasi milenial (yang kini berusia muda serta produktif) sudah berdampak bagi masyarakat atau publik tempat dimana mereka juga berada menjadi bagiannya,“ tambah Medina.
Masih kata dia, dirinya kini fokus di seputar permasalahan generasi milenial dan perempuan
“Insya Allah, jika masyarakat memberikan kepercayaan dan Allah meridhoi langkah saya berjuang di parlemen, saya akan fokus bagi permasalahan generasi milenial dan perempuan,“ ucap wanita cantik kelahiran Bandung, 10 februari 1975 ini.
Medina merupakan keturunan langsung Wiranatakusumah V yang bukan hanya memiliki nama besar di Jawa Barat. Nama Wiranatakusumah tercatat sebagai tokoh tanah Pasundan dan pendiri kota Bandung, Jawa Barat. Kakek Buyut Medina ini juga memiliki kaitan erat dengan Sumedang. Nama harum Wiranatakusumah ini karena Wiranatakusumah banyak melakukan sumbangsih besar bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam merintis kemerdekaan.
Raden Aria Adipati Wiranatakusumah V, adalah Menteri Dalam Negeri RI yang pertama. Wiranatakusumah V mendapat Pendidikan di ELS, OSVIA dan HBS. Sewaktu pembentukan Republik Indonesia Serikat, nama ini pernah menjabat sebagai Wali atau Presiden Negara Pasundan. Selain itu, dirinya juga merupakan Bupati Bandung periode 1920 – 1931 dan 1935 – 1945. Pada tahun 1945 Wiranatakusumah V diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri RI, setelah itu diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI dari tahun 1945 hingga 1948, sebelum akhirnya menjadi Presiden Negara Pasundan. R.A.A Wiranatakusumah juga dikenal sebagai pendiri Kota Bandung.
Selain menyandang nama besar Wiranatakusumah, ternyata Medina juga memiliki rekam jejak di dunia politik dan bisnis. Kini Medina merupakan Pengurus DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Lembaga Politik dan sekaligus Anggota KPPG  (Kesatuan Perempuan Partai Golkar) . Sebelumnya politisi cantik ini merupakan Tenaga Ahli Anggota DPR RI pada tahun 2013 – 2017 . Hal ini yang mendorongnya untuk aktif di dunia politik. Cucu dari Raden Tumenggung Male Wiranatakusumah (putra pertama dari R.A.A. Wiranatakusumah V) ini pernah juga tercatat sebagai Accounting Processor di Vantage Asset Management, Arcadia, California USA pada 2007 – 2011. Selain itu Medina pernah mendapat Penghargaan Favorit Pembaca Majalah Aneka sebagai Finalist Guest Aneka pada tahun 1996.
Darah pengabdian keluarga Wiranatakusumah ternyata ada di diri Medina. Mantap maju sebagai Calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Sumedang , Majalengka dan Subang, Medina berniat memperjuangkan aspirasi perempuan dan menjaring aspirasi warga, khususnya generasi muda di 3 kabupaten ini.