Alex Jones, Seseorang yang di blokir oleh perusahaan teknologi raksasa Youtube, Facebook, dan Apple

Awal pekan ini,Perusahaan teknologi raksasa Youtube mengumumkan telah memblokir kanal video milik Alex Jones. Alasannya karena Jones telah melanggar Community Guideline di layanan video sharing tersebut. Nyata bukan hanya Youtube saja yang telah memblokirnya, Facebook lebih dulu menghapus empat laman (Facebook Page) terpopuler milik Jones . Tak hanya itu, Apple juga telah mencabut lima dari enam podcast InfoWars di iTunes, situs yang dioperasikan oleh Jones . Begitupun Spotify yang telah memblokir program Jones.

"Apabila pengguna berulang kali melanggar ketentuan (Community Guideline), seperti ujaran kebencian dan harassment, kami akan mematikan akun mereka" ujar Youtube.

Lalu siapakah Alex yang disebut-sebut oleh para perusahaan raksasa teknologi tersebut? mungkin sebagian dali kalian ada yang mengetahuinya. Namun jika kalian yang belum mengetahui siapa Ales, yuk simak penjelasannya.

1. Tudingan-tudingan dan ujaran kebenciannya

Pria kelahiran 11 February, 1974 di Dallas, Texas, Amerika serikat ini adalah seorang penyiar radio dan tokoh kontroversial yang dianggap sebagai biang hoaks dan penebar kebencian.

Bagi mereka yang membutuhkan penyegaran, Alex Jones sering menyiarkan pidato kebencian dan memainkan peran utama dalam menyebarkan beberapa teori konspirasi paling berbahaya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk PIzzagate dan klaim debunked bahwa vaksin menyebabkan autis

Misalnya saat ia menuding bahwa kejadian penembakan Sandy Hook tak pernah terjadi. Padahal peristiwa memilukan yang terjadi di sekolah dasar di AS pada 2012 tersebut sungguh terjadi, dan memakan korban hingga 28 orang yang sebagian besar adalah anak-anak.

Atau saat Alex Jones menuding bahwa serangan 11 September dan pengeboman di Boston Marathon dirancang oleh pemerintah.

Tudingan-tudingan yang dilontarkan Alex Jones pun bersifat liar, tidak masuk akal, dan kadang rasis. Bahkan dia menyebut Hillary Clinton sebagai "setan", dan menuduh bahwa Uber dan layanan kesehatan di AS dikendalikan leh "mafia yahudi". Ia juga sempat memasang video yang menyamakan Hillary Clinton dengan binatang pemakan bangkai hyena.

“Kami menghapusnya (laman Alex di Facebook) karena glorifikasi kekerasan… dan menggunakan bahasa yang merendahkan saat mengacu pada transgender, Muslim, dan imigran. Ini melanggar ketentuan ujaran kebencian kami,” sebut Facebook.

2. Dekat dengan Donald Trump

Meski banyak memicu kontroversi, Jones memiliki pendukung dari kalangan sayap kanan dan konservatif di Amerika Serikat. Dia pun dikenal dekat dengan Presiden AS Donald Trump yang tak kalah kontroversial.

Donald Trump sendiri ikut serta di dalam kontroversi itu dengan menyampaikan beberapa teori konspirasi untuk menyerang baik keluarga Clinton maupun Presiden Obama.

Bulan November misalnya ia menyatakan pemilu mungkin "sudah diatur" untuk memenangkan Clinton. serta menuduh bahwa Clinton dan Obama adalah para pendiri kelompok yang menamakan diri negara Islam atau ISIS.

Sejak lama Trump menuduh Obama adalah seorang Muslim dan berkali-kali ia menyebut Hillary Clinton sebagai "setan".

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Vox, Selasa (7/8/2018), saat berkampanye sebagai calon presiden pada 2016, Trump pernah muncul sebagai bintang tamu di acara Alex Jones. Saat itu, Trump berkata bahwa Jones memiliki “reputasi luar biasa”.

“Saya tak akan mengecewakan Anda,” balas Jones kepada Trump. Dia adalah pendukung Trump yang sering sesumbar mengenai keakrabannya dengan Sang Presiden.

Namun sebagian orang menentang langkah yang dilakukan oleh perusahaan raksasa ini, mereka menganggap bahwa platform online tersebut menghalangi kebebasan berpendapat, dan karena itu melanggar amandemen pertama konstitusi di Amerika Serikat. 

Namun, argumen lain beranggapan bahwa para pengelola media sosial adalah perusahaan swasta yang sebenarnya tah harus mematuhi Amandemen pertama . Mereka berhak memoderasi kontennya sendiri.

Saat ini meski telah dijegal dari media sosial, Jones masih mengoperasikan sejumlah situs web miliknya. Seperti Infowars yang dikenal sebagai situs teori konspirasi. Lewat sebuah kicauan di Twitter, dia mengajak para pendukungnya untuk menonton live streaming dari situs Infowars. 
 

3. Keluarga Sandy Hook mengajukan petisi kepada Zuckerberg

Keluarga korban Sandy Hook menggugat Jones karena pencemaran nama baik. Dia sejak mengakui penembakan terjadi tetapi mengatakan klaimnya adalah kebebasan berbicara.

Bulan lalu, orang tua dari salah satu anak yang tewas dalam penembakan itu menulis surat terbuka kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg yang menyerukan kepadanya untuk melarang, “kelompok-kelompok konspirator dan provokator anti-pemerintah” yang menggunakan media sosial untuk menyebut pembantaian itu bohong dan melecehkan. dan mengancam keluarga korban.

“Keluarga kami berada dalam bahaya sebagai akibat langsung dari ratusan ribu orang yang melihat dan percaya kebohongan dan pidato kebencian, yang telah Anda putuskan harus dilindungi,” tulis Lenny Pozner dan Veronique De La Rosa, orang tua Nuh, yang berusia enam tahun ketika dia meninggal di Sandy Hook.

Brent Bozell, presiden dari Dewan Riset Media nirlaba, yang menyatakan misinya adalah, “Untuk mengekspos dan menetralkan lengan propaganda Kiri: media berita nasional”, yang disebut penindasan terhadap Infowars sebuah “lereng licin”.

“Ini adalah tebing berbahaya bahwa perusahaan media sosial ini melompat untuk memuaskan CNN dan gerai liberal lainnya,” kata Bozell dalam sebuah pernyataan.

“Situs media sosial dianggap platform netral, tetapi mereka semakin menjadi peluang bagi Kiri dan media utama untuk menyensor konten apa pun yang tidak mereka sukai.”***