1

Prajurit Satgas TMMD Mojokerto Bantu Petani Madu

21 Jul 2018 21:23 1014 Hits 0 Comments
MOJOKERTO.   Sebagai mahkhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk saling membantu dan peduli terhadap lingkungan. Sikap tersebut juga dimiliki setiap prajurit bahkan sudah menjadi naluri para prajurit.   

MOJOKERTO.   Sebagai mahkhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk saling membantu dan peduli terhadap lingkungan. Sikap tersebut juga dimiliki setiap prajurit bahkan sudah menjadi naluri para prajurit.   

Seperti Kopda Sugiono, anggota Satgas TMMD Ke-102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto asal Satuan Yonif PR 503/MK yang membantu Nyono (34), warga RT 04 RW 02 Desa Jembul, dalam membantu memeras madu hutan, Sabtu (21/07/2018) siang.

Kegiatan tersebut dilakukan Kopda Sugiono, di sela-sela istirahat siang.  Saat itu, dirinya melihat Nyono sang petani madu, sedang memeras madu lebah hutan di depan rumah.  Kopda Sugiono yang sedang istirahat siang tak jauh dari lokasi langsung menghampiri dan membantu memeraskan madu.    

Tanpa canggung Kopda Sugiono, melakukan aktivitas tersebut.  Tidak butuh waktu lama bagi Kopda Sugiono untuk memeras sejumlah sarang lebah yang ada empat dalam kotak/sarang lebah.  Usai diperas, madu tersebut dimasukan ke dalam botol ukuran 600 mililiter. 

Kopda Sugiono menuturkan, pekerjaan memeras madu secara manual baru kali ini dilakukannya sekaligus belajar dan sebagai pengalaman.  Madu yang dihasilkan dari sarang lebah milik Nyono tergolong bagus karena asli dari hutan di seputaran Air Terjun (Coban) Kabejan, memang agak terasa pahit namun kemurniannya terjaga, ucapnya.

Sementara Nyono, mengungkapkan, dirinya sudah menggeluti pekerjaan tersebut sejak satu tahun silam, 2017.   Semula dirinya hanya memiliki 10 kotak sarang lebah yang terbuat dari kayu sengon dengan ukuran panjang sekitar 40 cm dan lebar 35 cm.  Saat ini dirinya sudah memiliki 60 kotak sarang lebah, yang disimpan di hutan sebanyak 56 kotak dan 4 kotak disimpan di rumah.

Dari 60 kotak sarang lebah tersebut, ia bisa memanen sebanyak lima kali dalam setahun, namun itupun tergantung musim, bila musim hujan maksimal panen empat kali.  Setiap kali panen mampu menghasilkan minimal empat botol ukuran 600 mililiter dan maksimal enam botol dengan harga jual 200.000,- sampai dengan 225.000,- per botol, pungkasnya.

Tags News

About The Author

anan alkarawangi 57
Expert

anan alkarawangi

Duta Pasundan Di Bumi Majapahit
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel