Bandung, Surabaya, dan Jakarta sangat berpotensi bagi pengembangan dan pembangunan properti perkotaan di Indonesia. Kota-kota besar ini memiliki nilai dan jadi tujuan pembangunan properti yang positif bagi pengembang Crown Group.
“Properti yang cocok saat ini untuk kota-kota tersebut yaitu apartemen. Apartemen merupakan hunian bagi masyarakat perkotaan modern yang kehidupan masyarakatnya sangat dinamis,â€Â kata General Manager Strategic & Corporate Communications Crown Group Indonesia Bagus Sukmana kepada wartawan pada acara Media Luncheon di Luxton Hotel Bandung , Selasa (10/7/2018).
Dijelaskan, Owner Crown Group Iwan Sunito merasa tertantang untuk membangun tanah airnya. Oleh karena itu pada sekitar akhir tahun 2019 ia akan membangun kawasan hunian yang berprospek dan strategis di Jakarta.
“Ini juga sebagai kepedulian seorang Iwan Sunito yang berkeinginan untuk membangun properti dengan standar dan kualitas yang sama dengan proyek pembangunan properti yang selama ini dilakukan yaitu di Australia,†jelas Bagus Sukmara.Â
Sementara itu, arsitek Jepang yang terkenal di Dunia, Kengo Kuma, yang bermitra dengan firma arsitektur Australia, Koichi Takada Architects, telah dinobatkan sebagai pemenang dalam kompetisi desain untuk menara hunian baru Crown Group di kawasan Waterloo, Sydney.
Dijelaskan, pembangunan lima menara hunian di Waterloo yang juga mencakup tiga menara yang dirancang secara eksklusif oleh Koichi Takada Architects dan sebuah manara yang dirancang oleh arsitek yang berbasis di Sydney, Silvester Fuller, menara hunian setinggi 19 lantai ini akan menampilkan kolam renang tanpa batas yang terletak di atap menara, pusat kebugaran dan ruang komunitas dengan eksterior hijau penuh tanaman yang dirancang untuk menghadirkan hutan rimbun yang bertingkat.
Rencana pembangunan yang berlokasi di 48 O’Dea Avenue Waterloo tersebut terdiri dari 384 unit apartemen mewah di lima menara hunian, dari 4 hingga 19 lantai serta gabungan restoran, kafe, dan pertokoan.
Diawasi oleh pemerintahan kota Sydney, kompetisi untuk mendesain pembangunan hunian tertinggi ini menarik sejumlah besar panel ahli termasuk arsitek independen, untuk menilai keunggulan desain arsitektur. Pemenangnya secara resmi diumumkan bulan lalu.
lni akan menjadi kali pertamanya Kengo Kuma and Associates merancang hunian untuk pengembang Australia pemenang penghargaan yang mendirikan pembangunan pertamanya di kawasan Bondi pada tahun 1996.
Terkenal akan desainnya yang menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi lokal sembari mempertimbangkan akan kebutuhan di masa depan, Kengo Kuma baru-baru ini mendesain Stadion Olimpiade 2020 Tokyo dan Museum V&A di Dundee, Skotlandia, yang diakui secara internasional
Komisaris dan Group CEO dari Crown Group, lwan Sunito, mengatakan dia bangga melihat tiga perusahaan arsitektur yang terlibat dalam pengembangan menara hunian baru yang akan menjadi kebanggaan bagi perusahaan di daerah Waterloo.
Kolaborasi yang tercipta antara Kengo Kuma dan Koichi Takada adalah yang pertama kali di Dunia, kata Sunito. Kengo Kuma dan Koichi Takada memiliki gaya dan etos unik masing-masing, yang sesuai dengan keinginan Crown Group untuk mendorong batas-batas desain.
“Kedua arsitek ini telah terbukti sebagai pemimpin sejati di bidangnya, terkenal karena kreativitas mereka. Saya merasa kolaborasi keduanya akan mengarah pada sesuatu yang baru dan unik untuk Sydney,†katanya.
Pihaknya bersemangat dapat mengambil langkah berikutnya dalam melanjutkan jalur desain kota Sydney yang semakin dikenal akan keunikan arsitektur kotanya. Proyek ini akan menjadi tambahan hunian baru berdesain modern di daerah Green Square, Sydney yang sedang berkembang.
“Proyek ini akan menjadi pengembangan ketiga bagi Crown Group di Waterloo, setelah proyekpemenang penghargaan, Viking by Crown Group yang sudah diselesaikan pada tahun 2014 dan Waterfall by Crown Group yang diluncurkan pada tahun lalu,†ucapnya.
Kengo Kuma mendirikan Kengo Kuma and Associates, Inc. pada tahun 1990 dan perusahaan telah menciptakan sejarah panjang di negara asal sang arsitek; Jepang, tetapi tahun lalu melakukan pekerjaan pertamanya di Australia dengan menara di kawasan Circular Quay Sydney dan The Darling Exchange yang merupakan bagian dari rencana Pemerintah NSW senilai Rp. 34 Triliun untuk mengembangkan kembali kawasan Darling Harbour. Kengo belajar di Universitas Columbia di New York City dan berhasil masuk dalam lima besar Dezeen Hot List tahun lalu.
“Tujuan kami adalah untuk memberikan suasana yang hangat dan alami kepada masyarakat dengan strategi desain yang unik,†kata Kuma.
Disebutkan, volume atas menara secara mulus berubah menjadi bagian bawah teras untuk menciptakan keintiman antara skala bangunan dan skala pejalan kaki pada level jalanan. Atap yang membungkus facade ditutupi oleh tongkat yang memberi kesan hangat pada kayu untuk facade.
“Strategi-strategi itu akan mengaburkan dan melunakkan proful bangunan, dan memberikan citra baru W48 di wilayah Waterloo,“ tambah Kuma.
Dengan lebih dari 40.000 pekerjaan yang diharapkan akan tercipta di area Green Square pada tahun 2030, proyek hunian ini akan menjadi rumah bagi ratusan penduduk Waterloo ketika selesai pada 2020.
Â