Dari game yang paling gencar diperbincangkan sepanjang tahun menjadi game yang hanya dibicarakan karena kasus tuntutan hukum, jika diperbandingkan dengan kompetitor yang terus naik daun, atau sekedar soal tambahan konten yang tidak kunjung datang. Benar sekali, kita tengah bicara dengan game battle-royale super populer dari Bluehole Studio asal Korea Selatan – Playerunknown’s Battlegrounds atau yang lebih dikenal sebagai PUBG. Sempat ditunjuk sebagai game multiplayer terbaik di tahun 2017 kemarin, PUBG sepertinya sudah mulai masuk ke dalam fase pertumbuhan yang mengkhawatirkan. Alih-alih menarik lebih banyak gamer untuk menjajalnya di tahun 2018 ini, ia justru mengalami penurunan angka pemain yang cukup signifikan.
PUBG mengawali tahun 2018 dengan fantastis. Ia berhasil mencatatkan jumlah puncak pemain bersamaan hingga 3,2 juta user, yang berhasil menundukkan game-game sekelas DOTA 2 ataupun CS: GO yang bisa disebut sebagai “raja†di Steam itu sendiri. Namun alih-alih terus tumbuh dan menjadi fenomena yang tidak terbantahkan, popularitas PUBG justru kian menurun. Tidak jelas apa yang mendasarinya atau apakah popularitas Fortnite: Battle Royale juga berkontribusi atau tidak, tapi yang pasti, jumlah pemainnya kini turun sekitar 50%! Walaupun masih terhitung tinggi, kini puncak jummlah pemain mereka hanya berkisar di angka 1,5 juta user. Untuk sebuah penurunan yang terjadi selama 5 bulan, ini tentu jurang yang cukup besar.
Dengan begitu banyak produk kompetitor yang juga menawarkan sensasi battle-royale dengan optimalisasi dan fitur yang berbeda, sepertinya PUBG tidak bisa lagi sekedar melenggang aman. Statistik sudah memperlihatkan bahwa lahirnya produk-produk kompetitor seperti ini, terutama Fortnite: Battle Royale, ternyata cukup mempengaruhi. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang masih memainkan PUBG hingga saat ini?
PUBG Resmi Tuntut Fortnite
 Perseteruan antara dua nama besar yang terlihat seimbang di awal, namun pelan tapi pasti, mulai didominasi oleh salah satu judul. Menjadi dua game terbesar di garis depan popularitas game battle-royale saat ini, kita tengah bicara soal PUBG dari Bluehole Studio dan Fornite: Battle Royale dari Epic Games. Seruan dan tuduhan bahwa Fortnite: BR merupakan game jiplakan dari PUBG memang sempat mengemuka di masa lalu, dimana Bluehole tidak ragu untuk membandingkan beragam konsep dan konten yang mereka klaim, terlalu mirip untuk sekedar dilihat sebagai “kebetulan†saja. Tuntutan hukum resmi tersebut akhirnya melayang melalui pengadilan di Korea Selatan. PUBG secara resmi membawa Epic Games Korea ke meja hijau.
Tuntutan hukum tersebut tentu saja difokuskan pada tuduhan melanggar hak cipta. Bluehole melaporkannya via Seoul Central District Court melawan Epic Games Korea di bulan Januari 2018 kemarin. Jumlah angka yang dituntut memang tidak jelas, namun momen ini sepertinya begitu tepat mengingat Fortnite: Battle Royale saat ini tengah mengambil ancang-ancang untuk masuk ke pasar game Korea Selatan, terutama di “PC Bang†alias game centre setempat. Epic Games sedang berusaha menjalin kerjasama dengan NeoWiz Games terkait rencana yang kabarnya akan direalisasikan di kuartal kedua 2018 ini. Epic Games sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait tuntutan hukum di Korea Selatan ini.