Mempromosikan film terbaru tentang drama percintaan romantis dengan para pemain muka baru, para pemeran dalam film itu berkesempatan datang ke Kota Bandung. Meski begitu, sang Produser yakin film itu bisa mendapat perhatian para penontonnya, bahkan dengan lepas dikatakan film Bluebell akan mendapat tempat di hati para penontonnya.
“Tak punya target khusus berapa banyak penonton yang diharapkan, yang penting begitu dirilis kami lepas bebas saja silahkan saksikan filmnya. Ajak teman kerabat dan siapa saja datang ke bioskop beli karcis dan nontonlah pasti seru,†ungkap Produser Eksekutif merangkap Produser Film Bluebell, Claudia Stefanus, Sabtu (7/4) saat konperensi pers di Haris Hotel Bandung.
Dikatakan, film tersebut merupakan produksi pertamanya. Genre yang diangkat drama romanti yang sangat dekat dengan kehidupan sekitar, ia bekerja sama dengan Ratson Picture dan mengajaak Muhammad Yusuf sebagai penulis dan sutradaranya yang biasa menyutradarai film-film horor.
Sutradara Muhammad Yusuf berbeda dari biasanya karena ia kerap membuat film-film horor, tapi kini mengeluarkan film dengan genre drama romantis. Dengan menggandeng artis-artis baru, karya tersebut film Bluebell diharapkan akani mampu menghadirkan warna berbeda dalam film kisah percintaan drama romantis seperti Bluebell.
Pada sisi lain artis-artis yang terlibat adalah pendatang baru. ’’Meski pendatang baru, mereka berperan dalam film ini sangat bagus aktingnya, benar-benar menjiwai karakter-karakter yang diperankannya, †tutur Claudia.
Mereka adalah Regina Rengganis, Qausar Harta Yudana, Ncess Nabati, dan Rafael Tan Gibran Marten. Regina yang memerankan Bluebell memiliki karakter yang unik. Selain surfer, perempuan 20 tahun itu ternyata seorang musisi yang handal.
Berikut sinopsis Bluebell
Bluebell (Regina Rengganis) adalah musisi dan surfer yang sehari-hari bernyanyi di café di Bali, sedang berjuang untuk memperoleh beasiswa musik di Australia. Mario (Qaussar Yudana) dan Valesia (Steffi Zamora) adalah pasangan dari Jakarta yang sedang mempersiapkan acara pernikahan di Bali. Mario dalam hati ragu apakah pernikahannya dengan Valesia hanya karena hubungan yang sudah lama dan didukung oleh keluarga dan orang tua atau itu benar adalah pilihan hatinya.
Saat berjalan-jalan untuk menghilangkan kegalauan sampailah Mario di emperan sebuah café dan terbius oleh suara Bluebell. Perkenalan dengan Bluebell mengalir begitu saja dan membawa mereka dalam perjalanan seru penuh suasana asmara. Merasa menemukan kenyamanan hatinya, Mario harus menentukan sikap dalam waktu yang sangat singkat.
Lalu bagaimana pada akhirnya ? apakah Mario bisa menentukan sikapnya itu ? sementara waktu yang ada sangat singkat.
Â
Â