1

FKUB bersama forpimda Kediri deklarasikan anti hoax

28 Mar 2018 03:53 2903 Hits 0 Comments
KEDIRI

Kediri. Agenda khusus terkait silaturahmi lintas tokoh agama yang tergabung dalam FKUB (Forum Komunikasi Umar Beragama), kali ini diadakan di Pura Agung Penataran Kilisuci yang berlokasi dilereng Gunung Klotok atau tepatnya di kawasan Goa Selomangleng. Dalam agenda ini juga, FKUB bersama Forpimda Kediri, sepakat dan bertekad mendeklarasikan anti hoax, sebagai respon maraknya berita hoax yang bertebaran, bahkan ada beberapa konten yang terdeteksi masuk di Kediri. Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi dan Danyon 521/DY Mayor Inf Andi Andriyanto, bergabung dalam forum yang cenderung mengusung persatuan dan kesatuan berbagai agama yang ada di Indonesia pada umumnya dan Kediri pada khususnya, rabu (28/03/2018)

 

“Di Kediri ini, kami sama-sama menghargai, sama-sama menghormati, saling menjaga toleransi dan saling memelihara kerukunan. FKUB ini adalah jembatan, kalau ada gesek sedikit kita komunikasikan, apalagi yang besar, sudah pasti kita mengikat satu sama lain dalam satu kesepahaman untuk tetap menjaga kedamaian di bumi Kediri,” tutur Komang Sudana saat menyampaikan sambutannya.  

 

Di session pendeklarasian anti hoax, sekaligus ditandatanganinya kesepakatan oleh perwakilan lintas agama ,diantaranya M.Yahya dari Muhammadiyah, Prayitno Sutikno dari Khonghuchu, Sutarto dari Penghayat dan Kepercayaan, Komang Sudana dari Hindu, K.H.Maruf Anaz selaku Ketua FKUB, Pdt.Timotius Kabul dari Kristen Protestan, H.Usman Arief dari LDII, Erlik dari Kristen Khatolik, Iwan dari Budha dan Wahid Sumedi dari Kristen Katholik.  

 

Menurut H.M.Salim selaku Ketua PAUB (Paguyuban Antar Umat Beragama), hoax ini sangat membahayakan, karena hoax ini bisa menimbulkan perpecahan, bahkan sesama penganut agama bisa konflik gara-gara hoax, apalagi yang berbeda agama. Hoax tidak hanya menimbulkan konflik saja, kalau dibiarkan bisa menimbulkan perpecahan. Untuk itu FKUB bertekad mendeklarasikan anti hoax bersama Forpimda Kediri.

 

Sementara itu, menanggapi pernyataan FKUB dalam pendeklarasian anti hoax ditengah-tengah silaturahmi lintas agama ini, Letkol Dwi Agung Sutrisno turut menanggapinya. Menurutnya, kecepatan hoax itu melebihi kecepatan cahaya, dan pernyataannya itu berdasarkan asumsi matematis.

 

“Ini sekedar gambaran, begitu masifnya hoax tersebar, kalau ada 1 sumber berita hoax dishare 10 saja dalam waktu 10 detik, sudah ada 10 hoax yang tersebar. 10 detik kemudian, yang 10 hoax itu, dishare lagi masing-masing 10 akun, jadinya ada 100 hoax dari 1 berita. 10 detik lagi, yang 100 hoax itu dishare lagi masing-masing 10 akun, jadinya ada 1.000 hoax. Hitungannya, dalam 30 detik saja, sudah ada 1.000 hoax yang tersebar dari hanya 1 sumber berita saja. Makanya saya bilang, hoax itu melebihi kecepatan cahaya, ini asumsi,” jelas Letkol Dwi Agung Sutrisno.

Tags

About The Author

Dodik suwarno 55
Expert
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel