1

Jaga Bangsa Jaga Pancasila Bersama BKPPD

22 Mar 2018 00:52 2905 Hits 0 Comments
kediri

Kediri. BKPPD (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah) menyelenggarakan diklat khusus eselon IV Pemerintah Daerah Kota Kediri, dan kali ini, Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno menjadi pembicara pada materi wawasan kebangsaan yang berlangsung di balai Sukarno Hatta yang berlokasi di areal kantor BKPPD Kota Kediri, rabu (21/03/2018)

 

“Kita sudah lama bekerjasama dengan TNI dalam hal ini Kodim Kediri dan Polri dalam hal ini Polresta Kediri. Kerjasama ini kita sesuaikan latarbelakang masing-masing. Dari Kodim kita fokuskan pada materi wawasan kebangsaan,” kata Kabid Diklat BKPPD Kota Kediri Marheni Seta Dewanti.

 

Menurutnya, wawasan kebangsaan bagi eselon IV sangat penting, terutama kehadiran mereka sebagai bagian dari struktur pemerintah yang terkoneksi dengan publik. Bagi Marheni Seta Dewanti, konteks wawasan kebangsaan dalam ruang lingkup pemerintah daerah bisa menjadi dasar utama dalam komunikasi publik.

 

Sementara itu, Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno mengangkat historis bangsa ini dalam tema “Jaga Bangsa Jaga Pancasila”. Dari alur pandang, diawal wawasan kebangsaan, para peserta dijelaskan historis perjalanan bangsa sejak era Kerajaan Sriwijaya hingga keemasan Kerajaan Majapahit. Selanjutnya, masa kelam di era kolonialisme hinga munculnya gerakan kebangsaan dari momentum kebangkitan nasional hingga sumpah pemuda disampaikan keterkaitannya dengan kondisi bangsa saat itu.

 

“Kita harus belajar dari apa yang pernah terjadi di republik ini. Tidak usah jauh-jauh kita bercermin ratusan tahun lampau, yang terdekat saja, yaitu peristiwa Poso, Ambon dan Sampit, rentang waktunya tidak sampai ratusan tahun dari sekarang. Kita bisa intropeksi apa yang sesungguhnya terjadi di tempat-tempat itu, kerusuhan, permusuhan dan adu domba, padahal tadinya tidak ada menjadi ada, itulah konflik yang seharusnya tidak harus terjadi,” kata Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno.

 

Lanjutnya, mengakui dan memahami keberadaan keberagaman, harus ada dalam pikiran dan bukan hanya sekedar teori, tetapi praktek di lapangan harus dilakukan. Dengan kebersamaan diantara perbedaan, akan semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

 

“Saya mengingatkan, bangsa ini memegang komitmen Pancasila sebagai ideologi dan ini sudah absolut menjadi komitmen bangsa ini, jadi sangat tidak logic seseorang yang menjadi bagian dari pemerintahan, justru mempertanyakan Pancasila, ini koneksi paling simple untuk dipahami,” pungkasnya.

Tags

About The Author

Dodik suwarno 55
Expert
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel