Ada yang tidak sama berasal dari pertunjukan ketoprak di Gedung Tri Bhakti, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (27/8/2016) malam.
Malam itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ikut berperan dalam pementasan seni ketoprak yang merupakan rangkaian Pesta Rakyat HUT ke-66 Jawa Tengah.
Nah, asal jelas saja, ketoprak atau kethoprak merupakan seni pentas drama tradisional yang berasal berasal dari Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta.
Â
Seni ketoprak berisi cerita legenda atau momen Jawa yang diiringi bersama nada gamelan. Karena lumayan rumit, ketoprak biasanya diperankan oleh seniman. Dalam pementasan tersebut, menggambarkan momen kerajaan Buddha dan kerajaan Hindu yang berseteru terhadap masa sebelum pas pembangunan Candi Borobudur.
Dengan tampilan yang totalitas, Ganjar berperan sebagai putra kerajaan Hindu yaitu Pangeran Pancapana. Seorang raja berasal dari kerajaan Buddha, Raja Samaratungga berkeinginan untuk menghimpun dua kerajaan bersama menikahkan putrinya bersama putra raja kerajaan Hindu. Sebelum pernikahan, berjalan serangan berasal dari kerajaan Hindu yang membawa pengaruh sang putri hilang.
Raja Samaratungga selanjutnya membawa pengaruh sayembara melacak putrinya, yang lantas dimenangkan oleh Pangeran Pancapana. Putri Raja Samaratungga lantas meminta Pangeran Pancapana untuk membangun Candi Borobudur.
Lalu singgah tokoh jahat, Durga Gamakala yang menyebabkan kerusakan semuanya.
Namun berkat kegigihan Pangeran Pancapana dan Raja Samaratungga, Candi Borobudur terhadap pada akhirnya berhasil dibangun.
Dilansir berasal dari Kompas.com, Ganjar mengaku hanya berlatih sebentar.
"Latihan hanya satu jam. Salira aja nyepelekke (Anda jangan menyepelekan)," ujar Ganjar bersama mimik dan nada sama lakon ketoprak.
Kegiatan ini mengingatkan Ganjar untuk jadi pemimpin yang ikut berpartisipasi melestarikan seni dan budaya. Â