Ganjar Pranowo seorang gubernur Jawa Tengah atau sanggup di bilang sebagai orang no satu di Jawa Tengah ini dulu terusir berasal dari rumahnya sendiri. Siapa yang dulu menyangka bahwa orang no wahid dulu terusir berasal dari rumahnya sendiri.
Kejadian memilukan berikut bermula berasal dari keluarganya yang dambakan ganti tempat tinggal berasal dari Tawangmangu ke Karanganyarr sebab banyak sanak saudara yang bertempat tinggal di Karanganyarr. oleh sebab itu , bapak Ganjar Pranowo menjual rumahnya yang berada di Tawangmangu untuk ganti tempat tinggal di Karanganyarr.
Pada suatu ketika pada kala rumahnya laku terjual, bapak ganjar menjual rumahnya kepada pembeli dengan satu syarat, syarat berikut yakni sebelum saat memperoleh tempat tinggal di Karanganyarr, beliau menghendaki ijin untuk mendiami tempat tinggal Tawangmangu.
Pembeli tempat tinggal Ganjar Pranowo telah menyetujui perjanjian berikut dapat namun pada lebih dari satu hari kedepan, Ganjar Pranowo dan keluarga disuruh untuk mengosongkan rumahnya sebab dapat langsung ditempati oleh pembeli. dengan amat terpaksa keesokan harinya Ganjar Pranowo dan keluarga pergi meninggalkan rumahnya yang berada di Tawangmangu.
Ganjar Pranowo Dan Keluarga Kontrak Rumah Sederhana Di Karanganyarr
Setelah ganti ke Karanganyarr, Ganjar Pranowo dan keluarga bertempat tinggal di kontarakan simpel di sebelah pabrik gamping.Â
Cerita Ganjar Pranowo dan keluarga telah di bukukan kedalam novel setebal 344 halaman dan 36 judul yang disusun oleh gatotkoco.
Gatotkoco merupakan seorang penulis berpengalaman yang telah menulis novel berjudul jokowi si tukang kayu dan novel sarjana telah laksanakan observasi mendalam ketika hendak menulis novel trsebut.
Kisah Ganjar Pranowo Dan Keluarga Di Bukukan Kedalam Novel
Gatotkoco tunggu kala luang pak Ganjar Pranowo sebab keseharian pak gubernur yang snagat sibuk. Gatotkoco laksanakan wawancara untuk mengulas biografi Ganjar Pranowo menjadi berasal dari kisah Ganjar Pranowo dan keluarga sewaktu masih muda sampai beliau menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.
"Buku novel ini saya tulis dua tahun, sebab kala itu baru lahiran anak saya jadi kadang anak nangis jadi berhenti nulis dulu. Launchingnya juga lama sebab sesuaikan kala dengan jadwal padat pak gubernur," kata Gatotkoco.
Kisah Ganjar Pranowo dan keluarga yang di bukukan kedalam novel setebal 344 halaman dan 36 judul beri tambahan ide untuk masyarakat.Â
