1

SURAT RAKYAT UNTUK PARTAI MENJELANG PILGUB / PILKADA JATENG 2018

22 Nov 2017 14:49 1637 Hits 0 Comments

SURAT RAKYAT UNTUK PARTAI MENJELANG PILGUB / PILKADA JATENG 2018

Kami Pendukung Ibu Dra. Hj. Rustriningsih, MS.i

Surat Kecil Pendukung Rustriningsih


Di era demokrasi, Partai Politik seperti sebuah industri baru, orang cerdik pandai bilang partai politik itu pilar dari keberlangsungan sebuah “Demokrasi”. Kemunculan para pemimpin-pemimpin lokal maupun nasional harus melewati prosedural  rekrutmen partai, alias Demokrasi prosedural di era Demokrasi elektoral seperti sekarang ini. Tepatlah kiranya jikalau aku sebagai rakyat kecil mengingatkan; “Ingatlah amanah yang telah diberikan kepadamu wahai para ketua dan Jajaran Pengurus partai. Nasib kami sebagai rakyat berawal ditanganmu”.

 

Era kepemimpinan di zaman dahulu dengan zaman sekarang berbeda. Dimasa dulu, seorang pemimpin terbaik misalnya Ratu Maharani Shima (Kerajaan Kalingga) atau Tri Bhuwana Wijaya Tunggadewi ( Kerajaan Majapahit), beliau-beliau tidak dipilih melalui pemilu yang diukur lewat suara rakyat (Elektoral). Namun, di era demokrasi seperti sekarang ini, mekanisme yang ada, diukur dari suara pilihan rakyat. Seseorang bisa mengklaim dirinya sebagai pemenang dalam pemilu jika memegang suara terbanyak, walau terkadang rakyat sulit mengukur kepemimpinan terbaiknya.

   
Ya, melalui suara “one man one vote”  kekuasaan di era demokrasi ini bisa di dapat. Jadi sangatlah berharganya suara rakyat itu. Beginilah realitas hari ini yang konon di era demokrasi ini. Seorang pemimpin muncul di awali dari sebuah proses rekruitmen kepartaian melalui surat rekomendasi dan memperebutkan suara rakyat.

 

Sebagai rakyat kecil, bukan kami bermaksud menggurui atau sedang mendikte siapapun, termasuk yang terhormat para ketua-ketua partai atau para pengurus partai, namun dari diskusi-diskusi dan obrolan-obrolan yang kami dapatkan, baik lewat media cetak maupun media elektronik, ciri-ciri pemimpin yang baik itu setidaknya sosok pemimpin yang saleh dan memiliki kemampuan menyelesaikan masalah kerakyatan dengan baik dan cepat. Hal ini tentu kewajaran, karena tidak mungkin rakyat kecil seperti aku ini mempunyai pemimpin yang asal-asalan, yang tidak tahu menyelesaikan masalah, tidak peduli dengan aspirasi rakyatnya, atau pemimpin yang tidak dekat dengan rakyatnya.

 

Seorang filosof Plato mengatakan bahwa gagasan division of labour (pembagian kerja) itu sebagai pelayan (pemimpin), tentara, dan pekerja. Bagi Plato, pemimpin itu mesti totalitas, bukan hanya main-main, apalagi sekedar ambisi kekuasaan. Seorang pemimpin harus melayani rakyatnya dengan baik, punya dedikasi yang tinggi.  Atau dalam tataran prakteknya Seorang pemimpin minimal haruslah mampu menjawab kebutuhan dasar dan dekat dengan rakyatnya.


Untuk itu, bagi kami sebagai rakyat kecil mengatakan, mestilah ketua-ketua partai itu serius dan jujur di dalam proses rekrutmen calon-calon pemimpin yang ditawarkan kepada kami pada Pilihan kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018 mendatang, Rekrutlah calon pemimpin itu dengan BERSIH dan jujur, tanpa embel-embel transaksional yang bisa berujung kami kecewa.

 

Bagi kami lebih menyukai pemimpin yang responsif masalah-masalah kerakyatan, berbaur alias dekat dengan rakyatnya, Seorang calon pemimpin harus menyadari bahwa ia berperan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi semuanya. Pepatah kepemimpinan mengatakan “pemimpin itu adalah cermin atas orang-orang yang dia pimpin”,  maka dari itu, suguhilah kami calon-calon pemimpin yang sesuai kehendak kami sebagai rakyat kecil. Bukan pemimpin dari hasil polesan pencitraan, atau pemimpin yang suka petentengan, atau pemimpin yang munafik, korup, dsb. Karena dia sebenarnya bukan pemimpin, tapi penguasa zalim.

 

Seorang pemimpin Jawa Tengah ke depan mestilah harus mempunyai prinsip “Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani” artinya: “Seorang pemimpin itu harus bisa berada di depan sebagai suri tauladan, harus bisa berada di tengah untuk senantiasa membaur dengan rakyatnya dan sebagai pengayom, dan harus bisa berada di belakang sebagai motivator demi kemajuan yang dipimpinnya.”

 

Bagi kami menyadari, bahwa untuk menemukan sosok pemimpin yang ideal sesuai falsafah-falsafah kepemimpinan memang tidaklah mudah, apalagi mekanisme di partai seperti hari ini yang penuh intrik dan pragmatisme politik. Namun alangkah baik dan bijaknya ketika partai-partai itu mampu menjalankan fungsi dan tujuan mulia keberadaannya itu dengan baik dan sesuai harapan rakyat. Minimal yang perlu dilakukan dengan merekrut calon pemimpin Bersih

 

Rekrutlah calon pemimpin untuk Jawa Tengah mendatang sosok calon pemimpin yang ngayomi kami, yang dekat dengan kami, yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi kami. Calon pemimpin yang Bersih untuk kami.

 

Salam hangat.

Kami Pendukung Dra. Hj. Rustriningsih, Msi.

Tags

About The Author

Dewi Masitoh Andini 14
Novice

Dewi Masitoh Andini

Rakyat Biasa
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel