Isi Bulan Muharam Lewat Rhotib dan Sholawat

Aktifitas religi di bulan Muharam ,tidak dilewatkan begitu saja, sama halnya yang dilakukan Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) dan Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi. Bergabung dengan Majelis Rosho (Rhotib dan Sholawat) di rumah H.Bayu yang berlokasi di Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto, aktifitas religi ini berlangsung kemarin malam, kamis (28/09/2017)

 

Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu secara estafet, Dandim Kediri menyampaikan pandangannya seputar kondisi terkini di Kediri ,dan diteruskan Kapolresta Kediri menyampaikan hal-hal terkait yang melatarbelakangi kegiatan Polri di Kediri.

 

“Saya yakin, seyakin-yakinnya, warga Kediri ini cerdas-cerdas. Bisa membedakan mana ideologi mana tuntunan agama. Jadi saya optimis, tidak ada warga Kediri yang membelokkan atau menabrakkan Pancasila dengan agama atau keyakinannya masing-masing. Karena antara Pancasila dengan agama berbeda, Pancasila adalah identitas bangsa kita, sedangkan agama adalah identitas personal antara yang diciptakan dengan yang menciptakan,” tutur Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).

 

Lebih lanjut, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han)  mengatakan,”Pancasila itu ideal itu berdampingan dengan agama manapun atau keyakinan manapun. Karena Pancasila sama sekali tidak mengganggu apapun agama maupun keyakinan seseorang, keduanya berbeda arah dan tujuan, jangan ditambah-tambahkan atau ditabrakkan, tidak tepat itu. Pada dasarnya semua negara di dunia ini, dipastikan memiliki ideologi, dan ideologi itu identik dengan kondisi atau sejarah bangsa itu sendiri.”

 

Usai Dandim Kediri menyampaikan pandangannya, giliran Kapolresta Kediri menyampaikan himbauan terkait maraknya peredaran dan transaksi narkoba yang sangat membahayakan generasi muda.

 

“Saya mohon bantuan seluruh warga Kediri untuk saling sumbang informasi. Kami butuh informasi sebanyak-banyaknya. Kalau ada peredaran narkoba dilingkungannya, silahkan laporkan kepada kami, kami akan segera menindaklanjutinya. Narkoba itu sangat membahayakan generasi kita, generasi penerus bangsa ini,” kata AKBP Anthon Haryadi.

 

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Habib Segaf bin Hasan Baharun dari Bangil, menyampaikan seputar makna historis dari Tahun Baru Hijriyah dan apa saja yang bisa dilakukan di bulan Muharam ini untuk mengisinya dengan berbagai aktifitas kerohanian.