Gerakan penghijauan dalam rangka memperingati HUT TNI ke 72, dilangsungkan di lereng Gunung Klotok dan penghijauan ini sendiri melibatkan Tepbek Kediri, Kodim 0809/Kediri dan Perhutani Kediri. Kabekangdam V/Brawijaya, Kolonel Cba Bambang Muktiono,SE didampingi Pabung Kodim Kediri, Mayor Inf Puguh Jatmiko dan Danramil Mojoroto, Kapten Inf Arifin Effendi serta kepala Perhutani Kediri, Trimahono,S.Hut.MM, turut ambil bagian dalam penghijauan ini, sabtu (09/09/2017)
Â
Berbagai jenis bibit pohon ditanam disekitar lereng Gunung Klotok dan penanaman itu sendiri lebih terfokus pada titik-titik dimana lahan itu cukup longgar tanpa ditanami pepohonan sama sekali.
Â
Dalam wawancara singkat dengan salah satu awak media lokal, Trimahono,S.Hut.MM menjelaskan,†Gunung Klotok ini merupakan paru-paru Kota Kediri, karena di wilayah Kota Kediri yang ada hutannya ya di Gunung Klotok ini. Sedangkan secara keseluruhan, lahan di Kota Kediri sudah begitu padat beralih fungsi menjadi pemukiman warga, industri, usaha pertokoan atau jasa dan lain-lain. Lahan pertanian dari tahun ke tahun juga makin menyempit karena alih fungsi. Jadi ya tinggal Gunung Klotok ini saja kita bisa merasakan udara sejuk.â€
Â
Sementara itu, Kolonel Cba Bambang Muktiono,SE menuturkan,†Gunung Klotok ini harus dipertahankan kondisinya, karena menurut bapak kepala perhutani tadi, ya cuma ini yang bisa dikatakan sebagai paru-parunya Kota Kediri. Saya amati sepintas, areal yang penuh pepohonan dan udaranya sejuk hanya tinggal disini, lainnya sudah tidak ada lagi. Untuk itu mari kita rawat kondisi Gunung Klotok ini jangan sampai gundul, hilang pepohonan, hilang kesejukan.â€
Â
Menurut Kapten Inf Arifin Effendi, paru-paru Kota Kediri sebenarnya bisa dikatakan ada 2, yaitu Gunung Klotok dan Bukit Maskumambang, hanya saja kalau dilihat sisi fungsinya, Bukit Maskumambang identik dengan pemakaman dan luas arealnya jauh dibanding Gunung Klotok, dan dari pengamatan sepintas, pepohonan di Bukit Maskumabang tidak sebanding keberadaannya dengan yang ada di Gunung Klotok.
Â