Pertemuan antara pelaku sektor pertanian dengan institusi pertanian, berlangsung di lahan eks tanaman tebu di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Acara ini dihadiri Pabung Kodim Kediri, Mayor Inf Puguh Jatmiko, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Ir.Widodo Imam Santoso, Camat Kandat, Puji Hermono, Danramil Kandat, Kapten czi Martono dan Kapolsek Kandat, AKP Ketut Sujana. Selain Forpimka Kandat, temu lapang ini juga dihadiri BUMN yang bergerak di sektor pertanian, seperti Pupuk Kaltim dan Petrogres, kamis (10/08/2017)
Â
"Pertanian bioindustri merupakan sistem pertanian yang mengelola dan memanfaatkan secara optimal seluruh sumberdaya hayati, termasuk biomassa atau limbah organik pertanian bagi kesejahteraan masyarakat dalam ekosistem secara harmonis,†jelas Ir.Widodo Imam Santoso.
Â
"Untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian Indonesia, sekaligus mengatasi lonjakan kebutuhan pangan dan energi ke depan," tambah Mayor Inf Puguh Jatmiko.
Â
Dari hitung-hitungan, lahan seluas 1 hektar tanaman tebu di Desa Blabak, mampu menembus angka 75 ton, atau rata-rata secara keseluruhan perolehan petani mencapai sekitar 71 ton hingga 73 ton. Temu lapang ini juga membahas seputar pemanfaatan lahan tumpangsari, dimana lahan sisa disekitar tanaman tebu bisa dibudidayakan tanaman bawang.
Â
"Pendekatan pembangunan pertanian bioindustri membutuhkan pola pengelolaan terpadu, melibatkan pemangku kepentingan dari aspek perancangan, implementasi, pelayanan, pembinaan dan pengendalian," kata Prof.Suyapto dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Malang.
Â
Lanjut Prof.Suyapto ,"Prinsip bioindustri mengintegrasikan seluruh pemangku kepentingan dalam skala ekonomi, baik integrasi vertikal, mencakup aspek hulu sampai hilir, serta integrasi horisontal yang mencakup berbagai komoditas dan jenis usaha."
Â
Diacara ini juga, dilakukan penyerahan kartu tani berbasis elektronik, yang secara khusus disosialisasikan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri bersama pelaku sektor pertanian yang ada di Desa Blabak.