Seusai pertandingan persib melawan mitra kukar yang menghasilkan kekalahan bagi Persib 1-2, Djanur mengungkapkan keputusannya untuk mundur dari kursi pelatih karena Ia mengira bahwa Ia telah gagal membawa persib menjadi juara di Liga 1. Keputusan itu pun diverifikasi saat wawancara "Ya, Benar" kata Djanur kepada wartawan kompas.com.
Djanur menjelaskan bahwa keputusannya itu sudah bulat. Bahkan, Ia pun telah meminta restu dari manaemen Persib.
"Dengan kekalahan ini, Saya ingin istirahat dulu. Saya butuh resign, mundur dari kursi pelatih Persib. Saya tidak bisa mengangkat performa tim yang terus-terusan seperti ini," ungkap Djanur seusai laga itu.
Kekalahan dari Mitra Kukar memang menjadi "tolak ukur " dan sangat berpengaruh terhadap keputusannya untuk mundur dari kursi pelatih. Padahal, Persib hampir menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Namun sayangnya, eksekusi penalti yang dilakukan oleh Raphael Maitimo gagal menghasilkan gol tambahan untuk menyamakan kedudukan dan gagal menyelamatkan Persib dari kekalahan.
Kemungkinan besar keputusan Djanur untuk mundur dari kursi pelatih Persib dilatarbelakangi oleh hasil buruk Persib di Laga 1 ini. Hasil hingga minggu ke-14, Tim Maung Bandung telah menelan 5 kekalahan, 5 hasil imbang, dan 5 kemenangan. Dengan mengoleksi 20 poin, Persib tertinggal di posisi ke-12
Keputusan mundur ini bukan kali pertama disampaikan pelatih Djanur. Pelatih yang juga pernah menjadi asisten di Pelita Jaya tersebut mundur setelah kekalahan 0-2 timnya dari Bhayangkara, Minggu(4/6/2017).
Keputusan mundur pada 12 juni 2017, manajemen Persib menolak keputusannya, dan Ia pun kembali melatih tim Maung Bandung. Namun, untuk keputusannya kali ini, manajemen sampai saat ini belum menanggapinya.
Soal mundur, ini bukan kali pertama disampaikan Djanur. Pria yang pernah menjadi asisten di Pelita Jaya tersebut mundur pasca-kekalahan 0-2 timnya dari Bhayangkara, Minggu (4/6/2017).