Tindakan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang akhir-akhir ini sering ditayangkan di media televisi ,perlu dicermati dan diwaspadai, khususnya pada para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah. Pada lawatannya di SMK YP Pare Kabupaten Kediri, Danramil Pare ,Kapten Arh Ajir memberikan wawasan kebangsaan, ditengah-tengah pondok pesantren kilat, selasa (06/06/2017).
Â
“Jangan sekali-kali hanyut akan egoisme semata, karena memiliki persamaan latarbelakang, lantas ikut masuk jurang kebohongan dan dusta, yang dimunculkan orang-orang tertentu yang mengaku pintar ,tetapi sesungguhnya mereka itu bodoh. Orang pintar pasti akan terlebih dahulu mengetahui dan mempelajari ,selanjutnya memahami, tetapi orang bodoh, hanya sepintas saja melihat dan mendengar,†kata Kapten Arh Ajir.
Â
“Dibulan Ramadhan penuh hikmah ini, mari kita bergandengan tangan. Tidak usah saling memfitnah, tidak usah saling menghina, tidak usah saling menyalahkan. Ayo kita sama-sama intropeksi diri kita masing-masing sebelum mengoreksi orang lain. Apa selama ini kita paling benar daripada orang lain. Apa kita paling suci daripada orang lain. Ramadhan punya makna yang mendalam. Selain berpuasa, kita bercermin pada diri kita sendiri. Apa yang sudah kita perbuat. Apa yang sudah kita lewati. Nafsu akan kebencian. Nafsu akan permusuhan. Semua itu harus dibuang jauh-jauh. Kita satu bangsa, tidak sepatutnya kita menabur benih kebencian dan menyuburkan tanaman permusuhan. Kita semua sama hak dan kewajiban. Kita harus bersatu,†sambungnya.
Â
“Tindakan yang berujung radikal, sangat tidak sesuai dengan prinsip dasar kehidupan bangsa ini, karena kemajemukan di bumi nusantara ini, tidak bisa diubah begitu saja. Kemajemukan tersebut juga termuat dan tercantum pada Bhinneka Tunggal Ika, tentu saja, keberagaman bangsa ini sudah mendarah daging sejak para pendiri bangsa ini menelorkan dasar-dasar kehidupan bangsa Indonesia,â€pungkasnya.
Â