Eksistensi generasi muda melalui aktifitas kepramukaan, perlu direspon positif, sebagaimana keberadaannya saat ini di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Dalam open ceremony Saka Wira Kartika ini, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) bersama Danramil Mojo, Kapten Inf Mujiono, Pasi Ter Kodim Kediri, Kapten Inf Warsito, Kapolsek Mojo, AKP Shokib Dimyati dan H.A.Aziz dari Senkom Mitra Polri, senin (15/05/2017)
"Generasi penerus bangsa harus tahu siapa dirinya, dimana ia lahir, dimana ia hidup, dimana ia tinggal. Kalau kalian mengetahui, mengerti, memahami jati diri, otomatis nasionalisme kebangsaan juga ada dalam semua pandangan dan pemikiran. Nasionalisme tidak diatas asumsi, tapi diatas kesadaran berbangsa dan bernegara," kata Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).
Lanjutnya, kepramukaan merupakan wadah komunikasi nyata, berbeda dengan facebook, twitter, instagram atau sejenisnya, karena medsos bukan komunikasi nyata tapi komunikasi maya. Komunikasi lewat dunia maya tidak bisa dijadikan acuan dalam mengikat persahabatan, karena statusnya sendiri juga maya atau tidak nyata. Persahatan yang sebenarnya justru ada dalam setiap aktifitas kepramukaan, baik saat melakukan kegiatan khusus maupun umum.
"Karakter seseorang bisa dirubah, bisa juga permanen, semua itu tergantung watak dan perilaku yang sudah terbentuk sejak kecil. Kepramukaan mendoktrinasi sifat saling tolong menolong, kebersamaan, toleransi dan gotongroyong. Terlepas dari sifat-sifat yang mengandung kemanusiaan, seorang Pramuka harus mengenal betul-betul kemajemukan yang ada disekitarnya dan memahaminya sebagai anugerah," pungkas Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han).
Di hari pertama berlangsungnya pembinaan saka wira kartika ini, Kodim 0809/Kediri memberikan berbagai materi terkait kepramukaan. Dari edukasi tali temali, ketahanan fisik dan mental, edukasi lewat outbond hingga wawasan kebangsaan, disodorkan satu persatu.