Agenda safari pertemuan sekaligus pembinaan Ketua RT dan RW, kali ini berlamngsung di balai Desa Kepung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, dan pada pertemuan pembinaan Ketua RT dan RW ini dihadiri Kepala DPMPD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa), H.Satirin, Danramil Kepung, Kapten Arm Sugito, Kapolsek Kepung, AKP Sulistyo Pujayanto dan Camat Kepung ,Haryono, jumat (12/05/2017)
Pada pembinaan Ketua RT dan RW kali ini agak berbeda, karena secara langsung Katen Arm Sugito meminta waktu lebih yang tidak sesuai dengan schedule yang ada, dan waktu itu digunakan untuk wawasan kebangsaan. Akibatnya, durasi topik bahasan lainnya juga turut dikurangi, seperti pembinaan terkait kependudukan yang disampaikan Camat Kepung, pembinaan masalah tertib lalu lintas yang disampaikan Kapolsek Kepung dan pembinaan terkait pembangunan desa yang disampaikan Kepala DPMPD Kabupaten Kediri. Hal tersebut erat kaitannya dengan ibadah jumat yang juga berlangsung hari ini, sehingga waktu yang disediakan secara otomatis tersita untuk wawasan kebangsaan yang disampaikan Kapten Arm Sugito.
“Saat ini banyak sekali informasi atau berita yang mungkin bisa benar ,mungkin juga bisa tidak benar. Untuk itu, seluruh Ketua RT dan RW yang ada di kecamatan kepung harus pandai-pandainya memfilter mana berita hoax dan mana berita yang benar,†kata Kapten Arm Sugito.
Lebih lanjut, Kapten Arm Sugito mengingatkan bahaya masuknya oknum-oknum tertentu yang sengaja atau tidak sengaja memasukkan ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin yang salah kaprah, apalagi sampai mengaitkan latarbelakang atau background yang dibawanya. Tidak benar bila Pancasila itu bertentangan dengan agama, tidak benar juga mengharamkan Pancasila, karena Pancasila itu ideologi atau falsafah bangsa bukan tuntunan agama.
Â
“Pancasila itu merupakan konsep bagaimana wujud asli manusia Indonesia, disitu juga ada KeTuhanan yang Maha Esa, dan sangat jelas juga bahwa Pancasila menjaga keberagaman agama yang ada di indonesia. Pancasila tidak mungkin mengganggu ajaran agama, malah justru sebaliknya, menguatkan konsep kebebasan umat beragama menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing,†sambung Kapten Arm Sugito.