(Gambar: blog.kaspersky.com)
Penjahat itu menodongkan pistolnya tepat di kening wanita yang ketakutan. Dengan suara keras, sang penjahat mengatakan, “serahkan uang dalam koper itu, atau kalian tidak akan melihat wanita ini lagi untuk selama-lamanya.â€
Petikan adegan dan percakapan diatas tentunya sekilas pernah kita saksikan dalam ending suatu film, entah itu film produksi tanah air maupun film Hollywood. Seseorang, ataupun beberapa orang yang menguasai keadaan menggunakan sandera untuk dipertukarkan dengan uang ataupun barang berharga lainnya yang diinginkan penjahat.
Ya, saya coba mengilustrasikan sandera dalam sebuah film tersebut sebagai pembanding dalam penyanderaan dalam dunia cyber. Sang penjahat cyber, menggunakan sebuah program jahat untuk menyandera data kita dan meminta tebusan berupa uang.
Ransomware merupakan sebuah program yang bekerja dengan cara mengenkripsi data atau file kita yang kemudian dikunci dengan sebuah password. Untuk membuka password tersebut, penjahat cyber akan meminta tebusannya.
Seiring dengan kemajuan teknologi komputer, Ransomware tidak hanya menyerang personal komputer, namun juga perangkat bergerak seperti smartphone, tablet hingga wearable device.
Bentuk serangan Ransomware
Alat yang digunakan oleh penjahat cyber untuk mengeksploitasi korban bisa bermacam-macam, seperti aplikasi palsu yang telah disisipi program jahat, antivirus palsu hingga menggunakan tautan link dalam halaman web sebagai pancingan.
Untuk melindungi data kita dari serangan Ransomware, ada beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan, berikut langkah praktis yang dapat kita gunakan untuk melindungi data dari serangan Ransomware:
1.Selalu amankan data penting kita dengan menggunakan password yang sulit untuk ditebak.
2.Apabila kita menggunakan perangkat lunak yang tidak jelas ataupun bajakan, kita harus ekstrawaspada terhadap aplikasi tersebut, resiko perangkat lunak bajakan yang terinfeksi Ransomware cukup besar.
3.Ketika mengunjungi sebuah halaman web, hindari mengklik link yang tidak jelas, selalu pelajari tautan tersebut sebelum mengklik ataupun menginstal aplikasi yang berbasiskan web.
Sampai saat ini, Indonesia belum menjadi salah satu negara dengan jumlah serangan Ransomware yang masif, negara kita belum menjadi sepuluh besar sasaran serangan program jahat tersebut. Namun tren kedepan, menunjukkan bahwa serangan Ransomware menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Kewaspadaan terhadap serangan ini senantiasa kita perlukan.