1

Menjadi Pintar yang Berbeda dalam Berkreatif

2 Sep 2016 16:00 2589 Hits 2 Comments
Yuk kenali apa yang baik untuk anak-anak sebagai sarana bermain anak dan pembelajaran, salah satunya dengan mengetahui apa itu Slime, apa fungsinya juga bagaimana cara membuatnya.

“Praank!!” Pertama kali saya melihat sebuah benda yang terlihat kenyal tapi berwarna menarik ini, saya heran mengapa sepupu kecil saya memiliki benda seperti itu karena ketika saya pertama kali memegangnya, benda ini menempel di tangan saya dan agak sulit untuk dilepas. Nadhira, apa ini?

Mereka biasa menyebutnya ‘Slime’. Material yang bertekstur kenyal ini ternyata mainan yang sedang sangat populer di kalangan anak-anak untuk dieksplorasi dalam hal ragam dan warna. Slime ini biasanya terbuat dari lem kayu yang ditambahkan berbagai cairan kemudian dibentuk hingga menggumpal. Sebenarnya apa sih kegunaan slime itu sendiri? Nadhira sepupu saya ini menjawab, slime dapat digunakan untuk membersihkan sela-sela ruangan, tuts pada keyboard, dan biasa dia gunakan untuk bermain. Ternyata mainan ini memiliki kegunaan lain yang tidak hanya berguna untuk anak-anak, tetapi siapapun dapat menggunakannya untuk manfaat lainnya.

Hingga saat ini beredar toko mainan yang menjual slime bahkan hingga toko online. Tidak hanya slimenya saja, banyak alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat slime seperti gom, lem, pewarna, bahkan spatula adonan kue pun mereka manfaatkan untuk dijual. Ya, ternyata kita sendiri pun dapat membuat slime sendiri. Slime yang dimiliki Nadhira ternyata ia buat sendiri. Membuat slime sebenarnya susah gampang, dalam membuatnya juga bagi anak-anak mereka dapat terpacu untuk berpikir mengapa slimenya masih encer, lengket, atau sulit menggumpal. Dibanding memainkannya, justru membuat slime terasa lebih berkualitas.

Slime juga merupakan mainan sensorik yang menekankan pada fokus. Saat anak bermain sensory play, sisi ketekunan yang diutamakan. Dengan slime, anak bisa belajar tekstur serta elastisitas material, memahami warna, dan  lebih dekat dengan teman-teman karena untuk bermain slime dengan teman mereka harus terlibat langsung satu sama lain.

Membuat slime sendiri dapat menumbuhkan bakat wirausaha sejak dini. Slime yang dibuat bisa dijual untuk kalangan dekat atau dengan memanfaatkan fasilitas online yang tersedia untuk konsumen jarak jauh. Nadhira juga mengakuinya, dia bersama dua orang sahabatnya Muthi dan Fira sengaja membuat slime sendiri untuk mereka mainkan dan juga dijual kepada teman sekolah mereka atau lewat media sosial dengan bimbingan orang tuanya.

Selain itu, saya berpikir ketika saya melihat Nadhira menjelaskan bagaimana membuat slime tersebut, ternyata hal ini pun dapat melatihnya untuk berkosa kata saat membuat slime karena banyak instruksi maupun definisi yang jarang didengar anak dalam keseharian. Apalagi ketika pada akhirnya saya meminta Nadhira untuk ikut lomba video kontes di Plimbi.com dengan menunjukkan bagaimana caranya membuat slime, hal ini membuatnya belajar berbicara di depan umum dan menghafal semua bagian apa yang harus ia ucapkan karena video ini memang saya buat dengan konsep terus continue dan sama sekali tidak dijeda atau dipause. Saya sangat takjub dengan sepupu saya ini, butuh kurang dari sehari untuk menghafal apa yang harus ia lakukan di video walaupun memang kami berlatih dan mengambil gambar terus berulang-ulang hingga hari mulai gelap dan kami harus melanjutkan take video di keesokkan harinya. Nadhira memang membuat saya kagum, dia dapat berwirausaha sendiri, pintar dalam berkomunikasi, dan punya cara sendiri untuk cerdas dan kreatif.

Saya harap banyak juga anak-anak di Indonesia yang dapat memanfaatkan waktunya untuk belajar dengan cara apapun selama tetap positif dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Berikut video yang kami buat yaitu How to Make Slime by Self, bagaimana cara membuat slime sendiri dengan mudah di rumah. Selamat mencoba :)

About The Author

Putri K M 12
Novice
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel

From Putri K M