1

Keren Nih, Singapura Sudah Punya Transportasi Umum Tanpa Sopir

22 Apr 2016 21:48 3293 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
SUDAH mulai beroperasi di Singapura.
GRT didorong oleh baterai Lithium-fosfat  yang mampu menempuh jarak sejauh 60 kilometer setelah pengisian selama 1,5 jam. (foto: 2GETTHERE)

 

NAMANYA Grup Rapid Transit (GRT). GRT ideal untuk transportasi di pusat kota, lingkungan perumahan, taman hiburan dan bandara. Memiliki kapasitas 24 penumpang pada satu waktu. Beroperasi tergantung pada kondisi cuaca dan menggunakan navigasi.

Untuk masalah bahan bakar, GRT didorong oleh baterai Lithium-fosfat  yang mampu menempuh jarak sejauh 60 kilometer setelah pengisian selama 1,5 jam.

Diperkirakan baru akan tiba di Asia pada akhir tahun ini, namun transportasi umum tanpa pengemudi segera bisa terwujud.

Perusahaan transportasi SMRT dan perusahaan angkutan otomatis â2getthereâ asal Belanda  telah bermitra untuk menciptakan  GRT yang sudah mulai beroperasi di Singapura dan kawasan Asia-Pasifik pada 2016.

Sebuah proyek GRT sudah dipasang di Amsterdam Airport Schiphol dan taman bisnis Rivium di Belanda.

Kendaraan serupa yang dikenal sebagai Personal Rapid Transit (PRT) sudah beroperasi di Masdar City, sebuah proyek di Abu Dhabi.

Tahap 1A sistem PRT Masdar City akan melihat jaringan mobil tanpa pengemudi dan memiliki rute sepanjang  kurang lebih  1,4 kilometer, yang mampu mengangkut orang-orang dan barang ke lima stasiun.

Awal 2016 ini, General Motors mengumumkan akan berinvestasi sebesar AS$500 untuk mengembangkan transportasi tanpa pengemudi yang dapat dihubungi melalui sebuah aplikasi. Sementara itu, Ford juga sedang  mengembangkan armadanya yang bisa dijalankan tanpa pengemudi.  

Sebelumnya, Belanda jadi negara pertama yang melakukan uji coba bus tanpa sopir (otonomos). Pada uji coba yang dilakukan awal Februari 2016 lalu itu, bus membawa enam orang penumpang sukses melaju sejauh 200 meter di jalan umum.

Bus mini tersebut bernama WePod. Pada uji coba tersebut, bus melaju pada kecepatan 8 km/jam, meski sebetulnya mampu melaju hingga 25 km/jam.

Jan Willem van der Wiel, selaku direktur teknis proyek itu mengatakan uji coba ini adalah tonggak sejarah. Iris van Cattenburch dari Connekt, perusahaan transportasi umum berkelanjutan, juga memuji keberhasilan ini.

Di Jepang, Robot Taxi, kendaraan hasil pengembangan dari joint venture DeNA Co yang merupakan perusahaan pembuat video game serta ZMP Inc selaku pengembang teknologi mengemudi otomatis.

Diwartakan Japan Times, mobil-mobil dengan kemudi otomatis akan membawa 50 orang warga dari Fujisawa, prefektur Kanagawa untuk mencoba dalam jarak dekat. Adapun wilayah ini ditetapkan sebagai lokasi National Strategic Special Zone. Uji coba ini merupakan bagian dari proyek besar Jepang yang ingin menyediakan layanan taksi dengan kemudi otomatis untuk kegiatan Olimpiade. (*)

 

sumber:
Business Insider, Bloomberg, Huffington Post, The Guardian, Autoevolution
Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel